Saat Ibas Tuangkan Minyak Goreng Literan untuk Ibu-Ibu yang Antre
Merdeka.com - Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono menyapa warga yang sedang mengantre tertib beli minyak goreng dengan prokes. Bak pedagang yang sedang berjualan, Ibas panggilan akrabnya ikut tuangkan secara langsung minyak goreng literan dalam operasi pasar tersebut.
"Meniko, biar kulo sing tuangkan langsung minyak gorengnya ya. Sabar-sabar ya bu.. ikut antre," sapa Ibas, Selasa (8/3).
"Waduh langsung Mas tho', Matur Nuwun Mas Ibas," kata salah satu warga.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Bagaimana Kemendag dorong pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Apa Nasi Minyak? Nasi minyak merupakan salah satu makanan khas dari Palembang, Sumatra Selatan.
-
Bagaimana DPR ingin membantu mengatasi mahalnya beras? 'Untuk itu, kami ingin mendorong pemerintah supaya terus melakukan upaya-upaya untuk menjaga stabilitas harga beras,' ungkap Puteri.
-
Berapa jumlah beras yang dimiliki Bulog? “Masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 750 ribu ton , disamping itu juga hingga hari ini Bulog sudah menyerap lebih dari 700 ribu ton beras petani dalam negeri dan akan terus menyerap selama produksi masih ada dan sesuai ketentuan.
Ibas pun ikut bertanya-tanya dalam dialog kecilnya dengan warga. "Bu, biasanya butuh berapa liter seminggu?" tanyanya.
"Wah ya tergantung Mas, karena kulo jualan jadi bisa dua liter dalam seminggu. Jadi kalau langka dan mahal, kita sulit Mas," jawab si ibu.
"Ya messeake ya, untuk itu sekarang kita berikan atensi dan kepedulian ini, Bu! Tapi monggo jangan banyak banyak ya, kita harus berbagi dengan yang lainnya," sambut Ibas.
Dalam operasi pasar murah di dapilnya, Ibas total menyalurkan 16.000 liter (16 ton) minyak goreng. Menurutnya, ini adalah realitas kejadian yang ditemui di Kabupaten Ngawi ketika melakukan reses DPR RI.
"Kita serap aspirasi masyarakat tidak hanya dari pemberitaan, tapi kita melihat langsung di lapangan bahwa benar mereka merasa kesulitan dan mengeluhkan mahalnya harga kebutuhan pokok, seperti kedelai, lombok (cabai), daging dan yang paling gaduh adalah minyak goreng," ujar Ibas.
"Harga minyak goreng belakangan ini memang berubah-ubah dan terjadi kelangkaan. Di Kabupaten Ngawi, saya bertanya dengan kepala pasar dan para pembeli untuk harga eceran tertinggi sebesar Rp14 ribu hingga Rp17 ribu . Akan tetapi, realitanya masyarakat masih harus membeli minyak goreng dengan harga yang lebih dari itu, bisa sampai Rp20 ribu hingga Rp30 ribu, bahkan ada yang sampai Rp90 ribu per liter," terang Ibas.
Di sela-sela operasi pasar Ibas juga menyempatkan waktunya untuk berdialog langsung dengan para pedagang yang sedang mengantre.
"Harga jual minyak sekarang berapa, Bu?" tanya Ibas yang dijawab kompak oleh para pedagang, "Mahal, Pak! Kalau kemarin seliter harganya Rp20 ribu dan bisa lebih," imbuh salah satu pedagang.
"Naiknya lumayan, ya, berarti. Hari ini ikut beli di pasar murah tetapi jangan borong banyak-banyak, ya, biar yang lain juga kebagian. Satu orang dua liter cukup," pesan Ibas.
Kenaikan harga bahan pokok ini tentu menyulitkan masyarakat. Oleh karena itu, selain mendengar dan melakukan serangkaian kegiatan operasi pasar demi menstabilkan harga bahan pokok, Ibas juga mengajak pemerintah pusat dan daerah, khususnya Kementerian Perdagangan dan dinas terkait untuk melakukan pendekatan secara langsung ke kepala pasar, pedagang, maupun distributor. Selanjutnya Ibas pun berharap produsen sawit atau minyak goreng terus meningkatkan produksinya agar tercapai kebutuhan dalam negeri sehingga tindak menjadi langka.
"Saya menyambut baik atas segala aksi nyata para produsen, pemerintah pusat dan daerah dalam menyikapi tantangan ini. Kami sebagai wakil rakyat akan terus menyampaikan aspirasi ini ke pemerintah untuk dicarikan solusi cepat dan terbaiknya," terangnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka bahkan sampai rela berdesakan saat mengantre untuk membeli beras di bawah harga pasaran itu.
Baca SelengkapnyaAntrean warga yang menyerbu Operasi Pasar Murah di kantor Kecamatan Pamulang membeludak.
Baca SelengkapnyaRatusan warga di Lumajang, Jawa Timur rela berdesak-desakan demi mendapatkan sembako murah pada Sabtu (16/3) pagi.
Baca SelengkapnyaKelangkaan gas elpiji 3 kilogram melanda sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaJokowi berjanji untuk mengajak insan media untuk melihat langsung kondisi stok beras di toko ritel.
Baca SelengkapnyaMobil pasar murah keliling ini sudah mendatangi 13 Kecamatan di kota Medan.
Baca SelengkapnyaHarga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan bahwa harga beras stabil.
Baca SelengkapnyaProgram "Grebek Pasar" ini besutan Perum Bulog bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Baca SelengkapnyaPaket sembako yang terdiri dari gula, beras, minyak, terigu dijual dengan harga Rp100 ribu.
Baca SelengkapnyaDalam proses distribusi, Pertamina Patra Niaga sempat mengalami hambatan karena medan yang tidak kondusif.
Baca SelengkapnyaGibran memborong minyak goreng milik pedagang di Pasar Rumput
Baca Selengkapnya