Saat berangkat sekolah, siswa SD diculik dan disodomi pria asing
Merdeka.com - B (10), siswa Sekolah Dasar (SD) di Pekanbaru, Riau, diduga disodomi seorang pria tak dikenal, saat berangkat sekolah. Korban bahkan sempat diancam akan dibunuh saat dibawa pelaku ke rumah kosong, Sabtu (12/12).
"Tiba-tiba korban dihampiri seorang pria yang tidak dikenalnya, dengan perawakan berkumis dan berjenggot. Pria tersebut lantas memaksa korban naik ke atas sepeda motor matik," ujar Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo kepada merdeka.com, Minggu (13/12).
Selanjutnya, pelaku membawa korban ke rumah kosong di kawasan Jalan Tanjung Datuk, kota Pekanbaru. Di sana, korban sempat melawan, namun korban tak berdaya saat pelaku melakukan pelecehan seksual.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
"Setelah itu, korban ditinggal sendirian oleh pelaku di rumah kosong tersebut," kata Guntur.
Dalam kondisi kesakitan, korban tidak jadi ke sekolah dan bergegas pulang ke rumahnya. Setelah sampai, korban melaporkan kejadian tersebut kepada neneknya, Lisdar.
"Korban didampingi keluarganya sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Pekanbaru. Sudah dimintai keterangannya," terang Guntur.
Dari keterangan korban, polisi telah mengantongi ciri-ciri pelaku. "Mudah-mudahan pelaku pencabulan ini segera ditangkap. Pelaku sudah kita tetapkan sebagai buronan," pungkas Guntur.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku penculikan dan pemerkosaan terhadap dua siswi SD di wilayah Kota Tangerang Selatan, diduga merupakan pelaku yang sama.
Baca SelengkapnyaPria tak dikenal itu membawa mereka ke suatu tempat dan diancam agar tidak teriak.
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan modus pura-pura memberi informasi palsu bahwa ibu korban mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang setelah mengantarnya ke sekolah.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan penculikan dan pencabulan itu kemudian ditangani unit PPA Polres Tangsel.
Baca SelengkapnyaSH sampai saat ini juga masih kerap kali diminta hadir memberikan keterangan dalam pemeriksaan di Kepolisian.
Baca SelengkapnyaKorban berinisial ANA ditemukan pada Senin (23/9) malam, setelah dikembalikan pelaku penculian yan mengendarai motor.
Baca SelengkapnyaPenculikan itu terekam kamera CCTV. Dari video yang diunggah di media sosial tampak seorang pria pengendara sepeda motor membonceng korban.
Baca SelengkapnyaKorban terlihat meminta tolong dan menunjukan arah mobil diduga pelaku cabul.
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang berangkat kuliah dengan jalan kaki tiba-tiba diadang oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban SH juga dicekoki konten pornografi yang dipertontonkan pelaku melalui layar handphonenya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban pulang sekolah berjalan kaki seorang diri di kawasan Sematang Borang, Palembang,
Baca SelengkapnyaMereka pun sepakat dan korban tak dapat lagi melawan karena kalah kuat.
Baca Selengkapnya