Saat para ahli bicara soal kepribadian Jessica
Merdeka.com - Jessica Kumala Wongso, terdakwa kasus kematian Wayan Mirna Salihin, sudah menjalani 21 kali sidang. Pelbagai keterangan saksi ahli kubu Jaksa Penuntut Umum (JPU) maupun dari tim kuasa hukum Jessica, masih berdebat terkait kepribadiannya.
Seperti disampaikan ahli Kriminolog, Prof Ronny Rahman Nitibaskara. Dia menilai dari hasil fisiognomi atau ilmu membaca karakter lewat wajah menunjukkan Jessica merupakan tipikal orang tidak percaya diri dan sikap unstable personality . Hal itu diungkapkan setelah melakukan wawancara dan membaca wajah Jessica dengan gesturnomi.
"Dia menunjukkan sikap yang keras kepala, posesif, narsis, dan obsesif," kata Ronny dalam persidangan, Kamis (16/9) lalu.
-
Siapa saja yang bersaksi di sidang MK? Sebagai informasi, empat menteri tersebut adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani, Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto.
-
Siapa yang meminta Jokowi untuk mengangkat kasus Jessica? Postingan tersebut diunggah pada 5 Oktober 2023. Sementara itu, bagian komentar juga dibanjiri dengan warganet yang meminta bantuan Jokowi untuk kembali mengangkat kasus Jessica-Mirna agar diusut tuntas.'Pak tolong angkat kasus jessica, ini kemauan rakyat,' tulis akun @scarlattinoj***.
-
Siapa yang hadir di persidangan? Soraya Rasyid tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, terlihat mengenakan pakaian serba hitam. Perhatian media dan fotografer segera tertuju pada kehadirannya, yang memang sudah datang untuk mengikuti jalannya persidangan.
-
Siapa yang mendampingi Jessica Wongso? Melalui foto ini, terlihat tim kuasa hukum Otto Hasibuan mendampingi Jessica Wongso yang sebelumnya dijatuhi hukuman 20 tahun penjara hingga dapat remisi hukuman dan dinyatakan Bebas Bersyarat.
-
Apa yang ditayangkan di persidangan? Rekaman CCTV tersebut tidak boleh dibagikan kepada pihak ketiga, termasuk media.
-
Apa yang dilakukan Tamara di sidang? Saat persidangan berlangsung, Tamara juga terlihat beberapa kali mengupdate Insta Story dan merasa frustrasi dengan jalannya sidang.
Menurut Ronny, Jessica cenderung tidak ingin ditinggal teman atau orang terdekat. Jika ditinggalkan maka berpotensi melakukan kekerasan terhadap diri sendiri bahkan orang lain. Itu juga terlihat ketika Jessica tinggal di Australia.
Ronny mendalami juga karakter Jessica melalui metode dua kali wawancara dengan teknik 'jebakan' yang membuat wanita itu terkejut. Dia menilai Jessica memiliki kepribadian tenang dan tidak emosional. Namun, Jessica akan terlihat kecewa saat sifatnya terbongkar.
"Jessica terkejut seolah-olah saya mengetahui rahasia dia yang saya sampaikan pada persidangan," ucap Ronny.
Selain itu, Psikiatri Rumah Sakit Marzuki Mahdi, Firmansyah mengatakan Jessica bahkan memang memiliki esklasi peningkatan emosi. Itu terlihat ketika Jessica bermasalah hubungannya dengan Patrick, kekasihnya. Mirna diketahui pernah memberi nasihat terkait hubungan keduanya itu.
"Sasaran pertama yang jadi pelampiasan stresnya itu orang yang membuatnya stres itu (Patrick)," kata Firmansyah saat di persidangan, Kamis (15/9) lalu.
Meski hubungan kedua perempuan itu terlihat baik, namun pada akhirnya ternyata Jessica diduga pelaku pembunuhan terhadap Mirna. Namun, Firmansyah sejauh ini tidak yakin bahwa Mirna tewas lantaran dibunuh.
