Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saat Ahok kembali mesra dengan PBNU dan GP Ansor

Saat Ahok kembali mesra dengan PBNU dan GP Ansor Ahok-Djarot bertemu Ketua PBNU. ©2017 Merdeka.com/nur habibie

Merdeka.com - Belum lepas dari ingatan kita saat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan GP Ansor bereaksi keras atas pernyataan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terhadap Raim Aam PBNU KH Ma'ruf Amin di sidang penistaan agama beberapa waktu lalu. Saat itu Ahok dikecam karena menuding ada komunikasi antara Ma'ruf Amin dengan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mendesak agar fatwa soal penistaan agama segera dikeluarkan MUI.

Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj meminta Ahok tak melecehkan Ma'ruf Amin. Dia juga menyampaikan pesan terhadap Ahok dan kuasa hukumnya atas perlakuan terhadap Ma'ruf Amin. "Seorang pemimpin harus santun. Berbicara hati hati, mulutmu harimaumu," tegas Said Aqil di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (2/2).

GP Ansor tidak kalah galak. Mereka mengecam sikap Ahok yang dinilai tak sopan terhadap ulama. bahkan mereka sudah merapatkan barisan untuk membela Ma'ruf Amin. Setelah kejadian itu, Ahok meminta maaf pada Ma'ruf Amin dan pihak-pihak yang merasa dilecehkan. Apalagi selama ini Ahok selalu mengklaim memiliki kedekatan dengan NU dan Gus Dur.

Sejak kejadian itu, Ahok seolah mencoba kembali mendekatkan diri dengan NU dan umat muslim. Salah satunya dengan mendatangi salah satu acara istigasah. Dalam acara itu, hadir pengurus PBNU yang juga timses Ahok, Nusron Wahid. Selain Nusron, hadir juga Ketum PPP Djan Faridz dan salah satu pengacara Ahok, Humphrey Djemat. Acara itu sempat diprotes lantaran mencatut nama DPW NU dan mengklaim Nahdliyin Jakarta. Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga PW GP Ansor DKI Jakarta Redim Okto Fudin mengatakan, acara itu bukan acara NU. Tidak ada sangkut pautnya dengan organisasi NU dan bukan representasi warga NU. Agar tidak menimbulkan fitnah dan beragam spekulasi, Said Aqil buru-buru menegaskan bahwa PBNU netral dalam kontestasi Pilgub DKI 2017.

Tidak dipungkiri, tokoh maupun pejabat kerap datang dengan dalih silaturahmi ke PBNU. Dalam konstalasi Pilkada DKI, pasangan Agus-Sylvi hingga Anies-Sandiaga pernah meminta restu pada Ma'ruf Amin selaku Rais Aam PBNU.

"Ya cuma bicara minta doa restu, bahwa kami (Agus-Sylvi) akan maju. Di sini banyak (meminta restu) ada Pak Yusril, Sandiaga Uno, Ahok enggak pernah," ujar Said di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (2/2).

Menurutnya, hal wajar jika beberapa bakal calon pemimpin bertandang ke ormas-ormas besar seperti PBNU. Kegiatan itu sebagai bentuk sosialisasi saja. Tidak sama dengan menjalin komunikasi politik ke partai-partai.

"Kita kan ormas ya, kekuatannya civil society bukan kekuatan politik. Kalau ke sini ya sifatnya membangun komunikasi dengan warga pada dasarnya, kalau politik ya ke parpol," ucapnya.

Ahok seolah kembali mencoba mendekatkan diri dengan NU dan Ansor setelah beragam peristiwa yang membuat hubungan mereka sedikit renggang. Akhir pekan lalu, Ahok dan Djarot menyambangi markas GP Ansor di Jakarta Pusat, Jumat (7/4). pertemuan kali ini berlangsung hangat. Bahkan Ketua GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas memberi julukan khusus untuk Ahok.

"Karena hidupnya di Jakarta, beliau ini Sunan Kalijodo. Sunan Kalijodo itu telah mengubah masyarakat yang hitam kelam menjadi masyarakat beriman," kata Yaqut.

