Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saat Kombes Krishna ingatkan AKBP Untung, jadi polisi harus ikhlas

Saat Kombes Krishna ingatkan AKBP Untung, jadi polisi harus ikhlas ledakan di pos polisi sarinah. ©2016 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Pertengahan Januari 2016 lalu, Jakarta diguncang teror. Kelompok teroris mengebom restoran siap saji dan pos polisi di kawasan Sarinah Jakarta Pusat.

Mereka juga sempat melepaskan tembakan pada polisi yang berusaha memburu. Aksi teror itu akhirnya bisa diredam setelah Perwira Menengah Pusat Pendidikan Polisi Air Lembaga Pendidikan dan Latihan Polri, AKBP Achmad Untung Sangaji, yang kebetulan berada di lokasi menembak pelaku yang sedang bersembunyi di samping mobil.

Beberapa pekan setelah peristiwa berdarah dan mencekam saat itu, Untung sempat mendapatkan penghargaan dari Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Penghargaan berupa penyematan pin dan sejumlah uang.

Orang lain juga bertanya?

Rupanya, penghargaan itu tak seberapa buat Untung. Bukan uang yang dicari namun impiannya mendapatkan penghargaan prestasi berupa kenaikan pangkat malah tak dapat.

"Ini udah beberapa bulan. Yang lain udah dikasih tempat, saya enggak ada sama sekali. Saya cuma dikasih PIN aja. Kapolri tidak memanggil saya secara khusus, cuma Lemdikpol," kata Untung, curhat kepada merdeka.com, Rabu (6/4) malam.

ledakan di pos polisi sarinah

ledakan di pos polisi sarinah ©2016 merdeka.com/arie basuki

"Saya diketawain anak saya, 'ngapain cuma dikasih pin, ngapain belain orang mati cuma dikasih pin," ujar Untung menirukan ucapan anaknya.

Untung melanjutkan, jika mengetahui kinerjanya tak dihargai, maka dia lebih baik bersikap abai saat peristiwa teror itu terjadi.

"Kalau saya tahu seperti ini, saya meleng saja. Ini kan panggilan jiwa. Dari dulu saya enggak pernah nolak perintah pimpinan. Tapi seperti ini, saya kan emang bukan anak Kapolri," keluh Untung.

Rupanya curhatan Untung, ditanggapi Ditreskrimum Mapolda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti. Saat peristiwa itu terjadi, Krishna ada juga berada di lokasi. Krishna dan anak buahnya turut menyisir semua gedung untuk mencari pelaku dan kemungkinan ada bahan peledak yang disusupi ke gedung perkantoran dan restauran di sekitar.

Krishna menyentil Untung bahwa aksi melumpuhkan teroris di Sarinah saat itu bukan hasil kerja perorangan melainkan kerja tim mulai dari tingkat polsek, polres, polda hingga mabes Polri.

"Pak Kapolri Wakapolri juga turun, semua turun kan? Jadi itu bukan kerjanya perorangan. Jadi kita enggak bisa klaim itu pekerjaan perorangan," kata Krishna Murti di Polda Metro Jaya, Jumat (8/4).

Seorang polisi sudah seharusnya menjalankan tugas sesuai peran dan tanggung jawab menjaga keamanan. Termasuk anggota polisi yang tidak sedang berdinas dan kebetulan ada di lokasi kejadian.

"Saya juga ke situ (TKP) karena memang tanggung jawab saya, jadi tidak butuh penghargaan, tidak ada juga peningkatan ya. Itu juga sebenarnya apresiasi dari pimpinan juga sudah bentuknya macam-macam, kita hargai lebih baik," ujarnya.

ledakan di pos polisi sarinah

ledakan di pos polisi sarinah ©2016 merdeka.com/imam buhori

Menurut Krishna, polisi memang bertugas melindungi rakyatnya dari berbagai kejahatan. Apalagi aksi teror yang jelas-jelas bukan kejahatan biasa.

"Kita kan kerja ikhlas lilahi ta'ala, memang sudah kewajibannya. Nah kalau dapet pin, dia dapat, saya nggak dapet pin. Yang di situ nggak semua dapat pin, nggak perlu kecil hati. Penghargaan itu yang penting dari tuhan bukan manusia," tambah Krishna.

Urusan kenaikan pangkat, lanjutnya, urusan pimpinan. Sebagai anak buahnya yang terpenting selalu bekerja dengan baik salah satunya menumpas kejahatan dan melindungi masyarakat. Ditambahkannya pula, agak aneh juga bisa setiap kejadian langsung meminta imbalan kenaikan pangkat.

"Dia mau nuntut apa? Naik jabatan apa? Hanya karena satu momen terus nuntut jabatan, enggak bisa juga. Kan pekerjaan polisi tuh sepanjang tahun, sepanjang hari, nggak cuma satu moment. Ya kemudian ada penilaian lagi, pimpinan yang menilai," ujarnya.

