Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saat lautan manusia antarkan Soekarno ke liang lahat

Saat lautan manusia antarkan Soekarno ke liang lahat Perjalanan terakhir Soekarno. ©Dokumentasi HN Irna Hadi Soewito

Merdeka.com - Presiden Pertama RI, Soekarno , meninggal dalam keadaan menderita, stres dan tubuh yang rusak akibat digerogoti penyakit. Bung Karno --demikian rakyat Republik ini memanggil tokoh yang juga dijuluki sang proklamator, itu. Dia dimakamkan di Blitar, Jawa Timur dengan iringan doa dan tangis rakyat Indonesia.

Minggu siang, 21 Juni 1970, kabar meninggalnya Bung Karno tersiar melalui berita-berita. Seluruh kegiatan sejenak terhenti, disusul dengan kasak-kusuk pembicaraan di kantor, di rumah, di toko, di pasar, dan di manapun manusia Indonesia berada. Topik pembicaraan sama, Soekarno mangkat.

Bambang Widjanarko pernah menulis kisah wafatnya Soekarno dalam buku berjudul: "Sewindu Dekat Bung Karno ", yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama pada 1988. Dia merupakan bekas ajudan Bung Karno selama delapan tahun, mulai 1960 hingga 1967.

Bambang mengisahkan, seperti tahun-tahun sebelumnya, sebenarnya malam itu telah disiapkan sebagai malam gembira bagi warga Jakarta, yang akrab dikenal sebagai malam muda-mudi semalam suntuk. Tujuanya untuk menyambut hari ulang tahun Kota Jakarta yang jatuh pada 22 Juni.

Namun karena ada berita Bung Karno wafat, maka dengan bijaksana Gubernur DKI Jakarta membatalkan malam gembira tersebut. Gubernur malah mengajak warga Jakarta bersama-sama seluruh rakyat Indonesia menundukkan kepala turut berbelasungkawa atas meninggalnya seorang pemimpin bangsa.

Sebagai perwira marinir, Widjanarko seketika itu pula langsung menuju Wisma Yaso, Jalan Gatot Subroto, tempat jenazah Bung Karno disemayamkan bersama ratusan ribu rakyat yang datang sepontan. "Melalui antrean setapak demi setapak saya bergerak maju mendekati jenazah yang terbaring di ruang tengah."

Tidak terdengar tawa, kata dia. Bahkan hampir tidak ada orang bicara. Mereka hanya berbisik, dan sedu-sedan tangis beriringan menyayat hati. Di tengah lautan manusia itu Bambang berada, menyaksikan sejarah kematian seorang tokoh besar dalam hidupnya.

Bambang selanjutnya turut menghantar jenazah Bung Karno ke Blitar. Sesuai instruksi Kepala Staf Angkatan Laut, hari berikutnya dia turut membawa jenazah Bung Karno ke Blitar pukul 10.00 WIB. Iring-iringan mobil jenazah lebih dulu menuju Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma.

Sepanjang jalan ke bandara itu, ribuan rakyat berjejal memberi penghormatan terakhir kepada sang presiden. Sebuah pesawat Hercules AURI membawa seluruh rombongan dari Halim menuju Malang, Jawa Timur.

Di sana, kata Bambang, konvoi kendaraan bermotor telah siap menunggu kedatangan jenazah. "Dari lapangan terbang Malang menuju Blitar, saya saksikan lagi betapa ribuan rakyat berjejal sepanjang jalan. Ibu-ibu dan gadis-gadis menjerit, menangis, atau diam dengan air mata terus meleleh di pipi," kata Bambang.

Hal ini membuktikan upaya Orde Baru untuk menghapus semua kenangan rakyat terhadap Soekarno tak sepenuhnya berhasil. Dari tahun 1967 Soekarno dilarang tampil di depan umum dan dipenjara dalam tahanan rumah. Soekarno dilarang bertemu wartawan atau berbicara selain pada keluarga. Sosoknya terus dikaitkan dengan PKI dan pembunuhan tujuh jenderal. Tapi rakyat rupanya masih mencintai Soekarno .

Bambang melihat hal itu. Dia berkata pada putri Soekarno , Rachmawati.

"Lihatlah Rachma, rakyat masih mencintai Bung Karno . Mereka juga merasa kehilangan. Jasa Bapak bagi Nusa dan Bangsa tidak akan terlupakan selamanya."

Rachmawati mengangguk.

Tiba di Blitar hari telah senja. Di sana ratusan ribu rakyat telah menunggu di tempat pemakaman. Bukan makam pahlawan, tetapi makam umum biasa di tengah Kota Blitar. Upacara pemakaman dengan cepat dilaksanakan, dipimpin Jenderal Panggabean sebagai Inspektur Upacara mewakili Pemerintah RI.