Yaqut mengacu pada kawasan Kalijodo yang dulu merupakan kawasan prostitusi dan perjudian ilegal di Jakarta. Kini kawasan Kalijodo sudah berubah menjadi ruang terbuka hijau dan RPTRA, bahkan jadi destinasi wisata.

Sebelum memberi sambutan, Yaqut juga sempat memanggil Ahok dengan nama Basuki Nurul Qomar. Basuki Nurul Qomar merupakan bahasa Arab dari Basuki Tjahaja Purnama. Ahok ternyata memahami sebutan itu. "Nurul Qomar-nya saja yang bahasa Arab. Basuki-nya enggak," kata Ahok.

Tidak hanya mendekatkan diri ke GP Ansor, Ahok mencoba kembali mesra dengan NU. Semalam, ditemani Cawagub DKI Djarot saiful Hidayat, Sekjen PBNU Helmi Faisal dan Ketua umum PPP versi muktamar Jakarta Djan Faridz, Ahok menyambangi markas PBNU. Pertemuan kali ini juga berlangsung hangat. Said Aqil menyambut Ahok dan rombongan. Hubungan mereka kembali mencair. Dalam pertemuan itu, Said Aqil menceritakan rencananya ceramah ke empat kota di China. Jika Ahok terpilih kembali sebagai Gubernur DKI, Said berjanji mengajak Ahok.

"Nanti kalau Pak Ahok kepilih, bolehlah ajak Pak Ahok juga, karena Pak Ahok ini sudah NU," kata Said di markas PBNU, Kramat Raya, Jakarta Timur, Senin (10/4).

Selain mengatakan Ahok sudah menjadi bagian dari warga NU, Said juga menyebut Ahok sudah hafal salah satu surat Alquran. "Pak Ahok hafal juga dia surat Alfatihah," tambahnya.

Dalam pertemuan yang berlangsung santai itu, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faisal melontarkan candaannya. Menurutnya, surat Alfatihah terlalu panjang untuk Ahok.

"Pak Ahok, kalau baca surat Alfatihah kepanjangan, gimana kalau yang pendek saja, dua kalimat Syahadat?" kata Helmy sambil tersenyum.

Setelah itu giliran, Ketua Partai Persatuan Pembangunan versi muktamar Jakarta Djan Faridz menanggapi candaan itu. Jika Ahok membaca dua kalimat syahadat, Djan berjanji mengajarkan surat Alquran yang lainnya. "Kalau sudah baca Dua Kalimat Syahadat, ntar saya ajarin baca surat Annisa," tutup Djan Faridz sambil tertawa.

Pada kesempatan ini, Ahok sempat meminta doa kepada Said Aqil. Harapannya agar Pilkada DKI Jakarta 2017 yang hanya tinggal menghitung hari berjalan lancar dana damai. Ketua PBNU periode 2015-2020 itu menyanggupinya. Said Aqil pun mendoakan Ahok panjang umur. Dia berharap, siapapun gubernur yang nantinya terpilih dapat membawa Jakarta sebagai daerah yang bisa dibanggakan. Said Aqil meminta, jika nantinya pasangan petahana ini menang, dapat memenuhi 7 janji pada umat muslim.

"Pak Ahok dan Djarot akan memperhatikan nasib seluruh umat agama Islam, marbot dan takmir masjid akan diberangkatkan umroh dan orang miskin semua akan diurus. Tidak pandang bulu, muslim dan non-muslim. Kita harap panjang umur, sehat dan mendapat ridho Allah," tutupnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sering Dikritik Tajam, PBNU Putuskan Dua Kader Senior Ini untuk Selesaikan Konflik dengan PKB
Sering Dikritik Tajam, PBNU Putuskan Dua Kader Senior Ini untuk Selesaikan Konflik dengan PKB

Rapat Pleno PBNU memerintahkan dua kader senior untuk menuntaskan permasalahan dengan PKB.

