Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saat usut Ibas di pengadaan IT KPU, Antasari dibilang melawan tembok

Saat usut Ibas di pengadaan IT KPU, Antasari dibilang melawan tembok Partai Demokrat konpers walk out sidang paripurna RUU Pilkada. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Ketika masih menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar mengusut kasus korupsi yang menyeret Aulia Pohan. Saat itu Aulia Pohan menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia.

Seperti diketahui, Aulia Pohan merupakan ayah dari Annisa Pohan yang merupakan istri Agus Harimurti Yudhoyono.

Usai mengusut Aulia, Antasari juga menyelidiki pengadaan IT KPU. Anak bungsu Susilo Bambang Yudhoyono, Edhi Baskoro Yudhoyono alias Ibas salah seorang yang melakukan alat itu.

"Saat ditahan dua bulan ada teman saya datang, saya lupa lama sekali itu. Dia bilang, Antasari kamu ini kok melawan tembok? Tembok gimana, kata saya, 'ya itu kemarin besannya ditahan sudah selesai, kok sekarang anaknya mau kamu tangkap, anaknya yang mana? Itu si Ibas'. Urusannya apa? 'Itu pengadaan IT si Ibas," ungkap Antasari saat dihubungi, Kamis (17/2).

Antasari pun menjelaskan awal mula dirinya mengendus praktik korupsi dalam pengadaan IT di KPU.

"Jadi gini, dulu kan saya ngusut IT KPU karena saya nonton Metro TV berita malam ada salah satu orang komisioner KPU, perempuan, menyatakan IT KPU ini sering error sehingga kita grounded. Dalam artian kan tidak dipakai. Nah saya berpikir kalau di-grounded di Jakarta kan di daerah juga karena connected," jelasnya.

Saat itu Antasari mencium adanya ketidakberesan dalam pengadaan alat tersebut. "Wah ini kan perencanaan enggak matang berarti, kerugian negara kan. Nah, untuk itu maka saya tugaskan wakil saya Haryono Umar untuk koordinasi dengan KPU minta klarifikasi apa alasan di-grounded, nah itu. Pada waktu itu kita kan lembaga antikorupsi cuma membuat hipotesa," tuturnya.

Hipotesa yang terbentuk, tambah Antasari, yakni alat yang dipakai tidak benar.

"Ini apakah karena alatnya yang tidak benar, kan kalau alat tidak benar artinya pengadaan tidak teliti, nah itu. Sampai situ saja kemudian, ketika mau masuk pendataan tentang itu saya sudah dikirim ke tahanan," bebernya.

Antasari pun menyayangkan saat itu wakilnya tidak menjemput bola kasus tersebut. "Nah saya kan tidak bisa lagi menelusuri, cuma yang saya sayangkan wakil saya yang masuk aktif waktu itu tidak meneruskan lagi waktu itu penyelidikan," tuturnya.

Namun, ia beranggapan untuk menelusuri kasus tersebut tidaklah sulit. Tinggal mencari pihak yang memenangkan lelang ketika itu.

"Tapi Anda gampang lah pengadaan menelusuri itu. Bagaimana lelangnya, siapa yang mengadakan lelang dan siapa yang aktif menemui komisioner KPU bidang pengadaan dan Anas juga bisa dikroscek itu. Iya, kan komisioner KPU waktu itu dia (Anas) salah satunya," pungkasnya.

Namanya disebut, Ibas pun tak tinggal diam. Meski tak langsung membantah tudingan Antasari, Ibas meminta masyarakat jangan larut terhadap hal-hal yang menyesatkan dan mengarah ke fitnah.

"Wahai rakyatku dan saudara-saudaraku. Janganlah kita larut dalam demokrasi yang menyesatkan (fitnah). Masih banyak cara yang lebih ksatria menuju satu tujuan," tulis Ibas dalam akun Twitternya, @Edhie_Baskoro dikutip merdeka.com, Selasa (14/2).

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dukungan Muhammadiyah untuk Kejaksaan Agung Usut Tuntas Kasus Megakorupsi BTS 4G
Dukungan Muhammadiyah untuk Kejaksaan Agung Usut Tuntas Kasus Megakorupsi BTS 4G

Kejagung resmi menetapkan anggota BPK Achsanul Qosasi (AQ) sebagai tersangka, Jumat (3/11/2023).

