Rumah wartawan di Depok kemalingan 4 kali, uang USD 291 & HP raib
Merdeka.com - Nasib sial menimpa seorang wartawan online nasional Alsadad Rudi (27). Dia harus sampai empat kali merugi karena ulah maling yang menyatroni rumahnya di Perumahan Graha Studio Alam, Raden Saleh, Depok, Jawa Barat berkali-kali.
Kejadian kemalingan beruntun ini terjadi dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Parahnya, kepolisian Polsek Sukmajaya seolah tak merespons cepat atas kejadian ini.
Menurut Sadad, empat kasus pencurian yang terjadi di rumahnya terjadi pada 22 April, 23 April, 3 Mei dan terakhir pada 24 Mei kemarin. Seluruh kejadian terjadi pada siang hari, tepatnya saat rumah dalam keadaan kosong karena ditinggal bekerja. Dia memang tinggal sendirian di rumah itu.
-
Apa yang dicuri polisi tersebut? Mengambil kesempatan dalam kesempitan, seorang polisi di Jerman mencuri 180 kilogram keju dari truk yang terbalik karena kecelakaan.
-
Kenapa pencuri tidak mengambil batu itu? 'Saat mencari-cari barang berharga dengan panik, mereka mengabaikan harta karun yang sebenarnya ada di depan mata mereka,' kata anggota keluarga.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
-
Kenapa polisi tersebut mencuri keju? Dalam pembelaannya, polisi tersebut berdalih keju itu praktis tidak ada nilainya karena putusnya rantai dingin dan dia ingin menyelamatkan keju tersebut agar tidak hancur.
-
Siapa yang menjadi korban pencurian? Mereka kemudia berbagi tugas untuk menjalankan aksi pencurian satu unit kursi roda milik kakek disabilitas itu.'Tega, dua pelaku pencuri menggondol kursi roda seorang kakek disabilitas,' tulis keterangan di dalam video tersebut.
"Di semua kejadian itu saya baru tahu kalau kemalingan pas malam harinya saat baru sampai di rumah," kata Sadad saat ditemui, Rabu (25/5).
Sadad menuturkan, ia sudah mengalami banyak kehilangan harta benda akibat serangkaian peristiwa itu. Pada kejadian pertama, ia kehilangan sebuah jam tangan yang disimpannya dalam lemari pakaian.
Sementara pada kejadian kedua, ia kehilangan sejumlah peralatan pertukangan yang disimpannya di dapur, salah satunya tangga aluminium berukuran 2 meter.
Menurut Sadad, kerugian materi terbesar yang dialaminya terjadi pada peristiwa kemalingan ketiga yang terjadi pada 3 Mei. Saat itu, ia kehilangan uang USD 250 dollar yaang disimpannya di dalam lemari pakaian. Usai peristiwa ini, ia langsung melapor ke polsek terdekat, yakni Polsek Sukmajaya.
Namun, ia menyebut pelaporan tidak dikuti dengan adanya penyidik polisi yang datang ke rumahnya untuk mengecek dan mengindentifikasi lokasi kejadian.
"Yang datang cuma anggota Babinkamtibmas. Itu juga cuma lihat-lihat doang," kata Sadad.
Sampai akhirnya, tiga pekan berselang rumah Sadad kembali dibobol maling. Pada kejadian tanggal 24 Mei ini, ia kehilangan satu unit ponsel Samsung Galaxy Fit dan uang USD 41.
"Uang dollarnya itu uang sisa kejadian sebelumnya. Jadi pas kejadian ketiga, uangnya tidak diambil habis. Tapi disisain. Nah, sisa uangnya itu yang sekarang diambil lagi," kata Sadad.
Pada kejadian-kejadian sebelumnya, Sadad mengaku bukannya tidak melakukan pembenahan terhadap rumahnya. Ia menyatakan sudah mengganti kunci pada seluruh pintu. Karena itu, ia kesal saat mengetahui maling tetap menyantroni rumahnya.
Kekesalannya bertambah saat ia menilai polisi seperti serius menanggapi laporannya. Menurut Sadad, pihak Polsek Sukmajaya baru menurunkan penyidiknya ke lokasi kejadian setelah kejadian kemalingan yang keempat. Itupun, kata dia, setelah adanya keluhan yang disampaikannya ke Polresta Depok.
"Apa mesti nunggu ada korban yang dibunuh oleh penjahat dulu baru polisi bergerak," kata dia kesal. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban kehilangan 6 unit jam tangan merek Rolex, Guess, Fossil, Alexander Cristy, Bonia, perhiasan, uang, HP dan alat elektronik.
Baca SelengkapnyaMengunjungi rumah lama, wanita ini kaget barangnya dicuri dari sofa, meja hingga pagar besi ludes. Ia curhat kecewa dengan sikap tetangga.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra menjelaskan pembobolan tersebut terjadi pada Minggu (24/9) lalu.
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaBiasanya, para pelaku menggunakan modus pecah kaca mobil saat beraksi.
Baca SelengkapnyaKorban mendapati kondisi rumahnya dalam keadaan berantakan.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal dari permintaan warga untuk mengecek keadaan rumahnya.
Baca SelengkapnyaIdentitas dan ciri-ciri mereka terungkap dari hasil pemeriksaan CCTV yang merekam kejahatan tersebut.
Baca SelengkapnyaTepatnya di Jalan H. Kuncin, Sudimara Pinang Kota Tangerang, Sabtu (14/9) malam.
Baca SelengkapnyaTerekam CCTV, aksi 2 orang pria berhasil membawa kabur 1 motor di kos Sukabumi.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kerugian Rp150 juta akibat kejadian ini.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku merupakan komplotan sudah sering beraksi di Depok dan sekitarnya.
Baca Selengkapnya