Saat cari Angeline, polisi curiga dengan tingkah anjing pelacak
Merdeka.com - Angeline, bocah malang yang selama ini hilang dari keluarga ternyata saat ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa. Dalam proses pencariannya, polisi menerjunkan anjing pelacak.
Angeline hilang pada 16 Mei lalu. Polisi lantas menurunkan anjing pelacak tiga hari usai Angeline dilaporkan hilang. Anjing pelacak diterjunkan adalah pelacak kriminal umum. Tetapi saat di lapangan, anjing itu justru berputar-putar di rumah.
Wakil Direktur Polisi Satwa Badan Pemelihara Keamanan Polri, Komisaris Besar Andriyanto Basuno mengatakan, tanda awal anjing berputar-putar di rumah korban adalah salah satu petunjuk akurat. Sebenarnya, kata Andriyanto, pawang dan anjing pelacak memiliki hubungan yang sangat sensitif.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
"Pawang harus bisa membaca gelagat anjing pelacak. Apabila awalnya ada tanda-tanda, maka dilanjutkan. Lalu apabila berikutnya ada tanda juga, maka semua tanda-tanda itu harus diungkap dengan penjelasan pawang dan tim polisi lainnya," kata Andriyanto ketika dihubungi wartawan, Rabu (10/6).
Menurut Andriyanto, apabila kemudian hasilnya ada dugaan pembunuhan, maka anjing pelacak mesti diganti. Bukan lagi melacak bau dengan anjing pelacak fungsi kriminal umum, tapi harus diturunkan anjing pelacak SAR Kadaver (anjing pelacak mayat).
Namun sayang, ujar Andriyanto, Polda Bali belum memiliki anjing pelacak SAR Kadaver. "Sebab bau mayat itu kan makin menyengat setiap harinya. Dan pasti terendus oleh anjing pelacak SAR Kadaver," ujar Andriyanto.
Saat ini, kata Andriyanto, di Indonesia baru ada 15 Kepolisian Daerah yang memiliki anjing pelacak mayat. Semua diperuntukkan buat melacak mayat di wilayah bencana.
"Paling banyak yang memiliki anjing pelacak mayat itu di Padang, ada tiga ekor di sana. Di 14 daerah lainnya masing-masing satu ekor," tutup Andriyanto. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengamankan AF saksi terakhir pembunuhan dengan luka di bagian leher korban.
Baca SelengkapnyaAnjing yang dinyatakan bebas observasi penyakit rabies oleh dinas berwenang dikategorikan sebagai anjing yang sehat.
Baca SelengkapnyaKondisinya mayat memprihatinkan. Tangan dan kaki terikat, serta kepala terbungkus karung
Baca SelengkapnyaSebuah video viral merekam detik-detik anjing pelacak polisi bertingkah liar. Ia melakukan penyerangan pada komandan polisi.
Baca SelengkapnyaSetelah dibawa ke rumah sakit dan diperiksa, kondisi orok bayi begitu mengenaskan. Selain tak bernyawa, beberapa bagian tubuhnya mengalami luka parah.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Garut saat ini tengah mengejar pelaku pembunuhan seorang kakek. Pria tua itu ditemukan tewas mengenaskan di kamarnya.
Baca SelengkapnyaPenangkapan tersebut dipimpin langsung oleh Ipda Sutarno selaku KaTim K9 Ditpolsatwa dari Korsabhara Baharkam Polri.
Baca SelengkapnyaSebuah kuburan misterius ditemukan warga di Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Baca SelengkapnyaAnjing-anjing yang diselundupkan sudah diamankan dan dirawat dengan baik
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan akan menindak jika benar terbukti adanya pelanggaran.
Baca SelengkapnyaTahun baru, dua warga Blitar ditemukan membusuk dengan kondisi bersimbah darah
Baca SelengkapnyaPolisi mengerahkan anjing pelacak saat melakukan pengecekan TKP yang ke 5.
Baca Selengkapnya