Saat Bupati Dedi diceramahi penjual pisang 'jangan main perempuan'
Merdeka.com - Sosok Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi dikenal sebagai sosok motivator bagi berbagai kalangan. Itu setelah dia kerap diundang di berbagai acara untuk menyampaikan beragam ide dan gagasannya dalam menjalankan keseharian maupun caranya memimpin daerah.
Tetapi apa jadinya jika sebaliknya, Dedi justru diceramahi oleh warganya sendiri yang berprofesi sebagai penjual pisang bernama Asma (80) warga Ciselang, Kelurahan Munjul Jaya, Purwakarta.
"Jang Haji (Dedi) Abah mah nitip, pokoknya jangan pernah melakukan perbuatan yang kurang positif ya, apalagi main hiburan, minuman dan perempuan," kata Asma tanpa rasa canggung, Jumat (11/11).
-
Bagaimana cara pria asal Betawi itu menyapa kuli panggul? Mereka menangis penuh haru. 'Tuan, ane datang dari Betawi, kelamaan di kapal sampai bosan, Alhamdulillah sampai juga kemari,' kata seorang pria sambil terisak memeluk seorang ‘berjubah dan bersorban’ itu.Sebelum melepaskan pelukannya, pria asal Betawi itu masih sempat mencium pipi kanan dan pria Arab tersebut sebagai tanda hormat.
-
Siapa yang memberikan wejangan? Video seorang ibu yang memberikan wejangan kepada putrinya agar hidup hanya dengan suaminya dalam satu rumah mendadak viral di media sosial.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi membantu adik Pegi Setiawan? Melihat nasib adik bungsu dari Pegi membuat Dedi trenyuh. Seketika, dia memberi solusi dengan memberi bantuan berupa biaya sekolah adik Pegi selama tiga tahun.
-
Kenapa ayah Pegi Setiawan mengadu ke Dedi Mulyadi? Adik Pegi Gagal Masuk SMA Beberapa waktu lalu, Dedi melalui media sosialnya mengungkap pertemuan pribadi dengan ayah Pegi Setiawan. Dalam kesempatan itu, ayah Pegi mengadu soal nasib sang putri bungsu lantaran baru saja gagal memasuki sekolah impian.
-
Bagaimana Dewi Perssik menyampaikan pesan inspiratif? Pengalaman-pengalaman ini seringkali dibagikannya melalui keterangan-keterangan pada akun Instagram pribadinya.
-
Bagaimana guru ini menyampaikan pesannya? Tri Adinata dengan penuh empati menyampaikan pesannya, bahwa anak-anak Palestina juga berhak mendapatkan pendidikan dan kebahagiaan seperti anak-anak di tempat lain.
Bahkan Asma yang duduk di kursi dengan santainya terus menerus menasihati orang nomor satu di Purwakarta itu, sambil menggambarkan perjalanan hidupnya.
"Dulu ini mah yang dialami abah, gara-gara suka main perempuan dan main bajidor (nyawer) abah jadi bangkrut. Hidup abah pun jadi begini," ujar Asma.
"Jang Haji sekarang sebagai orang besar dan sangat dicintai masyarakat, tolong terus pelihara prilaku dan kebaikan yang selama ini dilakukan Jang Haji. Kalau terus bisa menjaganya abah yakin Jang Haji akan menjadi tokoh yang dirindukan untuk menjadi pemimpin di negeri ini," tambahnya.
Bupati Dedi yang duduk di lantai terus menyimak dan mengamini apa yang disampaikan pria tua yang mengaku hidup sebatang kara itu. Dedi menilai jika petuah dari Asma sangat dia hargai.
"Saya pasti akan terus mengingatnya, nasihat itu sangat positif dan kita tidak perlu siapa orang yang menasihati kita. Karena bisa saja secara lahiriah hanya pedagang buah-buahan tapi abah ini adalah seorang yang mulia di hadapan Allah," kata Dedi.
Asma datang ke rumah dinas Bupati Purwakarta setelah terlihat berjualan di areal tumpukan sampah di sekitar rel kereta api di sekitar pasar Rebo. Kondisi Asma dinilai sangat memprihatinkan selain usianya yang sudah tua, dia juga menderita penyakit katarak dan kerusakan ginjal.
"Iya saya melihatnya berjualan di sekitar rel kereta, dan saya panggil ke sini," ujar Dedi.
Agar Asma tidak berjualan lagi di pinggir rel dan memiliki tempat berjualan yang layak kemudian Dedi memberinya bantuan berupa modal. Namun ada yang unik saat Dedi menyebutkan nilai, Asma pria tua itu tidak mau menerimanya dan dia meminta jumlah yang lebih besar.
"Ulah sakitu atuh Jang Haji, Abah oge hayang jual buah-buahan. Ulah cau wae, jadi tambahan deui (jangan segitu Jang Haji, Abah juga ingin jualan buah-buahan, jangan pisang saja jualannya, jadi tambah lagi," kata Asma.
"Enya atuh bah tah ditambah jadi lima juta," timpal Dedi.
Dedi menilai kejadian yang dilakukan Asma bukan hal yang aneh dan pertama baginya. Bahkan hampir tiap hari terjadi.
"Ini adalah bentuk kedekatan saya dengan masyarakat. Maka tidak aneh jika masyarakat pun berani mengutarakan keinginannya pada saya," ujar Dedi seraya tertawa.
Dalam kesempatan itu, Asma juga menceritakan nasib yang menimpanya. Sebelum diajak Dedi ke Rumah Dinasnya, beberapa waktu lalu dia sempat terkena penertiban dari petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sehingga dagangannya disita karena berjualan di daerah terlarang berjualan yaitu di sekitar taman kota.
"Dulu abah juga kan sempat dikasih modal sama pak Bupati, uangnya abah belanjakan dan ternyata disita sama Tibum. Jadi saya kesini sekalian lapor saja bahwa modal yang dulu tidak berjalan karena dagangannya diamankan," pungkas Asma.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terbaru, Kang Dedi memamerkan momen saat istrinya sedang belajar memasak nasi. Penasaran seperti apa momennya?
Baca SelengkapnyaMomen Dedi Mulyadi berikan uang Rp500 ribu pada penjual minyak urut asal Bima yang memiliki suara merdu.
Baca SelengkapnyaBos jalan tol Jusuf Hamka menawar pisang pedagang kaki lima hingga mampu membuatnya tersenyum.
Baca Selengkapnya