Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saat pujian Lulung untuk penataan Tanah Abang dicibir Ombudsman

Saat pujian Lulung untuk penataan Tanah Abang dicibir Ombudsman Haji Lulung diperiksa Bareskrim. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana alis Haji Lulung turun langsung meninjau penataan tahap pertama kawasan Pasar Tanah Abang. Dia memuji konsep penataan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Efektif semua masyarakat harus memberikan apresiasi, karena ini adalah program yang sangat membahagiakan para pelaku UMKM, oleh karenanya jangan ada satupun orang yang melakukan politisasi terhadap Tanah Abang. Tanah Abang semakin hari semakin sentral politisasi," katanya di Pasar Tanah Abang, Jumat (22/12).

Politisi PPP ini menilai, penataan ini memang tidak sempurna. Pasalnya masih ditemui kekurangan-kekurangan. Untuk itu dia akan tetap mengawasi dan akan mengevaluasi penataan ini.

"Kalau pasti dibilang ada yang kurang atau tidak kita sebagai manusia pasti ada yang kurang ya, oleh karenanya kita sering evaluasi, kita harus tetap melekat pemerintah daerah dengan potensi masyarakat," jelasnya.

Kemudian terkait lokasi penataan ojek online dan pangkalan, Lulung mengungkapkan, itu menjadi urusan pemerintah daerah. Tapi satu yang pasti, dia menjelaskan, untuk ojek pangkalan dan online sebagian besar adalah sejumlah wilayah penyangga.

"Oleh karenanya itu bisa terpadu, yang penting bagaimana pemerintah bisa memfasilitasi dengan baik, efektif kemudian saya juga akan ikut melakukan pembinaan ke mereka," ungkapnya.

Pemprov DKI sudah menyiapkan lahan yang berada di dekat stasiun Tanah Abang yang dipinjamkan oleh PT KAI. Menurutnya, itu sangat baik karena ojek mempunyai tempat khusus yang tidak mengganggu pejalan kaki dan tak menimbulkan kemacetan.

"Ini kan sarananya tidak mengganggu badan jalan orang lain. terus sekarang ada di dalam pagar, pokoknya enaklah," ungkapnya.

Sementara itu, Komisioner Ombudsman, Adrianus Meliala meminta DPRD DKI Jakarta aktif menyikapi penutupan ruas jalan Jati Baru Tanah Abang yang diperuntukan lapak Pedagang Kaki Lima (PKL). Dia menilai peran DPRD sangat penting dalam tindakan Pemprov yang menuai pro kontra tersebut.

"Kami mengharapkanlah pihak DPRD-nya lebih aktif. DPRD nya juga ngutusnya jangan kayak Pak Lulung (Abraham Lunggana) malah defensif," ujar Adrianus.

Dia juga mempertanyakan dasar hukum atas tindakan tersebut. Dia mengatakan, sah serta legal tindakan Pemprov jika terdapat landasan hukum yang jelas.

Sebab, terdapat peraturan dan ketentuan mengenai fasilitas umum, pedesterian, penertiban tata kota, sementara perihal penutupan jalan untuk lapak PKL. Adrianus menilai belum ada peraturan mengenai penutupan jalan untuk PKL.

"Bukannya membersihkan pedestarian itu dari PKL tetapi malah menutup jalan. Sementara undang-undang tentang jalan undang-undang pelestarian Perda PKL itu sudah ada untuk itu perlu ada adjustment," ujarnya.

Sebagai komisioner Ombudsman, Adrianus mengatakan pihaknya akan mengevaluasi kembali soal penutupan jalan tersebut. Namun evaluasi akan dilakukan tahun depan.

Dia juga mengingatkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan agar lebih berhati-hati dalam mengambil langkah kebijakan publik. Bukan tanpa alasan, Adrianus menjelaskan, jika tindakan Pemprov DKI tidak berlandaskan hukum hanya akan menimbulkan polemik.

Seperti penggelontoran anggaran yang dikeluarkan oleh Pemprov terhadap pendirian tenda-tenda PKL yang berjualan di pasar grosir terbesar se-Asia Tenggara itu.

