Rumah WNA di Rote Ndao Kemalingan, Pelaku Rusak CCTV Sebelum Beraksi
Merdeka.com - Polsek Rote Barat Daya dan Polres Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur masih menyelidiki kasus pencurian brankas dan uang tunai senilai Rp90 juta milik warga negara Australia.
Polisi sudah melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara. Dari hasil analisa petugas, pelaku masuk dan keluar melalui jendela dapur rumah tersebut.
"Jendela dapur tersebut bisa ditutup namun tidak bisa dikunci dari dalam, sehingga bisa dibuka dengan mudah menggunakan tangan saja," ujar Kasat Reskrim Polres Rote Ndao, Iptu James Mbau, Rabu (15/9).
-
Handphone apa yang dicuri? Sebanyak 58 unit handphone berbagai merek raib dibawa pelaku.
-
Siapa pelaku pencurian handphone? Pelaku berinisial MS (39), dua kakinya ditembak sebanyak 3 kali.
-
Kenapa pelaku mencuri handphone? Pelaku merupakan residivis kasus pencurian di Aceh. Selain itu pelaku MS juga positif mengkonsumsi narkotika jenis sabu.
-
Dimana pencurian handphone terjadi? Sebelumnya sebuah toko ponsel Fajar Store di Jalan Delima, Kelurahan Tabek Gadang, Kecamatan Bina Widya Pekanbaru dibongkar maling, Minggu (17/3/2024) sekitar pukul 04.15 WIB.
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
-
Apa yang dicuri di toko ponsel Pekanbaru? Kerugian dalam pencurian yang viral ini mencapai Rp 501 juta. Sebanyak 41 unit Iphone dan Macbook Air serta sejumlah handphone lainnya lenyap digondol pelaku.
Saat dilakukan identifikasi, polisi temukan jendela dapur tidak terkunci sehingga terbuka lebar. Kondisi kamar rumah korban sudah berantakan karena barang-barang didalam lemari dikeluarkan oleh pelaku.
Pintu lemari kayu yang berada didalam kamar korban juga ditemukan dalam keadaan terbuka. Selain itu satu jendela yang ada di kamar tidur milik anak korban dalam keadaan terbuka.
Sementara kabel sambungan CCTV sudah dilepaskan pelaku dari monitor. Kartu memori CCTV pun sudah dihilangkan oleh para pelaku.
Dari Hasil olah TKP ditemukan dan diamankan barang bukti berupa, satu buah kotak brankas yang terbuat dari besi warna krem ukuran 20×10 centimeter.
Pada bagian pintu brankas sudah dirusak oleh pelaku. Polisi juga mengamankan satu buah kunci brankas, serpihan gagang pintu brankas yang sudah dirusak oleh pelaku.
"Barang-barang tersebut ditemukan sekitar 50 meter dari TKP dan kita amankan pula satu unit monitor CCTV," ungkap James Mbau.
Ada pula barang-barang yang msih ada didalam kotak brankas yakni, dua kartu SIM C, satu kartu SIM A, dua kartu lisensi pengemudi, satu kartu ATM, dua buku tabungan Bank BRI, dua buku tabungan Bank NTT, enam buah buku tabungan koperasi Sehati, dua buah buku tabungan koperasi Swasti Sari, satu lembar kartu keluarga dan satu buah buku BPKB sepeda motor.
Sesuai keterangan korban, kotak brankas tersebut disimpan didalam lemari kayu yang berada di dalam kamar tidur mereka. Sementara kunci brankas digantung saja di balik pintu lemari kayu, yang tidak dikunci dari luar.
Korban mengaku barang-barang yang hilang adalah uang tunai senilai Rp90.000.000 yang ada didalam kotak brankas besi, satu buah sertifikat tanah dan satu buah handphone merk Oppo A5.
"Tidak ada kusen dan daun pintu yang dirusak oleh pelaku," tambah James Mbau.
Polisi juga telah melakukan upaya pencarian SJL dgn metode serbuk dan didapati satu gambar SJL di kotak brankas tersebut, yang kemudian diamankan menggunakan lifter untuk selanjutnya dibandingkan dengan SJ yang ditargetkan.
Polisi sudah melakukan upaya penyisiran di sekitar TKP guna menemukan dan mencari barang-barang, serta jejak yang ada kaitannya dengan kejadian tersebut.
Olah TKP dihadiri PS Kapolsek Rote Barat Daya, Ipda Gede Parwata, Kanit Pidum, anggota buser dan anggota polsek Rote Barat Daya.
Sebelumnya, Maurice Geroge Broadhurst, warga negara Australia yang tinggal di Desa Fuafuni, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) rumahnya disantroni pencuri.
Karena sejumlah barang berharganya raib, warga negara asing ini melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polsek Rote Barat Daya.
Kasubag Humas Polres Rote Ndao, Aiptu Anam Nurcahyo mengatakan, pasca dilaporkan korban saat ini pihaknya sedang melakukan lidik tehadap para terduga pelaku.
Anam menguraikan, sehari sebelum kejadian yaitu, pada Sabtu (11/9) sekitar pukul 16.00 Wita, korban bersama istri dan anak-anak meninggalkan rumah untuk menginap di rumah saudaranya yang ada di Desa Oelunggu, Kecamatan Lobalain.
Keesokan harinya mereka kembali sekitar pukul 10.00 Wita. Namun saat tiba, rumah mereka sudah dalam keadaan terbuka, saat diperiksa uang sebesar Rp90.000.000 yang disimpan didalam brankas telah raib.
"Istri Korban memeriksa lemari dan ternyata berangkas yang berisikan uang tunai senilai Rp90.000.000 milik mereka juga telah hilang," ujarnya, Senin (13/9).
Menurut Anam, pasca-kecurian korban langsung mendatangi Polsek Rote Barat Daya untuk melapor agar diproses sesuai hukum yang berlaku. Kasus ini sedang ditangani unit Reskrim Polsek Rote Barat Daya.
"Kejadian ini telah dilaporkan ke Polsek Rote Barat Daya dan telah dibuatkan dalam laporan polisi Nomor: LP/23/IX/2021/SPKT II POLSEK RBD/Res Rnd/NTT tgl 12 September 2021," tutup Anam Nurcahyo.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi ini terekam CCTV dan kemudian diviralkan pemilik kios.
Baca SelengkapnyaKorban kehilangan 6 unit jam tangan merek Rolex, Guess, Fossil, Alexander Cristy, Bonia, perhiasan, uang, HP dan alat elektronik.
Baca SelengkapnyaDari rekaman video viral memperlihatkan aksi sejoli nekat membobol konter penjualan handphone di jalan Padat Karya.
Baca SelengkapnyaKorban mendapati kondisi rumahnya dalam keadaan berantakan.
Baca SelengkapnyaTepatnya di Jalan H. Kuncin, Sudimara Pinang Kota Tangerang, Sabtu (14/9) malam.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal dari permintaan warga untuk mengecek keadaan rumahnya.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra menjelaskan pembobolan tersebut terjadi pada Minggu (24/9) lalu.
Baca SelengkapnyaLokasi rumah tepatnya di Jalan H. Kuncin, Sudimara Pinang Kota Tangerang.
Baca SelengkapnyaKorban mengaku kehilangan 73 suku atau 490 gram emas, empat unit ponsel, dua tabung gas elpiji 3 kg, dan uang Rp8,2 juta
Baca SelengkapnyaHari malang tak ada di kalender. Ungkapan ini seolah menggambarkan nasib seorang penjual es krim di Bekasi ini.
Baca Selengkapnya