Baca Selengkapnya
Keponakan Gus Dur Bagikan Foto Cak Imin Muda Bareng Gus Yahya di Tengah Makin Panas PKB Vs PBNU
Keponakan Gus Dur Bagikan Foto Cak Imin Muda Bareng Gus Yahya di Tengah Makin Panas PKB Vs PBNU

Di tengah suasana panas yang terjadi antara PBNU dan PKB ini, keponakan Gus Dur justru membagikan potret lawas Ketum PBNU Gus Yahya bareng Ketum PKB Cak Imin.

Baca Selengkapnya
Jejak Nusron Wahid di NU, Dulu Dicopot dari Pengurus PBNU Kini Kritik Gus Yahya
Jejak Nusron Wahid di NU, Dulu Dicopot dari Pengurus PBNU Kini Kritik Gus Yahya

Jejak Nusron Wahid di NU, Dulu Dicopot dari Pengurus PBNU Kini Kritik Gus Yahya

Baca Selengkapnya
VIDEO: Blak-blakan Kader Kondisi PKB
VIDEO: Blak-blakan Kader Kondisi PKB "Kami Tidak Nyaman, Posisi Syuro Seperti Buangan"

Lufhi Andalusie mengungkapkan, kedatangannya bersama DPC Jabar ke PBNU

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ketum PBNU Sewot Lawan Serangan Tajam Elite PKB
VIDEO: Ketum PBNU Sewot Lawan Serangan Tajam Elite PKB "Jadi Persoalan, Katakanlah Direndahkan!"

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya merespons hubungan lembanganya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Baca Selengkapnya
Tak Terima Disebut PBNU Ahistoris, PKB Ungkit Pernyataan Bukan Representasi NU di Pilpres 2024
Tak Terima Disebut PBNU Ahistoris, PKB Ungkit Pernyataan Bukan Representasi NU di Pilpres 2024

PKB menyebut PBNU lah yang ahistoris. PBNU dianggap telah meninggalkan PKB.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ma'ruf Siap Jadi Juru Damai PBNU Vs PKB
VIDEO: Ma'ruf Siap Jadi Juru Damai PBNU Vs PKB "Jangan Cari Peluru Hantam Panaskan Konflik!"

Menurut Ma’ruf, mendamaikan dua pihak yang berseteru merupakan perintah agama.

Baca Selengkapnya
Siap Damaikan PBNU dan PKB, Begini Sepak Terjang Wapres Ma'ruf Amin sebagai Tokoh Bangsa
Siap Damaikan PBNU dan PKB, Begini Sepak Terjang Wapres Ma'ruf Amin sebagai Tokoh Bangsa

Konflik antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih terus berlanjut. Wapres RI, Ma'ruf Amin pun ambil sikap tegas.

Baca Selengkapnya
PKB ke PBNU: Jaga Jarak, Jangan Bikin Kisruh
PKB ke PBNU: Jaga Jarak, Jangan Bikin Kisruh

Hubungan antara PKB dengan PBNU menjadi panas karena ada yang membuat kisruh.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Gus Yahya Pasang Badan PBNU Disepelekan, Beri Jawaban Rebut PKB Luruskan Sejarah
VIDEO: Gus Yahya Pasang Badan PBNU Disepelekan, Beri Jawaban Rebut PKB Luruskan Sejarah

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya merespons hubungan lembanganya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Baca Selengkapnya
Cak Imin Ungkap Alasan Ma'ruf Amin Tak Lagi Jadi Penengah Konflik PKB-PBNU
Cak Imin Ungkap Alasan Ma'ruf Amin Tak Lagi Jadi Penengah Konflik PKB-PBNU

Ma'ruf Amin tidak lagi menjadi penengah. Karena, menurutnya tidak ada lagi konflik antara PKB-PBNU.

Baca Selengkapnya
Wapres Siap Jadi Juru Damai PKB-PBNU, Tolak Dijadikan
Wapres Siap Jadi Juru Damai PKB-PBNU, Tolak Dijadikan "Peluru" untuk Hantam Salah Satu Pihak

Wapres menjelaskan, mendamaikan dua pihak yang berseteru merupakan perintah agama. Terlebih, dirinya merupakan salah satu pendiri PKB dan pernah aktif di PBNU.

Baca Selengkapnya