Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saat eks Kapolri ungkap Polantas di eranya tak berpistol saat tugas

Saat eks Kapolri ungkap Polantas di eranya tak berpistol saat tugas Dai Bachtiar. ©istimewa

Merdeka.com - Institusi Polri memesan 5.000 pucuk senjata dari PT Pindad. Pembelian senjata tersebut merupakan bagian dari pengadaan 15 ribu pucuk senjata untuk mempersenjatai polisi.

Kadiv Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan bahwa senjata yang dibeli bukan merupakan senjata serbu. Menurutnya, senjata itu digunakan untuk keperluan penegakan hukum.

Soal senjata ini ada cerita dari mantan Kapolri Jenderal (Purn) Da'i Bachtiar. Da'i menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara pada 2001-2005. Di era kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Da'i memandang pengadaan 15 ribu pucuk senjata untuk Polri perlu dilakukan. Terlebih keselamatan anggota Bhayangkara kerap terancam dengan adanya aksi teroris.

Saat masih menjabat, Da'i mengatakan, soal senjata ini juga dibutuhkan oleh anak buahnya. Setelah dievaluasi anggota Polri saat itu ada 270 ribu, namun yang pegang senjata hanya 100 ribu.

Da'i lalu membawa soal ini ke rapat kabinet, lalu mendapat persetujuan DPR. Diusulkan agar dilakukan pengadaan revolver sebanyak 170 ribu agar setiap polisi satu senjata.

"Jadi kalau di zaman saya, anda melihat Polantas itu seakan-akan punya pistol. Itu kosong ya, enggak ada," ungkapnya di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa (26/9).

Da'i mengatakan pembelian 170 ribu revolver penting agar setiap anggota polisi memegang satu senjata. Tetapi, lanjutnya, kemampuan dalam negeri waktu itu tidak menyanggupi untuk dibuat borongan.

"Saya memilih untuk tetap pembeliannya produksi dalam negeri. Tapi waktu itu Pindad belum mencukupi. Tapi secara bertahap 10 ribu dipenuhi oleh pindad," tuturnya.

Untuk itu, mantan Dubes RI di Malaysia ini meminta program pembelian senjata ini tidak dipolemikan. "Artinya ya, saya rasa sampai sekarang jumlah senjata perorang Polri masih kekurangan. Jadi wajar kalau pemerintah itu akan menambah jumlah senjata ini," tandasnya.

Soal senjata ini ramai setelah Jenderal Gatot mengaku mendapat informasi soal 5 ribu senjata ilegal dipesan oleh instansi nonmiliter. Ucapan itu disampaikan Gatot dalam acara 'Silaturahim Panglima TNI dengan Purnawirawan TNI' di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9) lalu.

Menko Polhukam Wiranto mengungkapkan ada komunikasi yang belum tuntas antara TNI, BIN dan Polri. Dia mengaku sudah memanggil masing-masing pemimpin institusi terkait permasalahan tersebut.

"Ternyata ini hanya masalah komunikasi yang tidak tuntas dalam hal pembelian senjata," kata Wiranto.

Wiranto menepis isu soal ada institusi di luar TNI dan Polri memesan 5 ribu senjata api ilegal. Menurut Wiranto, dalam isu tersebut yang benar adalah Badan Intelijen Negara (BIN) memesan 500 pucuk senjata untuk kepentingan sekolah. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polri Beli Ribuan Pistol Bubuk Lada untuk Lawan Penjahat, Anggarannya Rp49 M
Polri Beli Ribuan Pistol Bubuk Lada untuk Lawan Penjahat, Anggarannya Rp49 M

Senjata tersebut untuk perlindungan diri anggota ketika menghadapi ancaman kejahatan dan mengamankan pelaku kejahatan.

