Saat telusuri anaknya, orangtua Rian sempat cekcok dengan Andi
Merdeka.com - Sebelum diringkus aparat Polda Metro Jaya, tersangka pembunuhan Andi Wahyudi (38 tahun) sempat terlibat pertengkaran dengan Rukmila, orangtua Hayriantira alias Rian, seorang sekretaris Presiden Direktur di PT XL Axiata yang ditemukan tewas di Hotel Cipaganti, Garut. Peristiwa itu terjadi di rumah Andi, di Komplek Departemen Kesehatan II, Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Seorang warga setempat, Yeti Rupyantari (40 tahun) mengatakan, peristiwa itu terjadi pada awal April lalu. Saat itu, menurut dia, Rukmila mendatangi rumah Andi di Jalan Delima, Blok M 15, Komplek Departemen Kesehatan II, Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi.
"Ibu itu mencari anaknya (Rian)," kata Yeti di Komplek Depkes II, Jumat (7/8).
-
Bagaimana cara ibu korban membunuh kedua anaknya? Luka-luka yang ditemukan menunjukkan kekerasan yang ekstrem. MB ditemukan dengan delapan luka bacok di tubuhnya, sementara BN mengalami enam luka bacok.
-
Bagaimana Hendri menakut-nakuti ibunya? 'Pelaku H berdalih bahwa ibu tersebut kesurupan minta ke Gunung Merapi Bukit Tinggi, Sumatera Barat untuk berjumpa orang tuanya. Kemudian H menakut-nakuti ibu tersebut supaya diam dan tidak keluar rumah dengan cara menyeret dan memukul muka ibunya.'
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
-
Kenapa Hendri menganiaya ibunya? 'Kejadian tersebut divideokan N yang merupakan istri H. Kemudian video itu dikirimkan ke beberapa keluarga terdekat, nah baru sekarang video itu viral,' kata Bery.
-
Kenapa AL membunuh IR? Pelaku melakukan pembunuhan itu karena kesal dipaksa membeli narkoba jenis sabu-sabu.
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
Menurut Yeti, awalnya Rukmila memergoki Andi membawa mobil milik Rian. Rukmila pun mencari keberadaan rumah Andi di komplek itu. Hingga akhirnya perempuan paruh baya itu menemui Andi di rumahnya.
Rukmila lalu menanyakan keberadaan anaknya kepada Andi. Sebab, mobil Honda Mobilio milik anaknya ada di tangan Andi. Namun, saat itu Andi berdalih tidak mengetahui keberadaan Rian. Andi juga memberi alasan, mobil itu sudah dibeli dari Rian. Meski demikian, Rukmila ngotot minta kejelasan soal keberadaan anaknya. Hingga akhirnya mereka adu mulut di rumah itu.
"Sempat ramai, suasananya menjadi gaduh," ujar Yeti.
Tak lama kemudian, Andi memanggil pengurus RT setempat. Sejumlah warga juga berdatangan dan melerai pertengkaran Andi dan Rukmila. Bahkan, lanjut Yeti, Andi sampai membuat surat pernyataan isinya tidak mengetahui keberadaan Rian.
Guna meyakinkan Rukmila saat itu, Andi menunjukkan sejumlah dokumen berkaitan dengan jual beli mobil. Merasa tak membuahkan hasil, akhirnya Rukmila pulang dan melapor ke kepolisian tentang penggelapan.
"Besoknya ada polisi datang. Mengambil sejumlah surat-surat untuk diselidiki," ucap Yeti.
Hasil penyelidikan diketahui pada awal Juli. Polisi menyatakan sejumlah dokumen kepemilikan mobil Honda Mobilio berada di tangan Andi adalah palsu. Andi lantas digelandang ke Mapolda Metro Jaya pada 7 Juli 2015. Dari situlah, kasus tewasnya Rian terungkap. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atas perbuatannya itu, RY saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam tindak pidana tersebut.
Baca SelengkapnyaAndika Kangen Band kemudian melaporkan kejadian yang menimpa putranya ke polisi.
Baca SelengkapnyaSuasana hectic di pagi hari bisa membuat siapa saja jadi pelupa.
Baca SelengkapnyaAiman mengungkapkan bahwa ia pernah mengalami masa-masa sulit bersama kakak dan ibunya.
Baca SelengkapnyaRayyanza diminta Nagita Slavina membelikan kado untuk Rafathar. Kocaknya, Rayyanza malah merengek ingin dibelikan hadiah juga.
Baca SelengkapnyaTingkah jahil Rafathar kepada sang adik yakni Rayyanza Malik Ahmad seringkali membuat orang sekitarnya pusing.
Baca SelengkapnyaRayyanza panik saat Sus Rini hendak pulang kampung.
Baca Selengkapnya