Saat Rizieq 'kompak' dengan Ahok, protes video ceramahnya dipotong
Merdeka.com - Pimpinan Front pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab akhirnya datang memenuhi panggilan pemeriksaan pertamanya sebagai tersangka atas kasus penghinaan terhadap Pancasila di Mapolda Jawa Barat, Senin (13/2). Rizieq yang dikawal sejumlah tim kuasa hukum dan juga beberapa laskar FPI mulai diperiksa penyidik Senin (13/2) pukul 10.00 WIB dan baru berakhir sekitar pukul 17.30 WIB.
Dalam pemeriksaan itu, Rizieq mengaku memberikan tesis pada penyidik yang dijadikan basis dakwahnya pada warga Bandung pada 2011 silam. Video dakwah Rizieq di Bandung itu menyebar dan dijadikan bukti oleh Sukmawati Soekarnoputri atas tuduhan Rizieq melakukan penghinaan Pancasila. Dalam video itu Rizieq dinilai mengandung unsur penghinaan terhadap Pancasila serta pencemaran nama baik. Rizieq dalam hal ini disangkakan Pasal 154 dan 320 KUHP.
Menurut Rizieq, seharusnya penyidik menjadikan tesisnya itu sebagai bahan pertimbangan. Bukan video yang dilampirkan pelapor Sukmawati. Sebab tesisnya yang dibuat di Universitas Malaya, Malaysia banyak memuat usulan sejarah Pancasila hingga akhirnya dijadikan dasar negara hingga dewasa ini.
-
Kenapa video Gibran diedit? Video tersebut bukanlah Gibran, melainkan Vicky Jackson sedang menggendong bayinya yang baru lahir pada Februari 2022. Wajah Vicky kemudian diubah dengan wajah Gibran.
-
Apa yang diklaim video tersebut? Video tersebut mengandung narasi bahwa Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersama DPR membongkar kebusukan hakim MK saat pelaksanaan Pilpres.
-
Apa yang diklaim di video tersebut? Dalam video berisi gabungan dari berbagai macam video yang ditambah dengan narasi dari bahwa Jokowi dan Kapolri CEK FAKTA: Hoaks Presiden Jokowi dan Kapolri Copot Polda Jabar Karena Batalkan Sidang Pegi Beredar sebuah video yang menarasikan Presiden Joko Widodo dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo mencopot jabatan Kapolda Jawa Barat (Jabar) karena batalkan persidangan tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon, Pegi Setiawan alias Pegi.
-
Apa yang diklaim dalam video? Viral unggahan video di Reels Facebook yang mengklaim jika kacamata hitam dapat menyebabkan penggunanya terkena kanker kulit. Pembicara dalam video tersebut menilai, bahwa memakai kacamata hitam justru meningkatkan bahaya dari radiasi ultraviolet matahari untuk mengurangi risiko kanker kulit.
-
Siapa yang dituduh menyebarkan video ancaman tersebut? Para peneliti dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft menyebut video itu berasal dari kelompok yang biasa menyebarkan disinformasi asal Rusia.
-
Apa yang diklaim pelaku dalam video viralnya? Pelaku hanya mengaku-aku kerabat Mayjen TNI Rifky Nawawi,' kata dia.
Rizieq keberatan jika kepolisian hanya mengandalkan video sebagai bahan penyidikan. Dia protes karena video yang dilampirkan dengan durasi 2 menit 13 detik itu justru menimbulkan persepsi berbeda jika membandingkan dengan dakwahnya selama dua jam lebih.
"Saya ingatkan itu hanya 2 menit 13 detik. Jadi dalam rekaman video yang diedit segitu tidak bisa dipertanggungjawabkan. Dan saya sendiri keberatan jika video itu dijadikan barang bukti sebab dengan editan ceramah 1-2 jam ini bisa timbulkan persepsi berbahaya," ujarnya.
Pihaknya langsung menyerahkan rekaman video ceramahnya yang utuh tanpa dipotong atau diedit. Dia protes karena potongan video itu berbahaya jika ditafsirkan berbeda oleh orang-orang. "Saya enggak pernah ceramah dua menit," tegasnya.
Jika melihat protes semacam ini, Rizieq menjadi 'kompak' dengan terdakwa kasus dugaan penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Hal serupa juga terjadi pada kasus penistaan agama yang menyeret nama Ahok. Ahok dilaporkan ke polisi setelah potongan video pidatonya di Kepulauan Seribu beredar luas. Di potongan video itu, Ahok menyinggung soal Surat Al Maidah 51 dan kaitannya dengan memilih pemimpin.
Sama seperti yang dilakukan Rizieq, Ahok juga sudah protes. Bahkan di depan hakim. Saat memberikan kesaksian di sidang yang digelar di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Ahok tidak terima jika laporan saksi pelapor yakni Sekretaris Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Pedri Kasman ke polisi hanya didasarkan pada potongan videonya sewaktu di Kepulauan Seribu.
"Saya keberatan, pidato saya (durasinya) satu jam lebih, tapi cuma 13 detik yang dilihat di WA," ujar Ahok, Selasa (10/1).
Video yang dijadikan barang bukti berdurasi 13 detik. Ahok heran, saksi sudah menyimpulkan ada dugaan tindak pidana penistaan agama hanya dengan melihat potongan video itu.
"Pidato satu jam dipotong jadi 13 detik, dan mengambil kesimpulan (saya melakukan penistaan). Saudara saksi tidak menyimak video utuh," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam video beredar dinarasikan Ahok menyebut Jokowi dan Gibran tak bisa kerja
Baca SelengkapnyaUnggahan tersebut merupakan hasil gabungan antara dua momen yang tidak saling berkaitan dengan narasi yang keliru.
Baca SelengkapnyaBeredar video durasi 28 detik yang memperlihatkan Prabowo berpidato berbahasa Arab
Baca SelengkapnyaBeredar video Prabowo disebut tidak hafal menyebut Pancasila, cek fakta sebenarnya
Baca SelengkapnyaJK berharap kasus ini agar kasus Videotron Anies Baswedan di Takedown dilaporkan ke Bawaslu
Baca Selengkapnya"Anak kandung DN. AIDIT terang-terangan ngajak perang saudara ... Dia lagi mrovokasi Jokowi, AGAR bertindak Represif kepada UMAT Islam"
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengaku baru dengar iklan videotronnya bersama Cak Imin ditake down di Jakarta dan Bekasi, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaAdapun kericuhan terjadi sekitar dua kali, pukul 5 sore dan saat memasuki waktu salat Magrib.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini terjadi saat salat Idulfitri 1445 H di Lapangan Tamanan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Rabu (10/4) lalu.
Baca SelengkapnyaMantan Wapres Jusuf Kalla menilai, penurunan videotron Anies-Cak Imin sebuah pelanggaran jika sudah mendapatkan izin.
Baca SelengkapnyaTak sampai 24 jam 'mejeng' videotron Anies Baswedan di Bekasi dan Jakarta sudah diturunkan
Baca SelengkapnyaVideo tersebut diunggah pada YouTube oleh kanal NEGARA POLITIK pada Sabtu (16/9).
Baca Selengkapnya