Baca Selengkapnya
HUT ke-79, TNI Dapat Hadiah 769 Tank hingga Panser
HUT ke-79, TNI Dapat Hadiah 769 Tank hingga Panser

TNI mendapatkan hadiah berupa ratusan unit alat peralatan pertahanan dan keamanan

Baca Selengkapnya
1.270 Motor Baru untuk Prajurit Babinsa di Seluruh Indonesia
1.270 Motor Baru untuk Prajurit Babinsa di Seluruh Indonesia

Sebagian motor yang diserahkan adalah berbasis listrik dan diproduksi oleh PT Pindad.

Baca Selengkapnya
Saat Jokowi dan Iriana Persilakan Prabowo-Erick Memimpin di Depan, Sinyal Dukungan Pemilu 2024?
Saat Jokowi dan Iriana Persilakan Prabowo-Erick Memimpin di Depan, Sinyal Dukungan Pemilu 2024?

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyopiri kendaraan taktis Maung bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ibu Negara Iriana Jokowi, dan Erick Thohir.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Produksi Peluru PT Pindad Naik 2 Kali Lipat Usai Dimodali Rp700 M
Jokowi Sebut Produksi Peluru PT Pindad Naik 2 Kali Lipat Usai Dimodali Rp700 M

Jokowi mengaku kerap ditanya oleh negara-negara lain terkait produksi peluru di Indonesia

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Senjata M-16 Bekas Konflik di Aceh, Akhirnya Diserahkan Warga Setelah Disimpan Belasan Tahun
FOTO: Penampakan Senjata M-16 Bekas Konflik di Aceh, Akhirnya Diserahkan Warga Setelah Disimpan Belasan Tahun

Salah satu dari dua senjata M-16 itu tak lagi berwujud asli, namun telah dimodifikasi. Begini penampakannya!

Baca Selengkapnya
Dijebloskan ke Rutan Kebonwaru, Eks Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif Ketahuan Bawa Senjata Api dan Lima Peluru
Dijebloskan ke Rutan Kebonwaru, Eks Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif Ketahuan Bawa Senjata Api dan Lima Peluru

Senjata api tersebut diketahui mempunyai surat izin.

Baca Selengkapnya
Kasus Peredaran Senpi Ilegal, Bripka Syarif Mukhsin Masih Berdinas seperti Biasa
Kasus Peredaran Senpi Ilegal, Bripka Syarif Mukhsin Masih Berdinas seperti Biasa

Syarif masih ditempatkan bertugas seperti biasa di Polresta Cirebon Kabupaten.

Baca Selengkapnya
Mutasi Besar-Besaran Polri, Kapolda Hingga Kakorlantas Dirotasi
Mutasi Besar-Besaran Polri, Kapolda Hingga Kakorlantas Dirotasi

Mereka yang terkena mutasi mulai dari beberapa Kapolda, Wakapolda dan Kakorlantas Polri.

Baca Selengkapnya
ASN di Palembang Kedapatan Miliki Banyak Senjata Api dan Amunisi
ASN di Palembang Kedapatan Miliki Banyak Senjata Api dan Amunisi

Kasus MG terungkap setelah adanya laporan dari masyarakat.

Baca Selengkapnya
Mengurai Hubungan Teroris Bekasi dan Pabrik Modifikator Senjata Api, Serta Peran 3 Polisi
Mengurai Hubungan Teroris Bekasi dan Pabrik Modifikator Senjata Api, Serta Peran 3 Polisi

Hengki membantah soal kabar Iptu Muhamad Yudi Kanit Reskrim Polsek Bekasi Utara yang disebut jadi penyuplai senjata ke DE.

Baca Selengkapnya
Kapal Pengawas Kelautan dan Perikanan Bakal Dipersenjatai Senapan Mesin Terkini Produksi Pindad
Kapal Pengawas Kelautan dan Perikanan Bakal Dipersenjatai Senapan Mesin Terkini Produksi Pindad

dipasangkan pada kapal-kapal yang difokuskan untuk menjaga kawasan Selat Malaka, Laut Natuna Utara, dan Laut Sulawesi (Utara).

Baca Selengkapnya