Rusak markas GMBI, FPI bikin Kapolda Jabar geram
Merdeka.com - Bentrok ormas antara Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Bandung, membuat Kapolda Jawa Irjen Anton Charliyan geram. Anton kesal terhadap tindakan FPI lantaran sewenang-wenang melakukan pengerusakan beberapa markas GMBI di wilayah pimpinannya.
Saking kesalnya, Anton bahkan menantang para pimpinan FPI untuk bertanggung jawab atas tindakan pengerusakan dilakukan anggotanya. Sebab, dia merasa selama ini para petinggi ormas keagamaan itu terkesan membiarkan para anggotanya melakukan pengerusakan hingga penganiayaan.
"Justru mereka-mereka yang sudah membakar rumah, dan membakar lainnya, di mana pertanggungjawaban pemimpin utamanya? Saya minta pertanggungjawabannya dan saya usut sampai ke mana pun juga!" kata Anton di Bandung, Jumat kemarin.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Kenapa polisi bakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Siapa yang bakar polisi? Dalam kasus ini, Briptu FN sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik Reknata Ditreskrimum Polda Jatim. Ia pun dijerat dengan pasal tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
-
Mengapa pasukan TNI menyerbu markas OPM? Kontak tembak terjadi antara pasukan TNI dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Insiden bentrok antara FPI dan GMBI bermula dari pemeriksaan Rizieq Shihab terkait kasus dugaan pelecehan simbol negara. Banyak massa hadir ketika imam besar FPI itu menjalani pemeriksaan. GMBI hadir sebagai kelompok mendesak Rizieq segera ditahan.
Usai pemeriksaan, dua kubu terjadi gesekan. Massa GMBI disebut-sebut melakukan penganiayaan terhadap beberapa anggota FPI. Bahkan kabar diterima para anggota FPI hingga terjadi penusukan.
Akibat termakan informasi simpang siur itu, beberapa anggota FPI melakukan aksi balasan dengan membakar markas GMBI di beberapa wilayah Jawa Barat. Sudah 20 orang ditahan diduga melakukan aksi pembakaran tersebut.
"Apakah ajaran Islam itu untuk merusak? Ini justru akan merusak umat Islam. Justru harus kita evaluasi bersama." ujar Anton. "Jadi kalau ada Islam yang merusak, saya yang pertama yang akan melawannya," tegasnya.
Markas GMBI di Ciamis dilempar orang tidak dikenal ©2017 Merdeka.comKaropenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto, menegaskan, kabar penusukan dilakukan GMBI kepada anggota FPI merupakan informasi bohong alias hoax. Sebab pihaknya tidak menemukan fakta tersebut dalam penelusurannya.
"Itu berita yang beredar di medsos, jadi sudah saya konfirmasi ke Polda Jabar belum ada faktanya," ungkap Rikwanto.
Untuk itu, pihaknya mengimbau seluruh masyarakat, khususnya GMBI dan FPI, tidak tersulut emosi lagi. Apalagi banyak beredar informasi palsu atau hoax.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta seluruh pimpinan ormas di wilayahnya segera meredam kemarahan para anggotanya. Dia ingin Jawa Barat tetap kondusif meski sempat terjadi benturan dua massa di depan Mapolda Jabar, Kota Bandung, Kamis lalu.
"Kepada pimpinan ormas mohon menenangkan anggotanya. Saya meminta pimpinan menjaga komitmen kondusifitas Jawa Barat," minta Aher, sapaan akrabnya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembakaran bendera itu terjadi saat demonstrasi yang digelar HMI.
Baca SelengkapnyaPenyerangan diduga lantaran keributan personel Batalyon 757/WMS dengan warga di Lapangan Futsal Pilamo.
Baca SelengkapnyaKasus penganiayaan terhadap sejumlah orang simpatisan capres-cawapres03 Ganjar-Mahfud viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKejadian itu dipicu karena salah paham antara prajurit TNI dengan personel Polri.
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca SelengkapnyaKericuhan pada Senin (16/8) malam dipicu penolakan laporan soal dugaan pemalsuan dokumen yang disampaikan warga Dago Elos ke Mapolrestabes Bandung.
Baca SelengkapnyaMassa mengatasnamakan kader Golkar datang sekira pukul 14.00 Wib. Tidak berselang lama kemudian, terjadi kericuhan.
Baca SelengkapnyaKetua AJI Jakarta, Afwan Purwanto mengatakan kasus kali ini merupakan kasus kekerasan terhadap jurnalis yang terus berulang menjelang tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI & Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaKKB Papua sempat kontak senjata dengan Satgas TNI-Polri
Baca SelengkapnyaTermasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca Selengkapnya