Saat calo jual darah demi rupiah
Merdeka.com - Darah ternyata bisa menjadi ladang buat menghasilkan rupiah. Memanfaatkan stok darah kosong, beberapa orang calo rela menjual darahnya dengan nilai di atas harga normal.
Keberadaan calo ini cukup membuat resah. Namun apa lacur petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Palembang pun tak berdaya memberantasnya.
Aksi calo darah dilakukan secara terang-terangan. Para calo ini nongkrong di lokasi menunggu pihak yang membutuhkan untuk membeli darah. Bahkan kadang mereka juga jual darah sendiri.
-
Siapa yang paling berisiko kena kanker karena cat rambut? Bagi mereka yang bekerja di industri kecantikan, seperti penata rambut, risiko terpapar zat kimia pada cat rambut cukup tinggi.
-
Siapa yang rentan terkena kanker? Kanker dapat menyerang berbagai organ dan jaringan tubuh, dan menyebabkan berbagai gejala dan komplikasi yang mengancam jiwa.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan? Batuk kering dan sesak napas dialami Kama, putra bungsu Zaskia Adya Mecca.
-
Kenapa tuli bisa berbahaya? Jangan pernah menganggap sepele tuli. Sebab, tuli yang tidak tertangani justru mampu membuat penderitanya merasa terasing dari lingkungan. Selain itu, penderita juga bisa mengalami gangguan kecemasan hingga depresi.
-
Siapa yang paling rentan terkena penyakit kanker? Berdasarkan data dari American Cancer Society, 77% dari semua kasus kanker dialami oleh orang yang berusia di atas 55 tahun.
-
Dimana polutan mencemari kulit? Faktor lingkungan dan pencemaran udara juga bisa berpengaruh pada kusamnya wajah karena polutan yang terdapat di udara dapat menyebabkan kerusakan pada kulit. Polutan seperti debu, asap, gas, dan bahan kimia dapat menempel pada permukaan kulit dan menyumbat pori-pori.
dr Yeni Handayani, dokter spesialis penyakit dalam di RS Mohammad Hoesin, Palembang, meminta praktik jual darah segera dihentikan. Sebab, mendonor terlalu sering justru berdampak buruk bagi pendonor itu sendiri.
"Untuk penerima donor tidak ada pengaruhnya. Malah pendonor sendiri yang berbahaya. Saya sendiri sering melihat muka calo-calo itu pucat dan kuning. Itulah akibatnya. Lebih berbahaya lagi kalau alat yang digunakan tidak steril," ungkap dr Yeni saat dihubungi, Rabu (22/1).
Berikut aksi-aksi para calo darah di Palembang:
Harga per kantong Rp 700 ribu
Banyaknya calo beroperasi di sekitaran Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Palembang sangat meresahkan masyarakat. Apalagi harga darah yang mereka jual tembus Rp 700 ribu per kantong.Padahal harga resminya hanya Rp 250 ribu untuk semua jenis golongan darah, A, B, AB, O. Masyarakat yang sangat membutuhkan darah, terpaksa membeli karena berdasarkan pernyataan petugas stok darah di PMI kerap kosong.Jauhari (46), warga Kelurahan Kelurahan 35 Ilir Kecamatan Ilir Barat II, Palembang, mengaku pernah menggunakan jasa calo darah. Dia terpaksa membeli darah kepada calo karena darah yang dibutuhkan telah habis."Waktu mau beli ke petugas katanya tidak ada, tapi pas beli dari calo ternyata dia ambil dari dalam ruangan, harganya lebih dari biasanya," ujarnya kepada merdeka.com, Rabu (22/1).
Donor sebulan sekali
Aksi calo darah di Palembang makin menggila. Tidak hanya menjual darah kepada konsumennya di atas harga resmi, para calo juga kerap mendonorkan darahnya sendiri sebulan sekali.AN (38), calo yang biasa nongkrong di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Palembang mengaku hal itu ia lakukan lantaran sangat menguntungkan. Apalagi, konsumennya tidak tahu darah itu berasal dari mana atau memenuhi standar atau tidak."Kadang sebulan sekali, kadang dua bulan. Asal ada orang yang sangat butuh saya langsung jual darah saya sendiri," ungkapnya kepada merdeka.com, Rabu (22/1).Agar staminanya tidak terkuras karena kerap mendonorkan darah tidak sesuai waktu yang dianjurkan, ia mengaku cukup meminum suplemen atau susu. "Cukup dua botol susu encer sudah normal lagi tenaga saya," tuturnya.
Pura-pura bantu pasien
Aksi calo darah dilakukan secara terang-terangan. Para calo darah ini menunggu pihak yang membutuhkan untuk membeli darah yang mereka jual atau darah hasil donor mereka sendiri.Calo darah ini biasanya berpura-pura membantu keluarga pasien, dan menawarkan diri sebagai pendonor. Namun, tawaran itu tidak gratis. Penerima harus merogoh kocek lebih dari harga darah resmi yang dijual di PMI.Menurut salah seorang petugas PMI Palembang yang enggan disebutkan namanya, dia pernah berbicara dengan para calo agar tidak menjual darah. Sebab korbannya banyak dari kalangan tidak mampu."Jika diberitahu mereka hanya menjawab, ini kerja. Kami juga butuh makan," kata pegawai PMI meniru kata-kata calo.
Sering ancam petugas PMI
Aksi calo ini sepertinya tidak bisa dicegah petugas UTD. Sebab, calo ini mengancam petugas. Alhasil, petugas hanya mengikuti saja permintaan mereka. "Sudah kami larang, tapi dibantah, kami kadang sering diancam," ungkap petugas UTD PMI Cabang Palembang.Sementara itu, Ketua PMI Cabang Palembang Anton Suwindro menampik adanya fenomena calo darah yang mendonorkan darahnya sebulan sekali. Sebab, untuk mendonorkan darah itu, petugas akan melihat data pendonor yang sudah terinput. Petugas juga memeriksa kesehatan pendonor apakah memenuhi syarat atau tidak."Memang banyak calo sudah menjadi langganan pendonor, tapi tiga bulan sekali, tidak benar sebulan sekali itu, karena kita ada datanya," tegasnya.
Baca juga:Aksi relawan PMI bantu korban banjir di Jawa TengahLebih dari 500 relawan PMI diterjunkan di wilayah banjir JatengCalo darah donor satu bulan sekali rawan kena penyakitPMI Palembang tak berdaya berantas calo darahSebulan sekali, calo jual darah sendiri Rp 700 ribu (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen antrean takjil dari jam 2 siang curi perhatian. Bahkan pedagang tak datang akhirnya pakai calo.
Baca SelengkapnyaPartner In Crime, Calo dan Honorer Dispendukcapil Malang Pungli Warga Urus KTP hingga KK
Baca SelengkapnyaVideo yang diunggah akun @blackpinkbeb ini viral dan menuai perhatian warganet.
Baca SelengkapnyaSang penipu bahkan mewarnai uang 2 ribu tersebut dengan warna hijau berharap sama dengan uang 20 ribu.
Baca SelengkapnyaMaraknya penjualan e-materai oleh calo, pelamar CPNS kini semakin khawatir mengenai keaslian e-materai yang telah mereka beli.
Baca Selengkapnya