"Intinya kita kerja saja, tidak perlu memikirkan penilaian manusia. Kalau beliau mau mengundurkan diri mau jadi bupati, ini kan wartawan tanya ini, ya kan semua orang punya masa dinas jadi polisi. Ya selesai masa dinas boleh mengajukan pengunduran diri sah sah saja, tapi tidak perlu berkomentar alasannya seolah-olah seperti ini seperti itu. Kita melihat diri sendiri dulu, saya sudah baik belum bekerja. Intinya itu," pungkas Krishna.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ditembak Mati Kabagops, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Disebut Polisi Berprestasi
Ditembak Mati Kabagops, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Disebut Polisi Berprestasi

Peluru yang dimuntahkan mengenai pelipis kanan dan pipi hingga menembus tengkuk.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi
Panglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi

Panglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi

Baca Selengkapnya
VIDEO: Penampakan AKP Dadang Penembak Polisi Berbaju Tahanan & Diborgol, Bantah Disebut Gila
VIDEO: Penampakan AKP Dadang Penembak Polisi Berbaju Tahanan & Diborgol, Bantah Disebut Gila

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Dwi Sulistyawan menegaskan kondisi AKP Dadang tidak terbukti mengalami gangguan jiwa

Baca Selengkapnya
VIDEO: Heroik Aksi Aipda Fahmi Pakai Mobil Pribadi Tabrak Pencuri Modus Tukar Uang Palsu
VIDEO: Heroik Aksi Aipda Fahmi Pakai Mobil Pribadi Tabrak Pencuri Modus Tukar Uang Palsu

Mengetahui kejahatan di depan mata, Fahmi sigap bereaksi melumpuhkan pelaku.

Baca Selengkapnya
Ungkap Suap di Basarnas, Pimpinan KPK Terima Teror Nyawa dan Kekerasan
Ungkap Suap di Basarnas, Pimpinan KPK Terima Teror Nyawa dan Kekerasan

Pimpinan dan penyidik KPK mendapatkan teror usai mengungkap kasus suap di Basarnas. Apa saja teror yang datang?

Baca Selengkapnya
Gerebek Perampok Hingga Kena Tembak, 2 Polisi Dapat Hadiah Umrah
Gerebek Perampok Hingga Kena Tembak, 2 Polisi Dapat Hadiah Umrah

Penggerebekan perampok tersebut berjalan dramatis. Pelaku sempat melakukan perlawanan, menembak kedua petugas.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Sosok Brigjen Asep Guntur, Direktur Penyidik KPK Mundur Usai TNI Protes OTT Suap Kepala Basarnas
VIDEO: Sosok Brigjen Asep Guntur, Direktur Penyidik KPK Mundur Usai TNI Protes OTT Suap Kepala Basarnas

Asep menjadi Dirdik KPK pada Juni 2022. Asep juga dipercaya menjadi Plt Deputi Penindakan dan Ekskusi KPK menggantikan Irjen Karyoto

Baca Selengkapnya
4 Prajurit Gugur di Papua, Panglima TNI Ubah Strategi Perangi KKB
4 Prajurit Gugur di Papua, Panglima TNI Ubah Strategi Perangi KKB

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengaku merasakan duka mendalam atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik bangsa tersebut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ini Wujud Pistol Dipakai AKP Dadang Bunuh Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
VIDEO: Ini Wujud Pistol Dipakai AKP Dadang Bunuh Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi

Kepolisian memperlihatkan sejumlah barang bukti dalam aksi keji AKP Dadang kepada rekannya.

Baca Selengkapnya
Daftar Kasus Polisi Tembak Polisi di Indonesia, Terbaru AKP Dadang Iskandar Tembak AKP Ulil
Daftar Kasus Polisi Tembak Polisi di Indonesia, Terbaru AKP Dadang Iskandar Tembak AKP Ulil

Dalam beberapa tahun terakhir, sudah banyak kejadian naas tersebut yang merusak citra Kepolisian Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Momen Polri dan TNI Bersenjata Lengkap Amankan Pembayaran Denda Adat Rp7,5 Miliar di Papua
Momen Polri dan TNI Bersenjata Lengkap Amankan Pembayaran Denda Adat Rp7,5 Miliar di Papua

Aparat keamanan gabungan TNI-Polri amankan proses pembayaran denda adat di Kabupaten Puncak Jaya.

Baca Selengkapnya
Alasan KPK Minta Maaf ke TNI Usai Tetapkan Kepala Basarnas Tersangka
Alasan KPK Minta Maaf ke TNI Usai Tetapkan Kepala Basarnas Tersangka

Penetapan tersangka Kepala Basarnas menuai polemik.

Baca Selengkapnya