Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saat HTI sebut pemerintahan Jokowi kejam, lebih buruk dari SBY

Saat HTI sebut pemerintahan Jokowi kejam, lebih buruk dari SBY Hizbut Tahrir Indonesia konpers. ©2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Kementerian Hukum dan HAM secara resmi mencabut izin badan hukum ormas keagamaan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Menggunakan Perppu Nomor 2 tahun 2017, HTI menjadi ormas pertama yang dibubarkan karena kegiatannya dinilai anti-Pancasila.

"Pagi hari ini kita umumkan sesuatu tentang status pencabutan badan hukum HTI. Surat keputusan pencabutan HTI dilakukan berdasarkan data, fakta, dan koordinasi dari seluruh instansi yang dibahas di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Politik dan Hukum," kata Dirjen Administrasi Hukum Umum (AHU) Freddy Harris di kantornya, Jakarta, Rabu (19/7).

HTI tercatat di Kemenkum HAM sebagai badan perkumpulan dengan nomor registrasi AHU-00282.60.10.2014 pada 2 Juli 2014. HTI mengajukan permohonan badan hukum perkumpulan secara elektronik melalui website ahu.go.id. Dengan pencabutan SK Badan hukum HTI maka ormas tersebut dinyatakan bubar sesuai dengan Perppu 2/2017 tentang Ormas pasal 80A. Menurut Freddy, jika ada pihak-pihak yang berkeberatan dipersilakan untuk mengambil upaya hukum sesuai ketentuan dan perundang-undangan.

Orang lain juga bertanya?

"Silakan mengambil jalur hukum," pungkas Freddy.

kemenkumham cabut izin ormas hti

Kemenkumham cabut izin ormas HTI ©2017 Merdeka.com/Anisyah Yusepa

Penolakan keras langsung datang dari DPP Hizbut Tahrir Indonesia. Juru bicara HTI Ismail Yusanto menyatakan pihaknya menunggu surat resmi dari Kemenkum HAM sebelum menggugat keputusan itu ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

"Kita akan melakukan perlawanan hukum bentuknya seperti apa diantaranya pengajuan gugatan ke PTUN terhadap keputusan ini," kata Ismail di Kantor DPP HTI, Crowne Palace, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (19/7).

Ismail juga mempertanyakan alasan yang disebut pemerintah bahwa HTI anti-Pancasila.

"Itu kan tuduhan, lagi pula kalau itu dianggap pelanggaran, pelanggarannya seperti apa?" ujarnya.

Terlebih, dia mengaku belum pernah mendapatkan surat peringatan dari Kemenkum HAM atas kegiatan-kegiatan HTI yang dianggap melawan ideologi negara. "Kita enggak tahu apa kesalahan kita dan tidak pernah ada peringatan itu," tukasnya.

Kecaman pun dilontarkan Ismail kepada Presiden Jokowi. Dia menyebut, di bawah Indonesia kini berada di bawah rezim diktator. "Jadi kalau orang kemarin masih ragu lahir diktatorisme, saya kira kita semua menyaksikan bahwa diktatorisme sudah lahir di bawah Presiden Jokowi," ucapnya.

demo bbm hti

Demo BBM HTI ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Lebih lanjut dia memaparkan lahirnya Perppu No 2 tahun 2017 tentang Ormas sebagai bentuk pengekangan kepada masyarakat. Dalam UU sebelumya kata dia ada empat paham yang tidak boleh disebarkan di Indonesia oleh ormas yakni Atheisme, Lenin, Marxisme dan Komunisme.

"Tapi ini hari, melalui perppu menjadi tidak jelas. Selain 4 paham ditambahkan paham lain yang bertentangan dengan pancasila. Paham lain ini apa, itu yang kita tidak tahu," cetus Ismail.

"Inilah yang kita sebut pemerintah menjadi satu-satunya pihak yang absolut menafsirkan Pancasila, menilai ormas, menuduh, kemudian mengadili dan memvonis," sambung Ismail.

Dia pun menyebut HTI menjadi korban pertama dari diktatornya pemerintahan Presiden Jokowi. "Saya kira ini penting untuk kita sampaikan kepada publik bahwa ini hari, HTI menjadi korban dari Perppu yang zalim dan sewenang-wenang," ujarnya.

Tak hanya itu, Ismail membandingkan pemerintahan Jokowi dengan pemerintahan SBY dengan mengatakan pemerintahan yang dipimpin dari kalangan militer jauh lebih baik ketimbang di bawah pemimpin yang berasal dari masyarakat sipil.

"Faktanya bahwa pemimpin dari kalangan militer yang biasanya diasumsikan dengan represif ternyata jauh lebih baik dengan pemimpin yang dicitrakan lugu, sederhana bahkan ndeso, tapi ternyata sangat kejam. Saya kira banyak orang mengatakan ini diktatorisme baru," tukasnya.

