Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saat menyandera, Abu Sayyaf tanya agama ke seluruh tawanan

Saat menyandera, Abu Sayyaf tanya agama ke seluruh tawanan Alfian Evis Repi. ©2016 merdeka.com/adriana megawati

Merdeka.com - Alfian Evis Repi (36) salah satu 10 Anak Buah Kapal (ABK) yang menjadi korban penyanderaan kelompok militan di Filipina, Abu Sayyaf tiba di kediamannya Jalan Swasembada Barat nomor 25, RT03/03 Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (2/5) sore. Alfian pun bercerita saat disandera hingga mengaku sebagai mualaf.

"Karena untuk ada rasa ingin menyelamatkan diri, ya mungkin di sana itu yang tangkap kami dari kelompok Abu Sayyaf, semua tahu (Kelompok Abu Sayyaf) muslim. Ya mereka tanya agamanya apa? Saya bilang mualaf. Jadi kita untuk menyelamatkan diri kita bilang kita mualaf. Mereka terima akhirnya," tuturnya, Rabu (3/5).

Di lanjutkannya, bahwa tidak ada ancaman atau paksaan terhadap para sandera Abu Sayyaf yang non-muslim untuk masuk agama Islam.

"Tidak ada. Semua diperlakukan dengan baik. Tidak ada yang dibeda-bedakan. Selain itu, tidak siksaan juga. Semua diperlakukan dengan baik selama kami di sana," lanjutnya.

Seperti diketahui, 10 Warga negara Indonesia (WNI) telah dilepaskan oleh kelompok Abu Sayyaf setelah lebih dari sebulan akhirnya tiba dengan selamat di Base ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Mereka datang sekitar pukul 23.28 WIB. Mereka terbang dari Balikpapan ke Jakarta dengan menggunakan pesawat jet berlogo Victory News. Pesawat itu khusus tim kemanusiaan Surya Paloh di bawah pimpinan Victor B Laiskodat.

Setelah turun dari pesawat, 10 WNI langsung disambut dan bersalaman oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Mensesneg, Pratikno dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Lalu, mereka langsung diarahkan masuk ke mobil Hiace.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Belajar Toleransi dari Raja Pajajaran Prabu Siliwangi, Izinkan Rakyat Memeluk Islam Meski Kerajaan Bercorak Hindu
Belajar Toleransi dari Raja Pajajaran Prabu Siliwangi, Izinkan Rakyat Memeluk Islam Meski Kerajaan Bercorak Hindu

Kebijakan ini jadi salah satu tanda kemurahan hati Prabu Siliwangi, sehingga rakyat boleh meninggalkan agama yang sebelumnya menjadi mayoritas di tanah Sunda.

Baca Selengkapnya