Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saat imigran gelap Sri Lanka mulai bertingkah

Saat imigran gelap Sri Lanka mulai bertingkah Kapal imigran Sri Lanka terdampar di Aceh. ©2016 merdeka.com/afif

Merdeka.com - Persoalan imigran Sri Lanka terdampar di Pantai Pulo Kapok, Lhoknga, Aceh Besar, masih menjadi sorotan. Pemerintah Provinsi Aceh menolak mereka turun dari kapal lantaran status mereka dianggap abu-abu.

Meski demikian, Pemerintah Provinsi Aceh melalui Dinas Sosial tetap mengirim sembako buat para imigran gelap Sri Lanka. Sembako sudah dipaketkan itu diberikan berisi mi instan, roti, minyak goreng, gula, dan sejumlah makanan lainnya. Termasuk memberikan pakaian baik laki-laki maupun perempuan, dan pakaian anak-anak.

Kapal itu memuat 44 imigran, terdiri dari 22 lelaki, 13 perempuan, dan sembilan anak. Petugas sempat menggiring kapal itu ke tengah laut dan diminta melanjutkan perjalanan. Namun, kapal itu tidak mau berangkat.

Kepala Kesbangpolinmas, Nasir Zalba mengatakan, Dinas Sosial hanya memiliki anggaran memberikan stok makanan kepada imigran gelap Sri Lanka.

"Ini bantuan sedikit berupa makanan, sembako untuk bekal mereka dalam perjalanan nantinya," kata Nasir Zalba, di Lhoknga, Aceh Besar.

Meski demikian, para imigran meminta Pemprov Aceh memberikan Bahan Bakar Minyak (BBM) sebanyak tujuh ton. Menurut Nasir, mereka tidak mengabulkan permintaan itu dengan alasan tidak memiliki anggaran buat BBM. Pemprov Aceh hanya bersedia memberikan satu ton BBM.

"Lalu kita penuhi permintaan mereka, kita berikan minyak satu ton, tetapi mereka menolak satu ton, tetapi tetap ngotot minta tujuh ton," ujar Nasir.

Setelah berunding, Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, akhirnya meloloskan permintaan BBM itu.

"Sudah kita bantu, minyak tujuh ton beserta makanan. Cukuplah untuk beberapa hari di laut," ucap Muzakir.

Menurut Muzakir, para imigran Sri Lanka terdampar di Aceh ternyata bukan pelarian atau pengungsi.

"Karena bukan pelarian, mereka sindikat, ya kita enggak bisa bawa mereka ke darat," kata Muzakir, saat berkunjung ke lokasi terdampar imigran gelap Sri Lanka, kemarin.

Muallem, sapaan akrab Muzakir Manaf, mengaku sudah berusaha menghubungi Kapolda, Pangdam Iskandar Muda, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, dan Wali Nanggroe. Namun, mereka tidak menyetujui para imigran diperbolehkan turun dari kapal.

"Kita sudah berusaha, tetapi apa mau dikata, saya ikut perintah instruksi Jakarta, saya hanya seorang," ujar Muzakir. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
27 WN Sri Lanka Diamankan dari Apartemen di Tangerang
27 WN Sri Lanka Diamankan dari Apartemen di Tangerang

Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Tangerang mengamankan 27 Warga Negara Sri Lanka yang tinggal dan berkegiatan di apartemen kawasan Kabupaten Tangerang.

Baca Selengkapnya
Puluhan WNA Diduga Imigran Gelap Terdampar di Sukabumi, Begini Kronologinya
Puluhan WNA Diduga Imigran Gelap Terdampar di Sukabumi, Begini Kronologinya

Mereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Gelombang Ratusan Imigran Rohingya yang Merapat di Aceh, Beginilah Kondisinya
FOTO: Gelombang Ratusan Imigran Rohingya yang Merapat di Aceh, Beginilah Kondisinya

Diketahui jumlah imigran Rohingya yang tiba di Aceh, telah melebihi 800 orang.

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya Jadi Tersangka Penyelundupan Manusia ke Aceh
Pengungsi Rohingya Jadi Tersangka Penyelundupan Manusia ke Aceh

Polresta Banda Aceh menetapkan seorang pengungsi etnis Rohingya, Muhammad Amin (35) sebagai tersangka penyelundupan manusia.

Baca Selengkapnya
Lima Pengungsi Rohingya Ditemukan, Ternyata Ini Alasannya Kabur dari Penampungan
Lima Pengungsi Rohingya Ditemukan, Ternyata Ini Alasannya Kabur dari Penampungan

olisi mendapatkan lima Rohingya tersebut masih di kawasan Tanjung Pura dan langsung membawa ke penampungan kembali.

Baca Selengkapnya
Ingin ke Australia, 44 Warga Bangladesh dan Myanmar Terdampar di Rote Ndao NTT
Ingin ke Australia, 44 Warga Bangladesh dan Myanmar Terdampar di Rote Ndao NTT

Sebanyak 44 orang warga Bangladesh dan Myanmar terdampar di pesisir pantai Fufuno, Rote Ndao, NTT, Senin (8/7).

Baca Selengkapnya
Melihat Isi Dalam Kapal Etnis Rohingya yang jadi Kendaraan ke Indonesia, Gelap & Sampah Berserakan
Melihat Isi Dalam Kapal Etnis Rohingya yang jadi Kendaraan ke Indonesia, Gelap & Sampah Berserakan

Saat dilihat lebih dalam, kondisinya di luar dugaan.

Baca Selengkapnya
Drama Manusia Terlantar: Rahasia Mengerikan Imigran Rohingya Menembus Aceh
Drama Manusia Terlantar: Rahasia Mengerikan Imigran Rohingya Menembus Aceh

Ketiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.

Baca Selengkapnya
Kapal Karam di Laut Aceh, 69 Pengungsi Rohingya Ditemukan Terapung
Kapal Karam di Laut Aceh, 69 Pengungsi Rohingya Ditemukan Terapung

Seratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.

Baca Selengkapnya
Hendak Kembali ke Indonesia, 51 PMI dari Malaysia Diamankan Polres Rokan Hilir
Hendak Kembali ke Indonesia, 51 PMI dari Malaysia Diamankan Polres Rokan Hilir

Polres Rokan Hilir amankan 51 Pekerja Imigran Indonesia dari Malaysia.

Baca Selengkapnya
Kapolri Bakal Koordinasi dengan UNHCR soal Pengungsi Rohingya di Aceh
Kapolri Bakal Koordinasi dengan UNHCR soal Pengungsi Rohingya di Aceh

Menurut Kapolri sejumlah warga Rohingya yang mengungsi sudah adanya kesepakatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Badan PBB: Kemungkinan Banyak Pengungsi Rohingya Tewas akibat Kapal Terbalik di Laut Aceh Barat
Badan PBB: Kemungkinan Banyak Pengungsi Rohingya Tewas akibat Kapal Terbalik di Laut Aceh Barat

Pengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.

Baca Selengkapnya