Lebih jauh, Ismail menuding sikap pemerintahan Jokowi menggambarkan bahwa wabah Islamophobia sudah sampai di Indonesia. Padahal mayoritas warga Indoensia beragama Islam. "Jadi kita menengarai bahwa di balik ini semua ada unsur-unsur yang intinya adalah Islamophobia," pungkas Ismail.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Rezim Jokowi Digugat ke Mahkamah Rakyat, Bubarkan HTI & FPI Sampai Diskriminasi LGBT
VIDEO: Rezim Jokowi Digugat ke Mahkamah Rakyat, Bubarkan HTI & FPI Sampai Diskriminasi LGBT

Banyak pelanggaran terjadi termasuk, pembubaran organisasi masyarakat hingga diskriminasi kelompok LGBT

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Bekasi Gelar Aksi Demonstrasi dan Bakar Foto Presiden Jokowi
Mahasiswa Bekasi Gelar Aksi Demonstrasi dan Bakar Foto Presiden Jokowi

Aliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Selengkapnya
BNPT Duga Kuat Acara ‘Metamorfoshow’ di TMII Terkait HTI, Ini Indikasinya
BNPT Duga Kuat Acara ‘Metamorfoshow’ di TMII Terkait HTI, Ini Indikasinya

BNPT menyebut sejak resmi dibubarkan pada tahun 2017, HTI bukan berarti telah tumbang. Gerakan ini terus melakukan kegiatan bawah tanah

Baca Selengkapnya
PDIP Cabut Laporan Polisi Terhadap Rocky Gerung
PDIP Cabut Laporan Polisi Terhadap Rocky Gerung

"Saya putuskan untuk mencabut laporan, apa yang disampaikan dr Rocky Gerung saya pikir lama-lama jadi benar juga."

Baca Selengkapnya
Acara Metamorfoshow Diduga Ditunggangi Ormas Terlarang HTI, Menag Minta Polisi Turun Tangan
Acara Metamorfoshow Diduga Ditunggangi Ormas Terlarang HTI, Menag Minta Polisi Turun Tangan

Menag mendukung polisi untuk mengusut acara Metamorfoshow itu

Baca Selengkapnya
VIDEO: Berapi-api Ribka Tjiptaning Depan Hasto & Kader PDIP
VIDEO: Berapi-api Ribka Tjiptaning Depan Hasto & Kader PDIP "Kita Bersatu Lawan Presiden Jokowi, Ini Neo Orba!"

Ribka mengaku kepada Hasto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah melarang agar tidak menyerang dan menyebut nama

Baca Selengkapnya
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!

Indonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bobrok 3 Kepala Lembaga di Era Jokowi Ketua MK Langgar Etik, KPK Meras & KPU Asusila
VIDEO: Bobrok 3 Kepala Lembaga di Era Jokowi Ketua MK Langgar Etik, KPK Meras & KPU Asusila

Jelang akhir periode jabatan Presiden Jokowi, terdapat tiga kepala lemba negara diberhentikan tidak hormat dari jabatannya.

Baca Selengkapnya
Sindiran Keras PDIP Setelah Surya Paloh Serang Revolusi Mental Jokowi
Sindiran Keras PDIP Setelah Surya Paloh Serang Revolusi Mental Jokowi

Hasto menyindir Surya Paloh ditinggal kadernya ketika memberikan pidato politik di Apel Siaga Perubahan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tajam Menusuk Bivitri Kritik Keras Jokowi Berhasil 'Bunuh' Oposisi
VIDEO: Tajam Menusuk Bivitri Kritik Keras Jokowi Berhasil 'Bunuh' Oposisi

Bivitri dalam diskusi ini, menyebut kecurangan Pemilu dirasakan luar biasa.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Kamisan Terakhir di Pemerintahan Jokowi, Aktivis Bacakan Surat Penuh Kekecewaan
FOTO: Aksi Kamisan Terakhir di Pemerintahan Jokowi, Aktivis Bacakan Surat Penuh Kekecewaan

Aktivis Aksi Kamisan ke-836 menyoroti tidak terealisasinya janji-janji keadilan bagi korban pelanggaran HAM selama 10 tahun berkuasa.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Hasto Blak-blakan Jokowi Tak Diundang di Rakernas V PDIP, Ini Alasannya
FOTO: Momen Hasto Blak-blakan Jokowi Tak Diundang di Rakernas V PDIP, Ini Alasannya

Hasto menegaskan, yang diundang adalah mereka yang menjaga demokrasi hukum dan mau menegakkan hukum.

Baca Selengkapnya