Saat tanding, atlet silat tewas usai leher ditendang lawan
Merdeka.com - Syarifudin (16), atlet silat dari Kabupaten Lombok Utara tewas usai mendapat tendangan dari lawannya, Iqrom Fauzi (15). Tendangan keras Iqrom menyasar ke leher, yang mengakibatkan Syarifudin terjatuh hingga tak sadarkan diri.
Kejadian ini berlangsung dalam kejuaraan daerah cabang olahraga pencak silat antarpelajar se-Nusa Tenggara Barat, Senin (16/11). Polres Mataram kini sedang menyelidiki kematian atlet tersebut.
"Menindaklanjuti laporan yang kami terima, anggota sedang memintai keterangan sejumlah pihak, di antaranya wasit dan panitia," Kata Kapolres Mataram AKBP Heri Prihanto kepada wartawan, Rabu (18/11). Demikian tulis Antara.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Di mana kecelakaan maut itu terjadi? Kecelakaan ini terjadi pada (1/9/2023), di mana mobil yang ditumpangi keluarganya mengalami kecelakaan dengan truk bermuatan pasir. Kecelakaan ini terjadi di Segamat, Malaysia.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
Dijelaskan, baru keterangan awal yang dikantongi anggota seputar tewasnya atlet pria yang masih tercatat sebagai pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Gangga, Kabupaten Lombok Utara itu.
Heri belum dapat memastikan penyebab kematian Syarifudin, apakah karena ada unsur kelalaian dari pihak panitia atau pun wasitnya, belum bisa disimpulkan. Melainkan, dia menuturkan bahwa hingga kini pihaknya masih merampungkan seluruh keterangan pihak terkait.
"Belum bisa disimpulkan apa penyebabnya, karena anggota masih menyelesaikan proses permintaan keterangan," ucapnya.
Menurutnya semua pihak yang ikut terlibat dalam kegiatan pencarian bakat olahraga pencak silat di tingkat pelajar se-NTB ini, harus memberikan keterangan kepada kepolisian, agar penyebab kematiannya segera terungkap.
Selain mengumpulkan keterangan, pihak kepolisian juga akan mengecek kelengkapan kegiatan, seperti dokumen perizinannya. Apakah sudah sesuai dengan ketentuan atau tidak, pastinya akan diketahui setelah penyelidikannya rampung.
"Kita gali juga apakah panitia menyediakan tim kesehatan atau tidak. Dokter atau perawat. Kalau pun ada, apakah perlengkapannya sudah memenuhi syarat pertandingan," katanya.
Jika memang terindikasi ada unsur kelalaian yang mengakibatkan korban tewas, pihak kepolisian pastinya akan mengambil langkah lanjutan. "Kalau ada kelalaian, pasti ada sanksinya," ucap Heri.
Insidennya terjadi saat Syarifudin bertanding dengan rival sebayanya asal Kabupaten Sumbawa Barat, Iqrom Fauzi (15). Syarifudin mendapat tendangan keras yang menyasar ke arah lehernya, yang mengakibatkan dia terjatuh hingga tak sadarkan diri.
Kemudian, Syarifudin diketahui tewas setelah pihak panitia pelaksana merujuknya ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram. Sesampainya di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), Syarifudin didapati sudah tidak bernyawa lagi. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi juga tengah melakukan penyelidikan atas tewasnya petinju muda tersebut.
Baca SelengkapnyaAtlet tinju berusia 15 tahun ini sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit sebelum meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSaat ini, proses penyelidikan masih berjalan. Polisi sedang menunggu hasil autopsi di RSUD Ibnu Sina.
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan bermula ketika korban mengunggah video di WhatsApp miliknya dengan mengenakan atribut salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaPetinju muda asal Bondowoso, Farhat Mika Rahel Riyanto, meninggal dunia usai bertanding di ajang Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur VIII/2023.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Motif Pelaku Pemukulan Pesilat di Gresik hingga Tewas: Gara-Gara Anak Baru
Baca Selengkapnya"Pertandingan cabor tinju yang digelar di Jombang dihentikan."
Baca SelengkapnyaKorban diduga mengalami kekerasan dari seniornya. Kasus ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaSiswa MTS itu mengalami luka bacok di leher dan sempat dibawa warga ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKorban sebenarnya bukan sasaran dari ustaz. Kebetulan korban lewat saat ustaz melempar kayu berpaku tersebut.
Baca SelengkapnyaPelatih yang menjadi lawan tanding korban dan wasitnya dijerat dengan pasal penganiayaan.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca Selengkapnya