Saat Jokowi Naik KRL, Penumpang Curhat Minta Rangkaian Kereta dan Gerbong Ditambah
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan alasan menjajal Kereta Listrik (KRL) commuter line ke Bogor di jam sibuk, pada Rabu 6 Maret 2019. Jokowi ingin merasakan secara langsung kondisi KRL di jam pulang kerja.
"Jadi saya kan tidak sekali dua kali naik KRL. Hanya saya naik nya pasti siang atau jam 10.00 atau jam 14.00 WIB, jadi pada posisi yang tidak banyak yang naik agak ramai tapi sepi, masih bisa duduk," kata Jokowi di di Gerbang Tol Natar Lampung Selatan, Jumat (8/3).
Saat itu, dia pun mendapat masukan agar mencoba transportasi KRL di jam sibuk. Usai menghadiri acara Kepresidenan di Jakarta Selatan, Jokowi mendadak naik KRL dari Statiun Tanjung Barat.
-
Bagaimana Tol Jogja-Solo diantisipasi? Langkah antisipasi itu tertuang dalam draf rencana operasional antisipasi angkutan lebaran 2024.
-
Kenapa Jokowi kembali ke Solo? Presiden Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi resmi pulang ke kampung halaman, Solo usai purna tugas, Minggu (20/10) malam.
-
Apa yang Jokowi lakukan di Solo? Kini Jokowi dan Iriana kembali menjadi warga biasa di RT 07 RW 08 Kelurahan Sumber, Kecamatan, Solo.Setelah kembali menetap di Solo, pria kelahiran 21 Juni 1961 dan istrinya akan dilibatkan dalam kegiatan warga seperti pertemuan RT dan lainnya.
-
Di mana jalan rusak yang Jokowi tinjau? Ruas jalan pertama yang ditinjau Jokowi adalah Jalan Terusan Ryacudu Kabupaten Lampung Selatan.
-
Kenapa Jokowi gerah dengan jalan rusak di Lampung? Kerusakan Jalan di Lampung cukup parah hingga viral di media sosial.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
"Ada yang menyampaikan kepada saya Pak kalau mau nyoba KRL itu naik jam 06.00 sampai jam 08.00 pagi dan kalau sore itu jam 16.00 sampai jam 18.00 WIB," ucapnya.
Jokowi menegaskan bahwa tujuannya naik KRL pada jam sibuk hanyalah untuk melihat secara langsung kondisi penumpang dan ikut merasakan berdesak-desakan sepulang kerja menuju rumahnya masing-masing. Bahkan dia mendapat masukan dari para penumpang, khususnya permintaan penambahan kereta dan gerbong kereta.
"Di dalam gerbong banyak yang menyampaikan kepada saya, pak tambah keretanya atau Pak tambah gerbongnya Pak dan ketemu artinya memang harus tambah gerbong atau tambah kereta," jelasnya.
Mantan wali kota Solo itu masih mempertimbangkan permintaan tersebut. Sebab apabila kereta ditambah maka akan banyak persimpangan yang ditutup. Sehingga, hal itu dikhawatirkan dapat menyebabkan kemacetan.
"Oleh sebab itu pekerjaan besar di Jakarta saya adalah elevated, kereta yang elevated (layang). Itu saja memang biaya besar tapi tidak ada jalan lain selain itu," sambung Jokowi.
Reporter: Lisza Egeham
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memerintahkan menambah rute LRT hingga ke Bogor, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengakui kemacetan lalu lintas kini merata di semua kota
Baca SelengkapnyaJokowi menyetujui penambahan jumlah operasional kereta api untuk mudik.
Baca SelengkapnyaJokowi keluhkan banyak kota di Indonesia yang mengalami kemacetan
Baca SelengkapnyaJokowi ingin masyarakat bisa memilih transportasi sesuai keinginan masing-masing.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin jangkauan tranportasi massal ini semakin luas sehingga memudahkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mendorong agar kepala daerah membangun transportasi umum di wilayahnya
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan besaran tarif akan dihitung terlebih dahulu oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Baca SelengkapnyaJumlah kendaraan di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaKAI Commuter bersiap menghadapi peningkatan jumlah penumpang pada acara Reuni 212 di Monas dengan menambah jumlah personel dan mengatur jadwal perjalanan.
Baca Selengkapnya