Rusak rumah warga, ratusan pesilat dijemur di kantor polisi
Merdeka.com - Polisi meringkus 120 pesilat dari Perguruan Silat Pagar Nusa di wilayah Tulungagung Barat pada siang tadi, Minggu (30/3). Para pesilat yang masih duduk di bangku sekolah SMA dan SMP ini ditangkap karena merusak rumah-rumah warga, saat melakukan konvoi di daerah kekuasaan Perguruan Silat Setia Hati Teratai.
"Insiden perusakan terjadi di Desa Margoharjo, Kecamatan Bandung dan Desa Swaloh, Kecamatan Pakel, sekitar pukul 14.00 WIB. Sedikitnya dua rumah dan satu kantor balai desa rusak di bagian atap karena lemparan batu." terang Kapolres Tulungagung AKBP Whisnu Hermawan Februanto seperti dikutip Antara, Minggu (30/3).
Selang 30 menit, polisi mampu mengamankan ratusan anak-anak tersebut saat memasuki wilayah Kecamatan Campurdarat. Mereka kemudian diangkut truk polisi dan dibawa ke Mapolres Tulungagung, Jawa Timur.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa saja yang terlibat dalam perkelahian? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24).
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kenapa ratusan pelajar itu ditangkap? 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
Sebagai hukuman, para pesilat junior ini dijemur dan dikenai hukuman fisik seperti push-up, shit-up, hingga jalan jongkok mengitari areal lapangan tenis samping Mapolres Tulungagung.
"Mereka yang ditengarai terlibat sebagai pelaku dan otak perusakan akan kami tahan dan dikenai sanksi pidana, sementara untuk mereka yang sekedar menjadi penggembira malam ini dipulangkan setelah orang tua masing-masing datang ke Mapolres," terangnya.
Ratusan personel polisi masih disiagakan di Kecamatan Bandung dan Pakel untuk mengantisipasi aksi balasan dari kelompok pesilat dari perguruan saingan mereka yaitu Perguruan Silat Setia Hati Teratai.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaMereka menyerang warga secara acak saat melintas jalan raya
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta konvoi memprovokasi dengan mengatakan ada dari anggota mereka ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaViral Konvoi Pesilat Halangi Laju Mobil Damkar di Sragen
Baca SelengkapnyaMeski sudah puluhan orang, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka, semua masih diperiksa.
Baca SelengkapnyaSaat ini, semua pelaku masih menjalani pemeriksaan lanjutan. Motif belum diketahui.
Baca SelengkapnyaPasukan polisi anti huru-hara membuat formasi pertahanan saat massa berusaha masuk dengan merusak pagar Gedung DPR
Baca SelengkapnyaDua polisi dilempari cairan diduga air keras saat membubarkan tawuran di Jalan Joglo Raya Kembangan Jakarta Barat pada Sabtu (21/9) pukul 04.30 WIB.
Baca SelengkapnyaAnggota Brimob yang terluka langsung dirujuk ke RS Polri Kramatjati untuk mendapat tindakan medis.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaKebakaran permukiman padat itu telah padam. Beberapa warga kembali ke rumahnya untuk mengais barang-barang yang tersisa dari kebakaran.
Baca SelengkapnyaKapolres Jember AKBP Bayu Pratama memastikan para pelaku akan ditangani Polda Jawa Timur.
Baca Selengkapnya