Baca Selengkapnya
Firli Bahuri Dikabarkan Minta Brigjen Asep Guntur Tak Mundur dari KPK
Firli Bahuri Dikabarkan Minta Brigjen Asep Guntur Tak Mundur dari KPK

Asep Guntur ingin mundur dari KPK buntut kasus suap Kepala Basarnas.

Baca Selengkapnya
Profil Brigjen Asep Guntur, Dirdik KPK  Mengundurkan Diri Buntut OTT Basarnas
Profil Brigjen Asep Guntur, Dirdik KPK Mengundurkan Diri Buntut OTT Basarnas

Buntut pernyataan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak yang menyebut penyelidik khilaf dalam OTT yang melibatkan Marsekal Madya Henri Alfiandi.

Baca Selengkapnya
Agus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Setiap Pimpinan KPK Hadapi Tantangan dan Hambatan
Agus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Setiap Pimpinan KPK Hadapi Tantangan dan Hambatan

Agus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Saya Kira Semua Akan Alami Tekanan

Baca Selengkapnya
Profil Ketua KPK Nawawi Pomolango: Hakim Pengadil Irman Gusman dan Patrialis Akbar
Profil Ketua KPK Nawawi Pomolango: Hakim Pengadil Irman Gusman dan Patrialis Akbar

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjuk Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK pengganti Firli Bahuri

Baca Selengkapnya
Profil Muhammad Yusuf Ateh, Kepala BPKP yang Ditunjuk Jokowi jadi Ketua Pansel Capim KPK
Profil Muhammad Yusuf Ateh, Kepala BPKP yang Ditunjuk Jokowi jadi Ketua Pansel Capim KPK

Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh resmi menjadi ketua Panitia Seleksi (pansel) Calon Pimpinan (Capim) KPK periode 2024-2029.

Baca Selengkapnya
Deretan Anggota BPK Terima 'Duit Panas' dari Koruptor, Teranyar Achsanul Qosasi
Deretan Anggota BPK Terima 'Duit Panas' dari Koruptor, Teranyar Achsanul Qosasi

Achsanul Qosasi diduga telah menerima uang kurang lebih Rp 40 miliar dari Irwan Hermawan.

Baca Selengkapnya
KPK Akui Kritik dari Dewas Bagus, Faktanya Memang Ada Perlawanan
KPK Akui Kritik dari Dewas Bagus, Faktanya Memang Ada Perlawanan

KPK buka suara usai dikritik habis-habisan oleh ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan.

Baca Selengkapnya
Geger Blok Medan Seret Bobby-Kahiyang Keluarga Jokowi, Ungkit Reinkarnasi Korupsi di Istana
Geger Blok Medan Seret Bobby-Kahiyang Keluarga Jokowi, Ungkit Reinkarnasi Korupsi di Istana

Ramai isu soal istilah 'Blok Medan' yang dikaitkan dengan anak-menantu Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Kasus Dugaan Korupsi yang Seret Eks Gubernur Kalimantan Timur
Duduk Perkara Kasus Dugaan Korupsi yang Seret Eks Gubernur Kalimantan Timur

Tiga orang sudah dicegah KPK tekait kasus ini yakni AFI, DDWT dan ROC.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud Ceritakan Operasi Ngeri Cicak Vs Buaya, Ada Pimpinan KPK Mau Dihabisi
VIDEO: Mahfud Ceritakan Operasi Ngeri Cicak Vs Buaya, Ada Pimpinan KPK Mau Dihabisi

Mahfud memimpin sidang uji materi UU KPK, pasal mengatur pimpinan harus mundur tetap jika berstatus tersangka.

Baca Selengkapnya
Ramai-Ramai Anak Buah Asep Guntur Kecewa ke Pimpinan KPK: Cuci Tangan & Salahkan Bawahan
Ramai-Ramai Anak Buah Asep Guntur Kecewa ke Pimpinan KPK: Cuci Tangan & Salahkan Bawahan

Disusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.

Baca Selengkapnya