Saat delay, maskapai kerap lupa beri ganti rugi
Merdeka.com - Geliat bisnis transportasi di langit Indonesia tengah memasuki masa keemasan. Terus meningkatnya jumlah pengguna moda transportasi pesawat dari tahun ke tahun merupakan peluang manis bagi industri penerbangan.
Pertumbuhan penerbangan nasional saat ini diperkirakan mencapai 15-18 persen per tahun. Tentunya, angka ini menunjukkan semakin geliat perkembangan transportasi udara di tengah makin besarnya kelompok kelas menengah yang mencari alternatif transportasi yang cepat.
Selain itu, kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan serta tingginya tingkat aktivitas ekonomi-bisnis di Tanah Air menjadi faktor pendukung makin potensialnya bisnis penerbangan di Indonesia.
-
Kenapa Garuda Indonesia sering telat terbangkan jemaah haji? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.
-
Siapa yang protes soal keterlambatan Garuda Indonesia? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.
-
Apa yang menyebabkan penundaan keberangkatan? Seorang jemaah haji kelompok terbang (kloter) 10 asal Provinsi Gorontalo harus menunda keberangkatannya ke Madinah, Arab Saudi akibat paspor tercecer saat perjalanan dari Gorontalo ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
-
Bagaimana Garuda Indonesia selesaikan masalah delay? Ketua DPW Partai Amanat Nasional Sulsel ini mengungkapkan sampai saat ini ada empat penerbangan jemaah haji menggunakan Garuda Indonesia yang mengalami delay. Ia menagih komitmen Garuda Indonesia untuk menyelesaikan masalah tersebut.
-
Kapan Garuda Indonesia mengalami delay terbaru? Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam.
-
Mengapa perjalanan kereta terlambat? Banjir merendam rel kereta api antara Stasiun Kebayoran- Stasiun Pondok Ranji imbas hujan yang terjadi sejak siang tadi, Sabtu (6/7). Akibatnya, perjalanan kereta Commuter Line menjadi terlambat.
Maka tidak aneh jika sejumlah maskapai penerbangan nasional maupun internasional 'saling sikut' untuk mendapatkan secuil kue dari bisnis ini.
Namun, sayangnya pertumbuhan maskapai ini tidak sejalan dengan peningkatan pelayanan. Keterlambatan penerbangan masih menjadi masalah yang sering ditemui para konsumen burung besi ini.
Salah satunya yang terjadi pada pesawat Garuda Citilink dengan rute penerbangan Jakarta-Medan dengan nomor penerbangan GA 044 medio Mei tahun lalu. Menurut penuturan seorang penumpang kala itu, Agus Perdana, pihak maskapai tidak memberikan kompensasi apapun seperti yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 77 Tahun 2011.
"Enggak jelas akan diberangkatkan kapan. Makanan juga enggak dikasih," ujarnya pada merdeka.com.
Kejadian ini tentu tidak hanya dialami oleh Citilink saja, melainkan seluruh maskapai pernah mengalami keterlambatan ini.
Keterlambatan yang dialami maskapai dan tidak diberikannya kompensasi, tak ayal dikecam oleh sejumlah pihak termasuk Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Pengurus harian YLKI, Tulus Abadi mengatakan, masih ditemukannya ketidakpatuhan maskapai penerbangan pada peraturan, diakibatkan lemahnya pengawasan pemerintah.
Hal ini diperparah dengan ketidaktegasan pemerintah dalam memberi sanksi terhadap maskapai pelanggar. "Seharusnya pemerintah berani melakukan pembekuan sementara sampai maskapai pelanggar memperbaiki kinerja," ujarnya kepada merdeka.com di Jakarta, Jumat (6/12).
Tulus mengakui kalau faktor penyebab keterlambatan tidak hanya disebabkan oleh internal maskapai saja. Melainkan juga karena kondisi infrastruktur bandara yang tidak mumpuni. Pemerintah kembali menjadi sorotan atas permasalahan ini.
Ketidakmampuan kapasitas bandara menampung volume pesawat hingga kondisi lintasan pesawat menjadi pekerjaan rumah pemerintah yang harus segera dibenahi. Penambahan jumlah bandara dan lintasan menjadi solusi ke depan untuk menekan kepadatan bandara yang menjadi salah satu penyebab keterlambatan.
"Seperti di Bandara Soekarno-Hatta, masa bandara bertaraf internasional hanya memiliki 2 lintasan. Sedangkan pertumbuhan jumlah pesawat semakin membludak," tuturnya.
Pemerintah sendiri telah mencoba beberapa langkah sebagai solusi. Mulai dari pengalokasian dana APBN untuk pembangunan bandara baru hingga optimalisasi bandara yang sudah ada.
Kementerian Perhubungan, untuk mengakali kepadatan Bandara Soekarno-Hatta, memutuskan untuk menggunakan Bandara Halim Perdanakusuma buat menampung sebagian penerbangan. Langkah ini dipercaya mampu menekan 10 persen tingkat kepadatan Bandara Soekarno-Hatta.
Kementerian BUMN turut ambil bagian. Instansi pimpinan Dahlan Iskan ini berencana membuat landasan pacu baru yang akan ditempatkan di atas laut.
Masyarakat tentu menunggu hasil dari kerja pemerintah tersebut. Besar harapan Indonesia bisa menjadi negara yang nyaman untuk ditinggali penduduk lokal maupun internasional.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Maskapai memiliki kebijakan yang bebeda terhadap penumpang yang tertinggal pesawat, ketahuilah hak Anda untuk menerima kompensasi.
Baca SelengkapnyaHal ini diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 89 Tahun 2015 memberlakukan aturan kompensasi untuk keterlambatan dan penundaan penerbangan.
Baca SelengkapnyaDalam Pasal 9 Ayat 1 disebutkan, badan usaha angkutan udara wajib memberikan kompensasi sesuai dengan kategori keterlambatan.
Baca SelengkapnyaAkibatnya jemaah dan petugas mencari-cari setelah mereka mereka mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Baca SelengkapnyaKeterlambatan kepulangan jemaah haji ini membuat pihak Garuda Indonesia kembali mendapat teguran dari Kemenag.
Baca SelengkapnyaPihak Garuda Indonesia beralasan keterlambatan pertama terjadi karena adanya larangan terbang disebabkan suhu panas pada landasan pacu Bandara Madinah.
Baca SelengkapnyaKemenag melaporkan hasil evaluasi setelah satu pekan penerbangan jemaah Haji Indonesia 2024 ke Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaPermohonan maaf tersebut disampaikan oleh Vice President Umrah dan Haji Garuda Indonesia, Ubay Ihsandi.
Baca SelengkapnyaKemenag bisa mencoret Garuda Indonesia dari daftar maskapai penerbangan haji di tahun mendatang
Baca SelengkapnyaKejadian itu memberikan dampak pada jadwal keberangkatan kloter selanjutnya di Embarkasi Makassar.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca Selengkapnya