Rumput di dalam Danau Toba jadi kendala pencarian korban dan KM Sinar Bangun
Merdeka.com - Polda Sumatera Utara terus melakukan pencarian terhadap korban Kapal KM Sinar Bangun bersama tim gabungan dari Basarnas dan TNI. Kapal yang menewaskan ratusan orang tersebut tenggelam pada Senin (18/6) lalu.
Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, selama dalam proses pencarian korban oleh tim SAR yang dipimpin oleh Basarnas terdapat beberapa kendala. Salah satunya seperti rumput danau toba yang berada di dalamnya.
"Di bawah struktur danau ini memang beda. Jadi banyak rumput atau ganggangnya," kata Paulus di Mapolda Sumatera Utara, Kamis (28/6).
-
Apa yang ditemukan di danau? Tim yang terdiri dari peneliti, penyelam, dan fotografer bawah air menemukan kastil misterius di dasar sebuah danau di Turki.
-
Dimana Danau Tambing berada? Secara geografis, Danau Tambing ini masih termasuk dalam wilayah dari Taman Nasional Lore Lindu.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Bagaimana pulau itu bisa tenggelam? Seiring berjalannya waktu, seiring menurunnya aktivitas gunung berapi, dataran tinggi tersebut perlahan-lahan melayang ke arah barat melintasi Samudera Atlantik dan akhirnya tenggelam di bawah gelombang.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
Mantan Kapolda Papua ini mengungkapkan, biasanya rumput yang berada di dalam danau itu menarik benda-benda yang melintas di atasnya. Apa pun yang memberikan gerakan, pasti rumput itu akan bergerak dan melilitnya.
"Umumnya mereka terjerat dan tak bisa keluar," ungkapnya.
Selain itu, faktor kedalaman kapal yang tenggelam di danau toba yang mencapai 450 meter itu juga menjadi kendala untuk mengevakuasi para korban.
Dirinya pun juga menjelaskan, sebelum Kapal KM Sinar Bangun tenggelam, helikopter lebih dulu tenggelam di danau toba. Dan sampai sekarang pun korban dan bangkai helikopter tersebut belun dapat ditemukan.
"Padahal jatuhnya tidak di tengah, cukup dekat dengan pesisir," jelasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagan tancap adalah alat tangkap menetap sehingga mengganggu alur pelayaran
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto mengingatkan, jika laut dibiarkan tercemar dan ekosistemnya rusak, maka potensi yang terkandung di dalamnya terganggu.
Baca SelengkapnyaDaratan sampah di Marunda Kepu, Cilincing, Jakarta Utara kian menumpuk.
Baca SelengkapnyaDua kapal pengangkut BBM tujuan Mentawai terdampar di Pantai Padang setelah terseret ombak dari kawasan Batang Harau.
Baca SelengkapnyaDebit air sungai Ciliwung di Bendung Katulampa mengalami penyusutan dengan tinggi muka air (TMA) hanya nol centimeter
Baca SelengkapnyaSejak akhir tahun 2017 sudah mengalami tujuh kali kerusakan dan intensitasnya meningkat dalam dua tahun kebelakang.
Baca SelengkapnyaDi balik keindahannya terdapat sisi misterius dari Situ Batu Karut. Berdasarkan cerita warga, lokasi ini kerap menelan korban dengan kasus tenggelam tak wajar.
Baca SelengkapnyaAda Zona Kematian di Padang Gurun Ini, Ilmuwan Bongkar Misteri Fenomena "Lingkaran Peri"
Baca Selengkapnya