Rusak lampu Taman Bekasi, waria kucing-kucingan dirazia Satpol PP
Merdeka.com - Fasilitas lampu penerangan di kawasan Hutan Kota di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, kerap rusak oleh waria (wanita pria). Mereka merusak fasilitas itu karena kerap terganggu dengan penerangan dari lampu tersebut.
"Mereka itu suka gelap-gelap, jadi tidak senang jika ada lampu penerangan," kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, Kamis (25/8).
Rahmat telah memerintahkan Satpol PP berjaga di lokasi tersebut untuk meminimalisasi aksi perusakan oleh para waria.
-
Kenapa warga takut lewat jalan Gunung Gelap malam hari? Kabarnya, banyak pengguna jalan yang enggan melintas saat malam hari.
-
Mengapa Paula butuh lampu sorot? Lampu tersebut sangat membantu Paula saat memasak.
-
Kenapa orang takut petir? Ketakutan terhadap petir dan guntur sebenarnya adalah respons alami manusia terhadap fenomena alam yang mematikan dan mengancam. Namun, bagi orang yang menderita astraphobia, reaksi tersebut jauh lebih parah dan interferensi terhadap kehidupan sehari-hari mereka.
-
Kenapa Lampor dianggap sebagai pertanda buruk? Kemunculan Lampor sering dikaitkan dengan angin kencang dari Laut Selatan dan dianggap sebagai pertanda akan adanya wabah penyakit atau marabahaya.
-
Mengapa seblak bahaya di malam hari? Makan seblak di malam hari mungkin terasa nikmat, tetapi ada beberapa risiko kesehatan yang perlu diperhatikan: Pencernaan Terganggu: Makanan pedas dan berminyak seperti seblak bisa memicu gangguan pencernaan, seperti maag, kembung, atau sakit perut, terutama jika dikonsumsi menjelang tidur.
-
Mengapa ketiak menjadi gelap? Ketiak yang gelap dapat mereduksi kepercayaan diri seseorang karena berbagai faktor seperti hormon, penggunaan deodoran dengan bahan kimia, teknik mencukur yang tidak tepat, merokok, dan gesekan berulang.
"Merusak fasilitas umum tidak boleh, karena fungsi lampu itu untuk menerangi. Sekaligus menjaga keindahan kota dengan lampu penerangan," jelas Rahmat.
Terpisah, Kasat Pol PP Kota Bekasi, Cecep Suherlan menuturkan, pihaknya sudah menyiagakan sekitar 30 personil di sekitar Stadion Patriot. Petugas, kata Cecep, sering 'kucing-kucingan' dengan para waria saat kedapatan merusak fasilitas umum.
"Kami sering kucing-kucingan ketika hendak menertibkan waria atau PSK di sekitar stadion, ketika kami mendapati, mereka langsung kabur," ujarnya.
Selain menjaga fasilitas umum, petugas juga disiagakan di sekitar Jalan Guntur atau tepat di belakang Stadion agar bebas dari pedagang kaki lima (PKL). Sebab, keberadaan PKL tersebut mengganggu ketertiban lalu lintas.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Foto kucing putih dalam kondisi mati itu dipakukan ke batang pohon pada bagian kakinya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPelaku tega membakar shelter kucing karena kesal dan sakit hati dipecat dari yayasan Rumah Singgah Clow.
Baca SelengkapnyaDikritik oleh masyarakat tentang lampu rotator yang terlalu silau, Kapolri perintahkan mobil polisi untuk memasang skotlet agar tidak mengganggu pengendara.
Baca SelengkapnyaAksi Vendor Relokasi Kucing dengan Cara Dibungkus Plastik Disorot, Ini Penjelasan Pengelola GBK
Baca Selengkapnya