Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ruwatan dari warga Yogyakarta untuk Ahok

Ruwatan dari warga Yogyakarta untuk Ahok ritual ruwatan dari warga yogyakarta untuk ahok. ©2017 Merdeka.com/Purnomo Edi

Merdeka.com - Puluhan warga Yogyakarta yang tergabung dalam komunitas lintas agama dan budaya Rejo Semut Ireng menggelar ritual ruwatan untuk menjaga kebhinekaan dan keselamatan Indonesia dari perpecahan, Minggu (9/3). Dalam aksi ruwatan tersebut, puluhan warga ini memulainya dari Tugu Pal Putih Yogyakarta kemudian berjalan kaki menuju Sungai Code yang berjarak lebih kurang 500 meter.

Dengan beriringan dan sembari melantunkan kidung-kidung doa, puluhan ini pun berjalan kaki ke Sungai Code. Sesampainya di Sungai Code, puluhan anggota Rejo Semut Ireng inipun turun ke Sungai Code dan melarung sebuah kotak suara sebagai penanda berakhirnya ritual ruwatan.

Menurut Koordinator Rejo Semut Ireng, Santosa, ruwatan ini digelar sebagai wujud keprihatinan para pegiat seni dan budaya di Yogyakarta terhadap kebhinekaan yang mulai terusik. Padahal sudah sejak awal ketika negara ini berdiri, lanjut Santosa, Bhineka Tunggal Ika sudah disepakati bersama oleh para pendiri bangsa.

"Kami merasa prihatin karena kebhinekaan telah tercoreng oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu kami memberikan dukungan Ahok sebagai simbol minoritas dan keberagaman yang terzalimi. Walaupun kami secara politis tidak bisa mendukung Ahok, tetapi kami jelas mendukung keberagaman dan kebhinekaan di Indonesia," terang Santosa.

Santosa menjelaskan, ruwatan yang dinamai Mantram Pangkruwat Bangsa. Tujuannya untuk membuang sangkal atau sial supaya bangsa Indonesia terhindar dari perpecahan.

"Kami larung atau hanyutkan kotak suara sebagai simbol untuk membuang sial. Supaya perpecahan karena dorongan kelompok tertentu yang memiliki tujuan untuk mencoreng kebhinekaan di Indonesia bisa dihindari," terang Santosa.

Santosa menambahkan, aroma perpecahan bangsa ini sudah bisa dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Hal ini membuat kelompok lintas agama, budaya dan kesenian di Yogyakarta menjadi prihatin. Keprihatinan itu pun dituangkan kedalam acara ruwatan Mantram Pangkruwat Bangsa.

"Memiliki sikap dan keyakinan yang berbeda dengan kelompok lainnya itu harus dihargai. Jangan ada pemaksaan kehendak di Indonesia. Nilai kebhinekaan dan keberagaman harus terus disuarakan dan dijaga. Dari Yogyakarta kami berdoa untuk keselamatan Indonesia dan Ahok," pungkas Santosa.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Demo di Depan Istana Yogyakarta, Ribuan Massa Tuntut Jokowi Turun
Demo di Depan Istana Yogyakarta, Ribuan Massa Tuntut Jokowi Turun

Mereka melakukan long march sejak dari Taman Parkir ABA Yogyakarta hingga Kawasan Titik Nol Kilometer.

Baca Selengkapnya
Butet Kartaredjasa Ikut Aksi Jogja Memanggil: Demokrasi Hukum Dirusak, Kita Harus Berontak
Butet Kartaredjasa Ikut Aksi Jogja Memanggil: Demokrasi Hukum Dirusak, Kita Harus Berontak

Aksi ini diikuti oleh lebih kurang 2.000 orang yang terdiri dari mahasiswa hingga elemen masyarakat lainnya.

Baca Selengkapnya
Aksi Jogja Memanggil Kembali Desak Jokowi Turun
Aksi Jogja Memanggil Kembali Desak Jokowi Turun

Dalam aksinya, demonstran menggantung boneka yang mengenakan topeng mirip Jokowi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Massa Pendukung Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta: 'Kami Cinta PDIP Kami Cinta Ahok!'
FOTO: Aksi Massa Pendukung Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta: 'Kami Cinta PDIP Kami Cinta Ahok!'

Mereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.

Baca Selengkapnya
Momen Rektor Hingga Ratusan Dosen Muda di Yogyakarta Ikut Turun ke Jalan Tolak Revisi UU Pilkada
Momen Rektor Hingga Ratusan Dosen Muda di Yogyakarta Ikut Turun ke Jalan Tolak Revisi UU Pilkada

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid sempat membacakan puisi berjudul 'Sak Karepmu' di depan ribuan massa aksi Jogja Memangg

Baca Selengkapnya
Mengenal Mubeng Beteng, Tradisi Keraton Yogyakarta di Malam Satu Suro
Mengenal Mubeng Beteng, Tradisi Keraton Yogyakarta di Malam Satu Suro

Banyak makna filosofis yang terkandung dalam tradisi ini

Baca Selengkapnya
Ribuan Mahasiswa dan Warga Demo Tolak Revisi UU Pilkada di Malioboro, Massa Juga Tuntut Jokowi Mundur
Ribuan Mahasiswa dan Warga Demo Tolak Revisi UU Pilkada di Malioboro, Massa Juga Tuntut Jokowi Mundur

Aksi bertajuk "Jogja Memanggil" ini membawa sejumlah tuntutan di antaranya penolakan pada revisi RUU Pilkada.

Baca Selengkapnya
Melihat Prosesi Udhik-Udhik, Jadi Pembuka Rangkaian Peringatan Maulid Nabi di Keraton Yogyakarta
Melihat Prosesi Udhik-Udhik, Jadi Pembuka Rangkaian Peringatan Maulid Nabi di Keraton Yogyakarta

Mengawali acara besar Grebeg Mulud, Keraton Yogyakarta melakukan tradisi menyebar udhik-udhik. Animo masyarakat untuk mengikuti prosesi ini cukup besar.

Baca Selengkapnya
Melihat Ritual Umat Buddha di Candi Borobudur Jelang Waisak, Dihadiri Para Bhiksu Tudhong dari Berbagai Negara
Melihat Ritual Umat Buddha di Candi Borobudur Jelang Waisak, Dihadiri Para Bhiksu Tudhong dari Berbagai Negara

Tercatat ada 43 Bhiksu Thudong yang hadir. Mereka berasal dari sejumlah negara seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya
Ketua TPN: Mubeng Beteng, Simbol Pesta Rakyat dan Dukungan Ganjar-Mahfud
Ketua TPN: Mubeng Beteng, Simbol Pesta Rakyat dan Dukungan Ganjar-Mahfud

Gerak jalan yang dilangsungkan di lokasi sakral Alun-Alun Yogyakarta

Baca Selengkapnya
Meski Diguyur Hujan, Upacara HUT ke-78 RI di Banyuwangi Berlangsung Khidmat
Meski Diguyur Hujan, Upacara HUT ke-78 RI di Banyuwangi Berlangsung Khidmat

Bertindak sebagai inspektur upacara, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Baca Selengkapnya
Kecewa, Relawan Jokowi Pasang 'Pocong' Bertuliskan Gibran
Kecewa, Relawan Jokowi Pasang 'Pocong' Bertuliskan Gibran

Gibran yang dianggap telah meninggalkan PDI Perjuangan sehingga harus ditinggalkan saja.

Baca Selengkapnya