Setelah upacara selesai, ketika seluruh karangan bunga diletakkan dan seluruh pejabat pulang, ribuan manusia ternyata masih tetap tinggal di makam. Dengan tertib mereka maju berkelompok, meletakkan karangan bunga. Malam semakin gelap, tapi peziarah tak surut.

"Sampai lewat tengah malam, makam belum juga sunyi. Di samping makam, para peziarah terus berdoa dari sore hari, datang pula rombongan baru yang tidak menghiraukan jarak dan waktu."

Itulah kisah pejalanan akhir Soekarno ke liang lahat. Lautan manusia tumpah menyambut dia. Bahkan hingga kini, makam sang Proklamator RI itu masih ramai. Makam itu ditandai batu nisan dengan pesan: DI SINI DIMAKAMKAN Bung Karno , PROKLAMATOR KEMERDEKAAN, dan PENYAMBUNG LIDAH RAKYAT INDONESIA.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
53 Tahun Kenang Wafatnya Presiden Soekarno, Ini Video saat Jenazahnya Disemayamkan
53 Tahun Kenang Wafatnya Presiden Soekarno, Ini Video saat Jenazahnya Disemayamkan

Video merekam momen saat presiden Soekarno meninggal dunia dan jenazahnya akan disemayamkan di rumah duka.

Baca Selengkapnya
PDIP: Soeharto Ketakukan Kalau Bung Karno Dimakamkan Dekat Jakarta
PDIP: Soeharto Ketakukan Kalau Bung Karno Dimakamkan Dekat Jakarta

Orba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.

Baca Selengkapnya
Nasib Soekarno Setelah Lengser hingga Meninggal Dunia
Nasib Soekarno Setelah Lengser hingga Meninggal Dunia

Hidup Soekarno semakin parah usai dilengserkan dari kursi presiden.

Baca Selengkapnya
Kebencian Soeharto Dibawa Sampai Mati
Kebencian Soeharto Dibawa Sampai Mati

Meski tidak pernah mengungkapkannya ke publik, Soeharto menyimpan nama orang-orang yang dianggap pernah mengkhianatinya.

Baca Selengkapnya
Soeharto Marah Dilengserkan: Saya Dihina, Dendamnya Bukan Main!
Soeharto Marah Dilengserkan: Saya Dihina, Dendamnya Bukan Main!

Soeharto marah dan dendam dilengserkan. Ada sejumlah orang dia cap sebagai pengkhianat.

Baca Selengkapnya
Tangis Soeharto Pecah Lihat Rakyat Antre Beli Minyak
Tangis Soeharto Pecah Lihat Rakyat Antre Beli Minyak

Meski begitu, Soeharto tidak pernah mengkritik pemerintah secara langsung.

Baca Selengkapnya
Momen 2 Istri Soekarno Kompak Naik Mobil Bersama saat Pemakaman Bung Karno, Sorot Matanya Penuh Arti
Momen 2 Istri Soekarno Kompak Naik Mobil Bersama saat Pemakaman Bung Karno, Sorot Matanya Penuh Arti

Potret istri, anak dan keluarga Soekarno berkumpul bersama di hari pemakanan Presiden Soekarno mendapat banyak sorotan. Begini suasananya.

Baca Selengkapnya
Cerita Heroik Pasukan KKO Selamatkan Sukarno di Wisma Yaso
Cerita Heroik Pasukan KKO Selamatkan Sukarno di Wisma Yaso

Rencana mereka adalah membawa Soekarno ke markas KKO di Surabaya.

Baca Selengkapnya
Sang Jenderal Mengungkap Tiga Upaya Pembunuhan Presiden Soeharto
Sang Jenderal Mengungkap Tiga Upaya Pembunuhan Presiden Soeharto

Presiden pertama RI, Soekarno juga pernah menjadi target rencana pembunuhan

Baca Selengkapnya
Rekaman Video Detik-Detik Soekarno Tinggalkan Istana Tahun 1967, Hanya Pakai Kaos Oblong lalu Bagi-Bagi Dasi ke Wartawan
Rekaman Video Detik-Detik Soekarno Tinggalkan Istana Tahun 1967, Hanya Pakai Kaos Oblong lalu Bagi-Bagi Dasi ke Wartawan

Momen saat Presiden pertama RI Soekarno akan meninggalkan Istana Merdeka.

Baca Selengkapnya
Mengenang Sejarah Aksi Tritura, Tonggak Utama Lahirnya Masa Orde Baru di Indonesia
Mengenang Sejarah Aksi Tritura, Tonggak Utama Lahirnya Masa Orde Baru di Indonesia

Tritura sendiri merupakan momentum perpindahan dari masa pemerintahan Orde Lama (Soekarno) menuju Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto.

Baca Selengkapnya