Saat Imlek Jadi Ajang Pemersatu Lewat Bogor Street Festival
Merdeka.com - Imlek identik dengan hari raya warga keturunan Tionghoa. Di Bogor, Imlek memiliki makna menjaga keberagaman lewat gelaran Bogor Street Festival Cap Go Meh. Acara tersebut digelar setiap dua pekan setelah perayaan Imlek.
Bogor Street Festival Cap Go Meg 2020 digelar pada Sabtu, 8 Februari dengan mengusung tagline 'Ajang Budaya Pemersatu Bangsa' dengan tema 'Looking Eastward'.
"Bukan hanya soal budaya, bukan juga tentang upacara. Tapi ini tentang nilai-nilai yang kita yakini dari masa ke masa, diturunkan dan kita jaga terus ke depan, bersama dalam keberagaman. Berbeda adalah keniscayaan, beragam adalah keharusan tapi kebersamaan harus diperjuangkan," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
-
Apa Imlek itu? Imlek adalah perayaan tahun baru tradisional yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.
-
Bagaimana Imlek dirayakan? Selama perayaan Imlek, keluarga berkumpul untuk merayakan bersama, menyelenggarakan upacara persembahan kepada leluhur, dan menyantap hidangan khas yang dianggap membawa keberuntungan, seperti mi panjang yang melambangkan umur panjang.
-
Apa yang dimaksud dengan Imlek? Masyarakat sebentar lagi akan merayakan perayaan tahun baru Imlek.
-
Kenapa Imlek dirayakan? Perayaan Imlek dipenuhi dengan berbagai tradisi, ritual, dan festivitas yang mencerminkan nilai-nilai keberuntungan, keberlanjutan, dan keharmonisan dalam budaya Tionghoa.
-
Siapa yang merayakan Imlek? Khususnya bagi mereka yang merayakan.
-
Di mana Imlek dirayakan? Imlek jatuh pada tanggal yang bervariasi setiap tahunnya, mengikuti kalender lunar.
Bogor Street Festival merupakan satu dari tiga event jagoan Kota Bogor untuk menarik wisatawan. Selain Bogor Street Festival, dua event lainnya yakni Gelaran Seni dan Budaya dalam rangka Hari Jadi Bogor dan Festival Merah Putih sepanjang Agustus dalam memperingati Hari Kemerdekaan.
"Dari tahun ke tahun, antusiasmenya semakin kuat. Kami pemerintah daerah akan selalu mendukung," kata dia.
Kata Bima, Bogor Street Festival 2020 akan terasa lebih spesial karena telah masuk 100 event pariwisata unggulan dalam Calendar of Event (CoE) Wonderful Indonesia dari Kementerian Pariwisata.
Sementara Ketua Pelaksana Bogor Street Festival 2020, Arifin Himawan mengungkapkan dengan tagline 'Ajang Budaya Pemersatu Bangsa' bertema 'Looking Eastward', ajang tahun ini masih mengusung soal keberagaman budaya.
"Tentu dengan konsep yang lebih kuat. Tata panggung dan pencahayaan yang semakin baik. Peserta akan semakin banyak, dari daerah lain dan negara lain juga akan hadir," kata Arifin.
Sejarah yang Panjang
Perayaan Cap Go Meh telah dirayakan di Indonesia sejak awal abad ke-16, sejak komunitas Tionghoa Buitenzorg membangun Klenteng Hok Tek Bio di Bogor.
Kemudian pada tahun 1954, Presiden pertama Indoenesia Soekarno mengundang arak-arakan Tapekong dan Ceng Ge ke Istana Bogor untuk menghibur presiden dan tamu negara. Pada masa itulah Cap Go Meh mengalami kejayaan.
Tahun 2008, merupakan tahun bersejarah bagi event Cap Go Meh di Bogor. Untuk pertama kalinya gagasan street festival muncul dan event Cap Go Meh menjadi festival Kota Bogor.
Liong, Barong dan kesenian daerah mulai meramaikan Cap Go Meh yang mengusung pesta budaya dengan arak-arakan yang dimulai dari Balai Kota Bogor.
Dari tahun ke tahun, event Cap Go Meh mengalami perkembangan dan peningkatan baik dalam jumlah pengisi acara atau pun pengunjung yang hadir.
Bahkan, event ini sempat tercatat dalam rekor MURI. Yakni pada tahun 2007 sebagai event dengan jumlah liong dan barong terbanyak. Kemudian pada tahun 2010 mendapatkan rekor dari MURI sebagai liong terpanjang dengan 50 meter yang dimainkan oleh 15 orang.
Perayaan Cap Go Meh yang dijadikan sebagai festival Kota Bogor mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat.
Di mana pada tahun 2012, untuk pertama kalinya festival ini diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat. Puncaknya pada 2015 lalu, kejutan datang saat Presiden Joko Widodo hadir dalam acara ini di Jalan Suryakencana.
Akulturasi kebudayaan yang ditampilkan pada festival Cap Go Meh dari tahun ke tahun semakin beragam. Jika pada tahun sebelumnya hanya menampilkan kebudayaan Tionghoa, kemudian dipadukan dengan kebudayaan Sunda.
Mulai tahun 2014, Cap Go Meh mengangkat kebudayaan Nusantara yang ditampilkan dalam pawai budaya. Kesuksesan dari tahun 2014 ini menjadikan Cap Go Meh menjadi agenda nasional.
Kemudian atraksi barongsai dan liong, dilengkapi dengan panggung hiburan yang diisi dengan wayang dan penampilan dari sanggar binaan dari Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Secara harfiah, Cap Go Meh artinya Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam.
Baca SelengkapnyaTahun Baru Imlek adalah perayaan tahun baru tradisional yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaTahun Baru Imlek sering disebut sebagai Tahun Baru Tionghoa, sementara Lunar New Year memiliki banyak varian lainnya.
Baca SelengkapnyaKuliner Imlek, baik yang hasil akulturasi maupun yang autentik, selalu membawa makna simbolis dan filosofis, seperti kue keranjang, kue lapis legit dan lainnya.
Baca SelengkapnyaPecinan Glodok hingga Pulau Kemaro jadi pilihan asyik wisata saat Imlek
Baca SelengkapnyaMengingat karena pada 8-9 Februari sehubungan dengan hari libur dan cuti bersama.
Baca SelengkapnyaDi bawah ini adalah informasi mengenai jadwal libur nasional, cuti bersama, serta makna Tahun Ular Kayu dalam tradisi Tionghoa.
Baca SelengkapnyaMenjelang perayaan Imlek tahun 2024, simak ragam tradisi warga Tionghoa di Medan yang penuh makna.
Baca SelengkapnyaKawasan Suryakencana di Kota Bogor ini kaya akan multikultural
Baca SelengkapnyaHal ini bertepatan dengan cuti hari libur dan cuti bersama
Baca SelengkapnyaUniknya, tradisi ini hanya satu-satunya di Indonesia. Bahkan etnis Tionghoa di daerah lain tidak ada pelaksanaan tradisi yang serupa.
Baca SelengkapnyaMakanan khas Cap Go Meh merupakan bagian penting dari perayaan ini dan memiliki makna serta filosofi tersendiri.
Baca Selengkapnya