"Jadi menurut kami hati-hatilah. Ketentuan aturan itu tidak kalah penting, bahkan sangat amat penting, agar menjadi satu pembenar. Misalnya Pemprov DKI mengeluarkan sejumlah uang untuk kegiatan ini landasan hukumnya apa," ujarnya

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta Baru Diungkap Ombudsman: BP Batam Belum Kantongi Sertifikat Hak Pengelolaan Lahan Rempang
Fakta Baru Diungkap Ombudsman: BP Batam Belum Kantongi Sertifikat Hak Pengelolaan Lahan Rempang

Ombudsman mendesak pemerintah segera memperbaiki kesalahan prosedur yang terjadi.

Baca Selengkapnya
PDIP Kritik Food Estate, Golkar Ingatkan Jangan Munculkan Keterbelahan Jelang Pemilu
PDIP Kritik Food Estate, Golkar Ingatkan Jangan Munculkan Keterbelahan Jelang Pemilu

Doli meminta para elite politik jangan menunjukkan sikap perbedaan yang kontras secara terbuka. Agar pemilu bisa berjalan tanpa keterbelahan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Luhut Tegas Lawan Pengkritik: Jangan Kritik Semua Jelek, Pindah Saja dari Indonesia!
VIDEO: Luhut Tegas Lawan Pengkritik: Jangan Kritik Semua Jelek, Pindah Saja dari Indonesia!

Luhut bahkan meminta mereka untuk pindah dari Indonesia bila dianggap semua jelek.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menko Luhut Ngegas Kembali Sebut OTT Kampungan, Tak Takut KPK Marah!
VIDEO: Menko Luhut Ngegas Kembali Sebut OTT Kampungan, Tak Takut KPK Marah!

Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Penyelidik Korupsi (KPK) kampungan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Keras Balas Luhut Soal Kereta Cepat Bermasalah
VIDEO: Jokowi Keras Balas Luhut Soal Kereta Cepat Bermasalah "Kita Jangan Alergi Kritik!"

Presiden Jokowi menegaskan agar pemerintah tidak alergi terhadap berbagai macam kritik

Baca Selengkapnya
Ombudsman Temukan Penyimpangan dan Pelanggaran Penggunaan Lahan di IKN Nusantara
Ombudsman Temukan Penyimpangan dan Pelanggaran Penggunaan Lahan di IKN Nusantara

Ombudsman belum melakukan perhitungan nilai kerugian yang dialami masyarakat akibat maladministrasi dalam hal penggunaan lahan.

Baca Selengkapnya
Potret Patung Bung Karno di Sumsel yang Telan Dana Rp500 Juta, Disorot Karena Disebut Tak Mirip
Potret Patung Bung Karno di Sumsel yang Telan Dana Rp500 Juta, Disorot Karena Disebut Tak Mirip

Potret pembangunan patung Bung Karno disorot karena ramai disebut tidak mirip.

Baca Selengkapnya
PSN PIK 2 Garapan Agung Sedayu Group Bermasalah, Menteri ATR Bakal Ambil Langkah Begini
PSN PIK 2 Garapan Agung Sedayu Group Bermasalah, Menteri ATR Bakal Ambil Langkah Begini

Adanya ketidaksesuaian pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) pada PIK 2, juga belum memiliki Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).

Baca Selengkapnya
Tata Ruang PSN PIK 2 Punya Banyak Masalah, Bagaimana Kelanjutannya?
Tata Ruang PSN PIK 2 Punya Banyak Masalah, Bagaimana Kelanjutannya?

Kementerian ATR/BPNĀ menemukan adanya ketidaksesuaian pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) pada PIK 2.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut Akui Pendekatan Pemerintah Atasi Konflik Rempang Kurang Pas
Menko Luhut Akui Pendekatan Pemerintah Atasi Konflik Rempang Kurang Pas

Luhut menuturkan, dalam berbagai konflik seperti yang terjadi di Rempang, bisa dipastikan ada oknum provokator yang memecah belah masyarakat.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut Kesal Banyak Kritik Jelek Pemerintah, Ini Respons Anies Baswedan
Menko Luhut Kesal Banyak Kritik Jelek Pemerintah, Ini Respons Anies Baswedan

Anies menuturkan, ada tiga hal prinsip demokrasi. Yaitu kebebasan berbicara khususnya mengkritik pemerintah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Luhut Tantang Pengkritik Investasi Rempang: Cek, Jangan Asal Ngomong!
VIDEO: Luhut Tantang Pengkritik Investasi Rempang: Cek, Jangan Asal Ngomong!

Menko Luhut turut mengungkapkan wajah baru Rempang usai masuknya investasi.

Baca Selengkapnya