Saat Puncak Mudik Lebaran, 48.000 Kendaraan Diprediksi Lewati Tol Solo-Ngawi
Merdeka.com - PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) memprediksi jumlah kendaraan yang akan melintasi tol Solo-Ngawi pada puncak mudik Lebaran 2019 meningkat 300 persen. Jika pada hari biasa volume kendaraan yang melintas di tol sepanjang 91 kilometer itu hanya 11.000, maka pada puncak mudik menjadi 48.000 kendaraan.
"Saat ini rata-rata volume lalu lintas di ruas jalan tol Solo-Ngawi mencapai 11.000 kendaraan per hari. Kami perkirakan saat puncak arus mudik naik 300 persen atau mencapai 48.000 kendaraan," ujar Direktur Utama PT JSN, Ari Wibowo, Jumat (17/5).
Menjelang mudik pihaknya telah mempersiapkan 6 rest area untuk beristirahat. Yakni Rest Area KM 519 di daerah Masaran Sragen, Rest Area KM 538 Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, Sragen dan Rest Area 575 Ngawi, Jawa Timur. Ketiga lokasi masing-masing terdiri dari 2 rest area jalur A jurusan Solo-Ngawi dan B arah sebaliknya.
-
Dimana arus mudik di Jawa Tengah terlihat padat? Kepadatan arus kendaraan yang keluar dari gerbang Tol Kalikangkung berdampak pula pada kepadatan arus kendaraan di ruas tol dalam kota Semarang.
-
Kenapa Jalan Tol Solo-Jogja dibuka saat mudik? Diharapkan dengan dibukanya tol tersebut mampu mengurai kemacetan pada jalur nasional Solo-Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus mudik kereta api diperkirakan? 'Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut,' katanya seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana Tol Jogja-Solo diantisipasi? Langkah antisipasi itu tertuang dalam draf rencana operasional antisipasi angkutan lebaran 2024.
-
Kenapa Jawa Tengah jadi daerah tujuan mudik terbanyak? Lima daerah destinasi mudik tertinggi pada Lebaran 2023 adalah: Jawa Tengah (32,75 juta orang), Jawa Timur (24,6 juta orang), Jawa Barat (20,72 juta orang), Jabodetabek (8,07 juta orang), dan Yogyakarta (5,9 juta orang).
-
Kapan tol Solo-Yogyakarta dibuka untuk mudik? 'Untuk Lebaran tahun ini ada 22 kilometer yang bisa digunakan untuk tol fungsional Solo-Yogyakarta. Tahun lalu hanya 6 kilometer sampai Sawit, kemudian Natal dan Tahun Baru sampai exit tol Karanganom 13 kilometer,' ujar Direktur Keuangan & SDM PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ), Yhanni Haryanto, Senin (25/3).
"Fasilitas yg tersedia dalam rest area sudah lengkap dengan SPBU di Rest Area KM 519 dan 575. Dengan toilet dan kapasitas parkir yang cukup untuk melayani pemudik saat lebaran 2019," jelasnya.
Ari menambahkan, jalur Solo-Ngawi dan sebaliknya juga dilengkapi lampu penerangan jalan dan perambuan yang dalam kondisi baik. Penambahan rambu dan spanduk himbauan serta informasi fasilitas dalam berkendara dan transaksi di jalan tol juga telah ditambahkan agar lebih informatif.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
66.736 kendaraan diperkirakan bakal melintas Tol Solo-Ngawi.
Baca SelengkapnyaPuncak arus mudik Natal diperkirakan terjadi pada 23 Desember 2023. Sebanyak 55.510 kendaraan akan melintas di ruas tol PT Jasa Marga Solo-Ngawi.
Baca SelengkapnyaPuncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-2 Lebaran
Baca SelengkapnyaPolri memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi malam ini
Baca SelengkapnyaJasa Marga Prediksi Puncak Arus Mudik via Tol Terjadi H-4 Lebaran
Baca SelengkapnyaPengelola Tol Solo-Ngawi mengingatkan pemudik Lebaran 2024 untuk lebih waspada karena curah hujan masih tinggi.
Baca SelengkapnyaSejumlah upaya yang berhasil membantu kelancaran arus balik lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaJasa Marga mencatat sebanyak 961.852 kendaraan telah kembali ke wilayah Jabodetabek
Baca SelengkapnyaPolisi memprediksi akan ada 61,6 juta jiwa yang melakukan perjalanan di musim mudik lebaran
Baca SelengkapnyaSebanyak 1,2 juta kendaraan meninggalkan Jabodetabek sejak H-7 sampai H-2 lebaran Idulfitri 2024.
Baca SelengkapnyaPT Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi puncak arus balik Idulfitri 1445 Hijriah terjadi pada Senin (15/4).
Baca SelengkapnyaPergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang.
Baca Selengkapnya