Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saat Jaksa Tanggapi Cacian Rizieq di Dalam Nota Keberatan

Saat Jaksa Tanggapi Cacian Rizieq di Dalam Nota Keberatan Sidang lanjutan Habib Rizieq. ©Istimewa

Merdeka.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) mempertanyakan alasan eks Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) mengucapkan kata umptan di dalam nota keberataan. Padahal, dia adalah seorang tokoh yang mengaku dari imam besar dari salah satu organisasi Islam.

Hal itu disampaikan Jaksa saat mau mengakhiri membacakan tanggapan atas nota pembelaan terdakwa pada sidang lanjutan RS Ummi. Sidang digelar di PN Jaktim, Rabu (31/3).

"Apakah karena terdakwa yang mengaku sebagai imam besar sehingga terdakwa diperbolehkan seperti itu, apakah terdakwa yang mengaku sebagai imam besar tidak bisa dihukum oleh karena hukum dunia. Sungguh sangat disayangkan sebagai terdakwa selalu mendalilkan Hadits Rasulullah SAW," ujar Jaksa.

Orang lain juga bertanya?

Jaksa menilai sikap Rizieq Syihab bertolak belakang dengan visi-misi oganisasinya yang bercita-cita menciptakan akhlakul karimah dengan program revolusi akhlak.

"Setelah mendengar dan membaca nota keberatan terdakwa dan penasihat hukum terdakwa sungguh sangat disayangkan seorang tokoh agama yang mengaku dirinya imam besar dari sebuah organisasi keagamaan. Tapi dari semua ucapan terdakwa dan penasihat hukum tedakwa semua ucapan sangat bertentangan dengan revolusi akhlak," ujar Jaksa.

Menurut Jaksa, terdakwa dan penasihat hukum sebagai seorang yang lebih paham tentang agama mempunyai strata pendidikan tinggi sering merendahkan orang lain khususnya terhadap Jaksa Penuntut Umum yang sering diumpat dengan kata-kata kurang pantas dari segi akhlakul karimah. Apalagi diucapkan di sidang terbuka umum secara live dan disaksikan oleh jutaan penonton.

"Seorang tokoh panutan yang mengaku imam besar menyampaikan dengan kata kata hinaan seperti tidak beradab, keterbelakangan intelektual, dungu, pandir dan lain sebagainya," ujar dia.

Sementara, Jaksa mengungkapkan pada prinsipnya semua manusia adalah ciptaan Allah SWT.

"Semua di dunia ini memiliki kesamaan derajat di mata Allah SWT dan yang membedakan hanyalah ketaqwaan. siapa yang bisa ukur ketaqwaan manusia di mata Allah SWT hanyalah Allah SWT," tandas Jaksa.

Reporter: Ady AnugrahadiSumber : Liputan6.com

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Sederet Kegiatan Rizieq Shihab usai Bebas Murni
Ini Sederet Kegiatan Rizieq Shihab usai Bebas Murni

Mantan Ketua Umum FPI Habib Rizieq Shihab telah mengakhiri masa bebas bersyarat dan kini menjadi bebas murni pada hari, Senin (10/6)

Baca Selengkapnya
Profil Syafiq Riza Basalamah, Ustaz yang Ditolak GP Ansor di Surabaya
Profil Syafiq Riza Basalamah, Ustaz yang Ditolak GP Ansor di Surabaya

PAC GP Ansor dan Banser Gunung Anyar menolak Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah karena diduga terindikasi berasal dari HTI.

Baca Selengkapnya
Eks Pentolan Jemaah Islamiyah Bicara Merawat Kebhinekaan & Jaga NKRI dari Terorisme
Eks Pentolan Jemaah Islamiyah Bicara Merawat Kebhinekaan & Jaga NKRI dari Terorisme

Kelompok Jemaah Islamiyah (JI) telah membubarkan diri. Apakah ini akhir dari kelompok teror tersebut atau hanya manuver untuk bergerak di bawah tanah?

Baca Selengkapnya
Reaksi Yaqut akan Didisiplinkan PKB Buntut Pernyataan Jangan Pilih Pemimpin Mulut Manis
Reaksi Yaqut akan Didisiplinkan PKB Buntut Pernyataan Jangan Pilih Pemimpin Mulut Manis

Yaqut menegaskan tak akan mencabut pernyataannya soal capres bermulut manis.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prof Jimly Singgung Putusan Anwar Usman
VIDEO: Prof Jimly Singgung Putusan Anwar Usman "Ngadu ke PTUN Menang Pula, Emang Kacau Ini!"

Jimly berbicara mengenai etika yang saat ini terus menjadi sorotan publik

Baca Selengkapnya
Yaqut Tak Gentar Disiplinkan PKB: Kalau Ajak Masyarakat Memilih dengan Cerdas Dianggap Salah Ya Monggo
Yaqut Tak Gentar Disiplinkan PKB: Kalau Ajak Masyarakat Memilih dengan Cerdas Dianggap Salah Ya Monggo

Yaqut mempertanyakan pengurus DPP PKB mana yang memangilnya dan mendisplinkannya.

Baca Selengkapnya
Disebut Buzzer oleh Cak Imin, Ini Reaksi Menag Yaqut
Disebut Buzzer oleh Cak Imin, Ini Reaksi Menag Yaqut

Yaqut terancam sanksi dari PKB, namun dia menegaskan tidak akan mengubah pernyataannya.

Baca Selengkapnya
Muhammadiyah Dukung Aksi ‘Bersih-Bersih’ Kejaksaan Agung
Muhammadiyah Dukung Aksi ‘Bersih-Bersih’ Kejaksaan Agung

Kejaksaan Agung diingatkan agar tidak hanya mengedepankan penindakan, tapi perbaikan sistem internal.

Baca Selengkapnya
Suswono Dipolisikan Buntut Guyonan Janda Kaya, Bamus Betawi: Jangan Lagi Bawa Politik Identitas
Suswono Dipolisikan Buntut Guyonan Janda Kaya, Bamus Betawi: Jangan Lagi Bawa Politik Identitas

Ketua Umum Dewan Adat Bamus Betawi, Muhammad Rifqi atau akrab disapa Ek Pitung, merespons polemik Suswono soal janda kaya nikahi pemuda pengangguran.

Baca Selengkapnya
Jimly Asshiddiqie Pimpin Sidang Dugaan Hakim MK Langgar Etik, Singgung Akal Sehat Dikalahkan Akal Bulus dan Fulus
Jimly Asshiddiqie Pimpin Sidang Dugaan Hakim MK Langgar Etik, Singgung Akal Sehat Dikalahkan Akal Bulus dan Fulus

Agenda sidang mengklarifikasi kepada para pelapor terkait laporan dugaan pelanggaran kode etik sembilan hakim konstitusi tersebut.

Baca Selengkapnya
Kericuhan Kajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah, Kemenag Surabaya Keluarkan Edaran Larangan Pengajian Provokatif
Kericuhan Kajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah, Kemenag Surabaya Keluarkan Edaran Larangan Pengajian Provokatif

Kemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.

Baca Selengkapnya
Reaksi Santai Menag Yaqut Disebut Buzzer oleh Cak Imin: Terserah Orang Beranggapan Apa
Reaksi Santai Menag Yaqut Disebut Buzzer oleh Cak Imin: Terserah Orang Beranggapan Apa

Cak Imin sebelumnya menilai pernyataan Menag Yaqut itu selayaknya omongan buzzer yang tidak pantas keluar dari mulut menteri.

Baca Selengkapnya