Saat SBY dan Jokowi jadi korban penyadapan misterius
Merdeka.com - Mobil Menteri Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan hari ini digeledah oleh empat orang petugas Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN). Mereka mencari alat penyadap yang dikhawatirkan diletakkan di sana.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemeriksaan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) merupakan kegiatan yang rutin dilakukan. Hal ini merupakan standar pengamanan.
"Kan memang setiap berapa bulan ruangan itu disterilkan, termasuk rumah, mobil," kata Luhut.
-
Siapa yang disalami Jokowi di Selandia Baru? Ekspresi Jokowi menerima salam Maori Hongi saat upacara penyambutan di Selandia Baru.
-
Siapa ajudan Presiden SBY tahun 2009? Komjen Rycko Amelza juga pernah menjadi ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2009.
-
Siapa yang jadi ajudan SBY di tahun 2009? Komjen Rycko pernah menjadi ajudan SBY pada tahun 2009.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa yang Jokowi temui? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
Soal sadap menyadap memang tak bisa dianggap remeh. Berkali-kali para pejabat Indonesia kecolongan sampai disadap oleh intelijen asing.
Dokumen Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) yang dibocorkan oleh Edward Snowden mengungkap setidaknya sejak 2009, intelijen Australia sudah menyadap telepon seluler Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama istrinya, Kristiani Herawati alias Ani Yudhoyono.
Bukan hanya SBY dan istrinya, Australia juga menyadap telepon seluler kepunyaan pejabat Indonesia lainnya. Boediono (wakil presiden, Jusuf Kalla (mantan wakil presiden), Dino Patti Djalal (juru bicara presiden).
Lalu Andi Mallarangeng (juru bicara presiden), Hatta Rajasa (menteri sekretaris negara), Sri Mulyani Indrawati (menteri koordinator perekonomian), Widodo Adi Sucipto (menteri koordinator politik dan keamanan), Sofyan Djalil. Saat itu tak ada yang bisa melacak penyadapan misterius itu.
Pemerintah Indonesia marah besar. Presiden SBY langsung memanggil pulang duta besar RI untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema. Pemerintah juga memutuskan semua kerja sama di bidang militer maupun ekonomi saat itu.
"Kalau ada yang bilang intelijen itu bisa lakukan apa saja, saya justru mempermasalahkan itu. Mengapa menyadap kawan bukan lawan? Oleh karena itu saya anggap masalah ini serius, bukan dari aspek hukum, saya kira hukum Indonesia dan hukum internasional tidak boleh menyadap pejabat negara lain," kata Presiden SBY kala itu.
Setiap hari Kedubes Australia di Jakarta didatangi pendemo. Semuanya mengecam aksi arogan pemerintah Australia.
Masalah makin pelik karena Perdana Menteri Australia Tonny Abbot saat itu tak mau meminta maaf secara terbuka.
Setelah berbulan-bulan tegang, akhirnya Presiden SBY dan PM Abbot menggelar pertemuan di Batam. Salah satu isu krusial yang dibahas adalah soal penyadapan itu.
Perlahan hubungan Indonesia dan Australia kembali normal usai penyadapan yang bikin geger itu.
Tak cuma SBY, Jokowi pun pernah menjadi korban penyadapan. Saat Pilpres 2014 lalu, Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan pihaknya menemukan tiga alat sadap di rumah dinas Jokowi.
Jokowi sendiri mengaku sudah lama tahu disadap. Namun dia enggan membeberkannya ke publik. Jokowi juga tak mau mengungkap siapa yang menyadap dirinya.
Alat sadap itu diketahuinya saat menyisir seluruh rumah dengan alat detektor. Dari pencarian itu, dia menemukan ada tiga alat sadap. Masing-masing ditemukan di kamar tidur, ruang tamu dan ruang makan.
"Saya cerita sudah Desember yang lalu, tapi saya bilang enggak usah lah diribut-ributin. Yang disadap dari saya juga apa sih," kata Jokowi tahun 2014 lalu.
Jokowi mengaku hanya membicarakan masalah sepele dengan istrinya. Sehingga, dia yakin tak ada hal-hal yang penting dari penyadapan itu.
"Saya kalau di rumah ngomong dengan istri ngomong yang enteng-enteng aja, ngomong-ngomong soal makanan, itu-itu aja," ungkapnya santai. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini disampaikannya dalam peresmian Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat Taruna Merah Putih (DPP TMP) di Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (28/10).
Baca SelengkapnyaSebuah laporan menyatakan bahwa iPhone yang dimiliki oleh dua staf kampanye presiden AS telah berhasil diretas oleh peretas yang berasal dari Tiongkok.
Baca SelengkapnyaMegawati mengaku tidak memiliki handphone karena saat ini menjadi orang paling disadap di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani bilang telah meminta Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk melakukan pendalaman terhadap dugaan kebocoran NPWP tersebut.
Baca SelengkapnyaAdapun Ditjen Pajak Kemenkeu menyatakan tengah mendalami kasus dugaan kebocoran data NPWP
Baca SelengkapnyaJika ditilik dari akun X @bjorkanism, Bjorka berasal dari Polandia di Kota Warsawa.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi angkat bicara komentari kabar soal kasus dugaan bocornya data NPWP miliknya dan jutaan warga Indonesia.
Baca SelengkapnyaBjorka diinfokan berhasil meretas enam juta data NIK, NPWP dan data penting lainnya.
Baca SelengkapnyaPolri tidak mungkin bisa bekerja sendiri dalam mengungkap dan mengatasi permasalahan di ruang siber
Baca SelengkapnyaJokowi sudah memerintahkan Kominfo maupun BSSN untuk memitigasi secepatnya.
Baca SelengkapnyaPolri tidak menyerah begitu saja dengan kasus peretasan PDN.
Baca SelengkapnyaBudi Arie telah mengirimkan surat kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait kebocoran data 6 juta NPWP itu.
Baca Selengkapnya