"Kalau memang betul itu ada Jessica sakit hati karena menasihati itu sulit bisa dimengerti kalau ada kemungkinan itu kecil. Kalau kita melihat skala-skala stress itu ada empat lebih gejala stres seperti kematian pasangan, perceraian dan lainnya. Kalau kasus Jessica mungkin stresore itu yang paling ringan. Kalau pun itu sangat bermakna bagi Jessica harusnya dilakukan secara langsung saat kejadian pas sakit hati," terang Firmansyah.
Sementara itu, Psikiatri Forensik dr Natalia Widiasih, dokter dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), ini menyimpulkan bahwa tidak terdapat gangguan jiwa pada Jessica. Hal itu diungkapkannya usai melakukan pemeriksaan pada 11 Februari hingga 16 Februari 2016. Pemeriksaan tersebut berdasarkan metode wawancara, analisa data pemeriksaan kejiwaan terhadap Jessica.
"Kami perlu melihat semua data, memotret kondisi kejiwaan misal saat dia minta pertolongan. Pada Jessica kami meminta data dari ibunya. Kami simpulkan saat pemeriksaan tidak didapatkan adanya gangguan jiwa berat," kata Natalia pada sidang tanggal 18 Agustus 2016 lalu.
Natalia menjelaskan, Jessica memiliki tipe kepribadian tergolong normal dan tidak menunjukkan adanya gangguan kepribadian. Namun, Jessica memiliki tingkat emosi cenderung naik pada kondisi tertentu. Hasil pemeriksaan emosi terhadap Jessica, kata Natalia, cukup mengejutkan. Jessica dinilai memiliki kecenderungan agresivitas pada dirinya sendiri. Hal ini bisa membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain.
"Didapatkan juga bahwa kecenderungan adanya agresivitas pada dirinya. Ancaman bunuh diri sampai melukai diri. Didapatkan data bahwa ada riwayat, dia dalam situasi tekanan, masalahnya banyak, dukungan sosial tidak ada, kelihatan emosinya. Bisa marah, menyakiti diri," terang Natalia.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jessica sebelumnya mengajukan permohonan peninjauan kembali (PK) terkait kasus kematian Mirna Salihin.
Baca SelengkapnyaSaksi mengaku bukti baru itu didapatkannya ketika menonton wawancara jurnalis Karni Ilyas dengan ayah mendiang Mirna, Darmawan Salihin.
Baca SelengkapnyaPenasihat hukum Jessica Wongso, Otto Hasibuan mengatakan, permohonan PK dilakukan karena pihaknya menemukan novum.
Baca SelengkapnyaJesscica Wongso keberatan jaksa penuntut umum sebagai termohon menghadirkan ahli untuk diperiksa.
Baca SelengkapnyaPenasihat hukum Jessica Wongso, Otto Hasibuan, mengatakan permohonan peninjauan kembali karena pihaknya menemukan novum baru dan adanya kekeliruan hakim.
Baca Selengkapnya“Jika yang bersangkutan memilih mengajukan PK maka tentu Jaksa Penuntut Umum akan menghadapinya,” kata Kapuspenkum Kejagung
Baca SelengkapnyaSidang tersebut beragendakan pengucapan sumpah penemu novum (bukti baru) oleh Helmi Bostam.
Baca SelengkapnyaPotret terbaru Jessica Kumala Wongso di penjara mencuri perhatian. Dia nampak sedang merajut.
Baca SelengkapnyaKubu pelaku meminta jaksa menjawab eksepsi tersebut sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam persidangan.
Baca SelengkapnyaEdward pun membenarkan Jessica Wongso akan menjalani keperluan proses administrasi pembebasan bersyarat.
Baca SelengkapnyaTagar Justice For Jessica membanjiri kolom komentar Instagram Jokowi usai viral film dokumenter Ice Cold.
Baca SelengkapnyaJessica Wongso, terpidana atas kasus pembunuhan sahabatnya yakni Wayan Mirna Salihin bakal menghirup udara bebas besok.
Baca Selengkapnya