Saat hari biasa, omzet MG Club jual narkoba cair Rp 70 juta tiap malam
Merdeka.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap pabrik narkoba jenis sabu cair dan ekstasi di Diskotek MG Internasional Club pada Minggu (17/12). Sebanyak 120 pengunjung yang saat itu berada di lokasi terbukti positif menggunakan narkoba, di antaranya 80 pria dan 40 wanita.
Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari menyebutkan bahwa setiap permalamnya Diskotek MG bisa meraup hasil yang cukup besar dari penjualan narkoba Rp 70 juta. Keuntungan itu didapat dari penjualan ratusan narkoba cair seharga Rp 400.000 per botol volume 330 mili.
"Berdasarkan keterangan tersangka, diketahui satu malam mereka dapat menjual 150-170 botol air mineral berisi ekstasi cair dengan omset Rp 70 juta. Omset itu tersangka dapatkan waktu dihari biasa dan tengah pekan dengan pengunjung 70-100 orang," ujar Arman di gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (21/12).
-
Siapa saja yang sering ke bar di akhir pekan? Waktu yang tepat untuk bisa bertemu para miliarder ini di bar yakni pada akhir pekan.
-
Kenapa tempat nongkrong di Jakarta makin banyak? Kini, seiring perkembangan zaman, tempat nongkrong di Jakarta kian menjamur. Memenuhi semua sudut ibu kota Tinggal pilih mau yang seperti apa lalu menyesuaikan dengan isi kantong.
-
Kenapa warung ini selalu ramai? Cita rasa nikmat dengan harga terjangkau membuat warung nasi sambal ini selalu ramai pembeli.
-
Kenapa warung ini ramai dikunjungi? Karena tempatnya yang cantik secara visual, tak jarang lokasi ini juga dijadikan sebagai spot untuk berswafoto dengan latar pemandangan hijau.
-
Kapan pengunjung Pasar Tanah Abang meningkat? Jumlah pengunjung peningkatannya 150-200 persen dari sebelum puasa lebaran. Jika dibanding lebaran tahun lalu peningkatan pengunjung lebih dari 30 persen,
-
Kapan Puncak 2 ramai pengunjung? Namun tak menyurutkan antusiasme warga berlibur bersama keluarga
Namun jika diakhir pekan, biasanya pengunjung yang datang ke Diskotek MG bisa mencapai 250-300 orang, yang itu bisa diitung bisa lebih besar omsetnya dibanding hari biasa.
Arman menjelaskan bahwa Diskotek MG melarang bagi para pengunjung untuk mengenakan jaket dan membawa tas. Namun, pengunjung diwajibkan menggunakan sepatu dan barang yang dilarangnya itu harus dititipkan ke tempat yang sudah disediakan dengan tarif Rp 20.000-50.000.
"Kalau misalnya ingin masuk tidak menggunakan sepatu, maka harus menyewa dengan tarif Rp 50 ribu sekali sewa," tandasnya.
Sebelumnya, Badan Narkotika Nasional (BNN) telah melakukan penggerebekan terhadap salah satu tempat hiburan malam di kawasan Jakarta Barat yaitu diskotek MG Internasional Club. Penggerebekan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala BNN Komjen Budi Waseso, pada Minggu (17/12) kemarin.
Dalam penggerebekan tersebut, Sebanyak 110 pengunjung diskotek MG Internasional Club, Jakarta Barat dikenakan wajib lapor oleh BNNP DKI Jakarta. Selain itu, BNN juga menetapkan lima orang sebagai tersangka yakni Wastam (43), Ferdiansyah (23), Dedi Wahyudi (40), Mislah (45), dan Fadly (40).
Kemudian pada Rabu (20/12) kemarin, salah seorang koordinator lapangan bernama Samsul Anwar yang sebelumnya menjadi DPO menyerahkan diri ke BNN sekitar pukul 16.30 WIB. Namun satu orang pelaku yakni pemilik diskotek bernama Rudi masih dalam pengejaran.
Keenam tersangka yang sudah diamankan dijerat Pasal 114 ayat (2), Pasal 112 ayat (2) subsider Pasal 113 ayat (2) dan Pasal 129 huruf a, b, dan c Juncto Pasal 132 ayat (1) Undang Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman maksimal hukuman mati. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bintoro mengungkap pihaknya juga menggandeng psikolog untuk mendampingi para member.
Baca Selengkapnyavolume pengguna Commuter Line Jabodetabek tertinggi yaitu hampir menyentuh 1,15 juta orang.
Baca SelengkapnyaLonjakan kunjungan hotel sudah terlihat sejak hari pertama libur, yaitu Sabtu (14/9).
Baca Selengkapnya