Saat kiai kampung dan ibu nyai usik posisi Khofifah
Merdeka.com - Khofifah Indar Parawansa hingga kini belum resmi mendeklarasikan diri maju sebagai cagub Jawa Timur. Namun dalam berbagai kesempatan, dia memastikan akan maju untuk ketiga kalinya di Pilgub Jatim. Keputusan Khofifah itu mendapat sorotan dari forum kiai kampung dan ibu nyai. Mereka mendesak Khofifah mundur dari jabatannya sebagai menteri sosial dan ketua umum PP Muslimat NU agar lebih berkonsentrasi dalam pencalonan.
"Di sini makanya, kami di sini, kami selaku Forum Silaturahmi Ibu Nyai Kampung menyampaikan aspirasi atas musyawarah kami bersama," kata Ketua FSNKJT, Elly Chismaladani dalam jumpa pers di Surabaya, Selasa (7/11).
"Secara khusus untuk Ibu Mensos yang telah resmi mencalonkan diri menjadi calon gubernur Jatim yang sekaligus menjabat sebagai Ketum Muslimat, agar mengundurkan diri sebagai Mensos dan juga sebagai ketua Muslimat agar jelas status beliau sebagai calon gubernur," tegas Elly.
-
Kenapa Khofifah maju lagi di Pilgub Jatim? 'InsyaAllah saya merasa nyaman dan merasa produktif dengan Mas Emil, mudah-mudahan kami bisa bersama-sama lagi,' tutup Khofifah.
-
Siapa yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? 'Sudah dari Desember yang lalu, sudah 4 partai , Gerindra, ada Golkar, ada Demokrat, PAN, bulan Desember lalu sudah memberikan surat penugasan,' jelas dia.
-
Apa rencana Khofifah di Pilgub Jatim 2024? 'Pokoknya untuk periode ini saya insyaAllah akan mengikuti kontestasi pilgub Jawa Timur,' kata Khofifah, kepada wartawan, di Gedung PBNU, Jakarta, Minggu (28/4).
-
Siapa yang maju di Pilkada Jatim? Menteri Sosial Tri Rismaharini bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (30/8) pukul 08.30 WIB. Risma melapor dirinya diusung PDI Perjuangan (PDIP) maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024.
-
Siapa yang menjadi calon gubernur Jawa Barat? Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu menggagas program Teras ASIH.
-
Siapa yang menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
Selain meminta Khofifah mundur sebagai Mensos dan Ketua PP Muslimat NU, FSNKJT juga mengimbau tokoh-tokoh pendukung Khofifah untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang membawa-bawa masalah hukum agama dalam Pilkada Jawa Timur.
"Kita intinya di sini adalah, kami mengimbau agar tokoh-tokoh Jatim tidak mengeluarkan statement yang mencampuradukkan antara hukum agama dengan masalah politik," tukas Elly.
Forum Ibu Nyai minta Khofifah mundur ©2017 merdeka.com/andrian salam wiyono
Imbauan Elly ini merujuk pada statement pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, KH Asep Saifuddin Chalim beberapa waktu lalu. Kiai Asep mengatakan, bahwa mendukung Khofifah adalah fardu 'ain (wajib) yang kemudian dikutip oleh media massa.
"Seperti yang fokus ini ya, seperti yang saya baca di media online beberapa waktu lalu, seperti itu," ucapnya.
Sayang, Elly lagi-lagi tidak bisa menjelaskan detail imbauannya untuk para kiai NU dan para pendukung Khofifah itu. Dia malah menyerahkan penjelasan dari pertanyaan itu kepada Ketua FK3JT, Fahrurrozi atau Gus Fahrur.
"Maaf saya tidak bisa menjelaskan secara detail, mungkin Anda sendiri sebagai wartawan sendiri tahu beberapa waktu lalu ada di media sosial online di situ ada," elaknya.
Meski didesak, Elly tetap enggan menjawab. "Mungkin nanti itu terlalu jauh, keputusan ini kami mendukung, nanti akan menjelaskan itu, Insya Allah ketua kiai kampung akan menjelaskan setelah ini," tandasnya sembari menegaskan pihaknya mendukung Gus Ipul-Abdullah Azwar Anas di Pigub Jawa Timur. [
Sedangkan Koordinator Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT) KH Fahrurrozi menjelaskan, Kiai Asep sebelumnya menyatakan hukum mendukung Khofifah Indar Parawansa adalah fardhu ain atau wajib yang disampaikannya di hadapan sejumlah kiai dan ribuan anggota jamaah Muslimat NU saat Istighosah Kubro di Ponpes Amanatul Ummah di Pacet, Kabupaten Mojokerto.
"Menurut saya, Pilkada Jatim itu adalah urusan dunia dan tidak perlu mengaitkan dengan hukum agama, yakni hukum 'fardhu 'ain'. Itu sangat keliru bagi saya dan wajib ditarik pernyataannya karena sudah meresahkan umat," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masa jabatan Khofifah sebagai Gubernur Jawa Timur akan berakhir pada 31 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKhofifah mulai terbuka berbiacara terkait Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya"Jika tidak memilih AMIN saya meragukan ke-NU-annya," kata Cak Imin.
Baca SelengkapnyaPKB tengah menggodok nama untuk pertarungan di Pilgub Jawa Timur. Mereka mengakui ada lawan yang kuat pada kontestasi itu, yakni Khofifah Indar Parawansa.
Baca SelengkapnyaNamun, Khofifah merahasiakan siapa saja partai yang sudah berkomunikasi dengannya.
Baca SelengkapnyaGubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengakui dirinya mendapatkan tawaran dari Koalisi Perubahan untuk menjadi cawapres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaKhofifah menegaskan saat ini tidak pada posisi yes or no.
Baca SelengkapnyaTarget ini muncul setelah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjadi Ketua Dewan Pengarah TKN sekaligus Juru Kampanye Nasional.
Baca SelengkapnyaKhofifah meminta doa restu kepada masyarakat, untuk kembali maju Pilgub Jatim
Baca SelengkapnyaAirlangga akan memberi keputusan soal Golkar mengusung Khofifah di Jatim.
Baca SelengkapnyaKhofifah resmi jadi Jurkam TKN Prabowo-Gibran per 21 Januari 2023 mendatang
Baca SelengkapnyaPDIP akan segera duduk bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai NasDem untuk menentukan lawan bagi Khofifah.
Baca Selengkapnya