Sabu Bupati Ovi diduga dibuang, Wabup Ogan Ilir mengaku tidak tahu
Merdeka.com - Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan tidak menemukan barang bukti narkoba jenis sabu, saat penggerebekan di rumah Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Noviadi alias Ovi, Minggu (13/3) malam lalu. Ada dugaan, barang bukti dibuang penghuni rumah sebelum petugas masuk ke dalam.
Wakil Bupati Ogan Ilir, Ilyas Panji Alam, yang juga berada di rumah itu saat kejadian mengaku tidak mengetahui soal sabu yang dibuang. Dia menyangkal tidak melihat alat-alat buat mengonsumsi sabu.
"Saya tidak tahu soal itu, saya tidak melihat," kata Ilyas di Palembang, Selasa (15/3).
-
Apa yang disita dari Bupati Labuhanbatu? Dalam OTT Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga, KPK menyita uang tunai senilai Rp551,5 juta dari nilai dugaan suap Rp1,7 miliar.
-
Di mana sabu ditemukan? “Jadi pada tanggal 5 Agustus anggota berhasil mengamankan salah satu tersangka yang menyimpan sabu di plafon sekolah dasar di Kota Jambi.“
-
Bagaimana cara musnahkan sabu di Bontang? Pemusnahan barang bukti pun dilakukan dengan cara beragam. Untuk barang bukti narkoba jenis sabu, terlebih dulu dihancurkan kemudian dilarutkan ke dalam air. Larutan air kemudian dibuang.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Siapa yang ditangkap karena menerima sabu? Anggota Satres Narkoba Polresta Pekanbaru menangkap Wawan (28) warga Kelurahan Lapapa Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
Ilyas mengakui turut digelandang petugas ke kantor BNN Sumatera Selatan usai penggerebekan. Di sana, dia diperiksa dan menjalani tes urine.
"Ya, ikut ke sana (BNN Sumsel), habis itu saya dipulangkan," kata kakak kandung anggota DPR RI, Julihan Gunhar, itu.
Rombongan BNN pusat dibantu BNN Sumsel baru bisa masuk ke rumah Bupati Ovi empat jam setelah tiba ke lokasi. Petugas harus mendobrak pagar rumah karena dihalangi penjaga rumah.
Saat hendak masuk ke dalam rumah, petugas kembali dicegat ayah Ovi, Mawardi Yahya. Dia beralasan tidak terima rumahnya digerebek. Setelah adu argumen, barulah petugas masuk ke dalam rumah. Saat itulah, sejumlah orang berada di rumah berusaha kabur dengan cara melompat pagar belakang. Ada juga yang sembunyi di taman belakang. Mereka baru menyerah setelah petugas melepaskan tembakan peringatan.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi langsung menindaklanjuti informasi yang beredar. Adapun, informasinya ada suatu tempat di Pasar Blok G dijadikan sarang narkoba.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengaku mendengar ada penangkapan narkoba di Jawa Timur. Jumlahnya pun bukan main-main.
Baca SelengkapnyaPasar Jaya menegaskan tidak menemukan bukti bahwa lokasi di sana digunakan sebagai tempat nyabu.
Baca SelengkapnyaWakil ketua komisi III DPR itu dibuat gregetan, merasa penangkapan dilakukan BNN justru disebut kabar bohong oleh Polda Jatim.
Baca SelengkapnyaTeka teki penangkapan artis sekaligus pedangdut Saipul Jamil sudah terkuak.
Baca Selengkapnya"Tapi yang keluar hanya plastiknya saja, sabunya sudah habis karena plastiknya koyak (sobek) saat dikunyah," ujar Kapolsek Lubuk Batu Jaya Ipda Ripal
Baca SelengkapnyaHasil penelusuran sementara, tidak ditemukan bukti kuat Blok G Tanah Abang jadi tempat 'nyabu'.
Baca SelengkapnyaIpda Rudy Soik dilaporkan terkait dugaan tindak pidana pencemaran nama baik dengan nomor LP/B/289/X/2024/SPKT/Polda Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaTeror yang diterima seperti mengirimkan kotoran dan perkataan kotor.
Baca SelengkapnyaSahroni mendapat laporan kasus narkoba tidak diekspose ke media padahal tergolong besar.
Baca Selengkapnya