Saat seorang pemulung lebih jujur dari para pejabat Indonesia
Merdeka.com - Atta Verin, seorang warga Bandung, menceritakan kisah seorang pemulung jujur yang ditemuinya di Jl Cicalengka Raya, Antapani. Pemulung itu menggedor-gedor pintu gerbang sebuah rumah berjam-jam. Ada sebuah tas plastik di tangannya.
"Keresek ini berisi dua potong baju bagus baru beli masih ada bandrolnya dan kereseknya masih di-hekter. Saya pemulung, tuh gerobak saya. Keresek ini ada di tempat sampah rumah ini, tapi saya tidak bisa mengambilnya. Yang punya rumah ini pasti sudah salah membuang keresek ini. Mungkin dikira sampah, padahal ini baju baru!" kata Verin menirukan ucapan pemulung itu.
Verin terharu. Lalu membantunya menggedor-gedor pagar rumah itu. Tapi setelah 5 menit tak ada yang membukakan pintu. Tidak ada orang di rumah itu.
-
Siapa pemulung di Palembang yang punya saudara kaya? Seorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.
-
Siapa yang terlibat dalam pengelolaan sampah? Kelompok Pengelola Sampah Mandiri merupakan kelompok swadaya masyarakat dalam mengelola sampah di tingkat padukuhan yang mulai digencarkan kembali oleh Pemkab Sleman.
-
Siapa yang menolong pria tersebut? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @bgd.info memperlihatkan seorang Polisi sedang menolong pemuda yang berjalan kaki di jalan tol Cipularang KM 127.
-
Siapa yang membersihkan limbah? Pada Minggu (4/6) lalu, sejumlah aktivis bersama warga membersihkan limbah busa tersebut.
-
Dimana aksi membersihkan sampah dilakukan? Mereka membersihkan area sekitar 400 meter dari titik awal pembersihan.
-
Siapa yang mengolah sampah plastik di Bandung? Mengutip laman resmi Pemkot Bandung, hasil kreativitas warga Bandung yang pertama adalah berhasil mengolah sampah plastik menjadi bahan bangunan paving block.
"Lemparkan saja kereseknya di dalam halamannya, usul saya. Tapi dia bilang jangan, nanti ada yang ngambil! Kasihan yang punya-nya, ini baju baru banget, Neng!" kata Verin, Pembina Pramuka yang baru mendapatkan Messengers of Peace Heroes Award di Arab Saudi ini saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (25/10).
Verin berkenalan dengan pemulung tersebut. Dia mengaku bernama Nengsih. Tetapi lebih dikenal sebagai Ecih Keresek. Kejujuran Nengsih suatu hal yang langka. Kemiskinan tidak membuat Nengsih menjadi pencuri.
Ironisnya, di Indonesia justru para pejabat yang terus mencuri uang rakyat. Dari tingkat kepala desa hingga pejabat setaraf menteri.
Kemarin Kejaksaan Negeri Jakarta Timur menahan Lurah Pulogadung Tema Yuliman. Dia diduga korupsi dana kelurahan hingga Rp 620 juta, termasuk pengadaan tong sampah, posyandu, bahkan tanaman hias. Sebelumnya Lurah Ceger Fanda Fadly Lubis lebih dulu ditangkap Kejari dengan modus yang sama. Dana gerakan sayang ibu saja ditilep.
Di tingkat yang lebih tinggi daftar korupsi makin beragam. Kasus Hambalang, Simulator SIM, mafia pajak, sampai impor daging sapi juga tak lepas dari permainan kotor. Di Indonesia, rasanya apa saja dikorupsi. Bibit ikan lele, baju koko, kain sarung, hingga Alquran, tega dikorupsi juga.
Sosiolog UIN Syarif Hidayatullah Musni Umar pernah mengungkapkan kekecewaannya saat semua hal di Indonesia tak lepas dari korupsi.
"Ini luar biasa memprihatinkan. Korupsi sudah masuk ke semua lini," ujar Sosiolog UIN Syarif Hidayatullah, Musni Umar kepada merdeka.com beberapa waktu lalu.
Musni tidak habis pikir bagaimana bisa untuk hal keagamaan saja, pejabat melakukan korupsi. Menurutnya hal-hal semacam ini membuat masyarakat Indonesia kehilangan harapan. Hukum dan ekonomi di Indonesia memang tidak pernah memihak orang kecil.
Maka kisah seperti Ecih Keresek atau Mak Yati, si pemulung yang berkurban, menjadi teladan yang langka. Di tengah para penipu yang mencuri uang rakyat, justru rakyat kecil yang memberikan teladan.
Tak malukah para pejabat?
Mungkin tidak, karena mereka sibuk nikah siri dengan penyanyi dangdut. Atau tertangkap KPK saat sedang berduaan dengan wanita cantik di hotel setelah menerima uang suap. Tak jauh dari sana, kaum miskin meratap kelaparan.
Maka terpujilah Mohammad Hatta , Wapres yang hidup sederhana. Jenderal Hoegeng yang melemparkan barang suap ke luar rumah. Atau Mohammad Natsir, sang perdana menteri dengan jas bertambal. Membaca kisah mereka bak mendengar kisah di negeri dongeng. Teladan kejujuran yang langka.
Pada siapa rakyat kecil kini bisa berharap?
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rombongan polisi menemui pemulung dan memberikan bantuan tali asih untuk modal usaha.
Baca SelengkapnyaViral petugas kebersihan sengaja buang sampah ke sungai sampai bikin pro kontra warganet. Simak ulasannya.
Baca SelengkapnyaJaksa Agung ST Burhanuddin menyebut, hingga saat ini masih ada jaksa yang nakal meski persentasenya sudah turun.
Baca SelengkapnyaMenemui para pemulung, sosoknya pun menuai kebahagiaan sembari berpenampilan santai.
Baca SelengkapnyaKoperasi tersebut telah menghasilkan produk plastik cacah dan plastik pres dengan omzet mencapai Rp1,5 miliar per bulan.
Baca SelengkapnyaBikin kepala geleng-geleng, aksi pencurian dilakukan oleh dua orang pemulung di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Selasa (4/7) lalu.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, para koruptor dapat mengembalikan uang secara diam-diam
Baca SelengkapnyaPrabowo tak mempersoalkannya, asalkan para koruptor mengembalikan uang rakyat yang sudah dicuri.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto memberikan kesempatan kepada para koruptor untuk bertobat dan mengembalikan uang rakyat yang telah dicuri
Baca SelengkapnyaKPK menggelar OTT kepada Kajari Bondowoso Puji Triasmoro dan Kasi Pidsus Alexander Silaen.
Baca SelengkapnyaLulus pendidikan Bintara Polri, sosoknya langsung disapa jenderal bintang dua.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabarhakam) Polri Komjen Fadil Imran berikan hadiah baju untuk anggotanya.
Baca Selengkapnya