Sabu dari Malaysia rutin diselundupkan via Tanjung Balai
Merdeka.com - Maraknya peredaran sabu-sabu di Sumatera Utara ditengarai akibat masih masifnya penyelundupan narkotika itu dari Malaysia. Badan Narkotika Nasional (BNN) menemukan indikasi aksi itu rutin terjadi, terutama lewat jalur laut.
Salah satu indikasi ini diketahui setelah 5 tersangka pengedar sabu-sabu asal Malaysia ditangkap BNN di Medan, Deli Serdang, dan Tanjung Balai. Jaringan ini kerap menyelundupkan sabu-sabu lewat jalur laut via Tanjung Balai.
"Dalam Seminggu, mereka bisa tiga kali melakukan penyelundupan," kata Kepala BNN Komisaris Jenderal Anang Iskandar di Deli Serdang, Kamis (23/10).
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Siapa dalang penyelundupan? Di balik kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh Barat pertengahan Maret 2024 lalu ternyata didalangi oleh warga lokal.
-
Bagaimana cara para pelaku pungli? Untuk satu jari, sopir harus memberikan uang sebesar seribu. Lalu dua jari, sopir harus menyerahkan uang sebesar Rp2 ribu dan seterusnya.'Minta seribu tinggal bikin satu jari. Dua ribu, dua jari. Lima ribu, tinggal bikin lima jari,' katanya lagi.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana TNI selundupkan senjata? Menyelundupkan senjata ke Aljazair yang tengah berkonflik menjadi misi pertama dua kapal selam tersebut.
-
Bagaimana cara sabu diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
Dia mengatakan, anggota jaringan ini rata-rata merupakan mantan nelayan. Mereka menguasai betul jalur laut dari Malaysia ke Tanjung Balai. "Mungkin mereka bosan dengan kehidupan miskin, lalu beralih profesi dengan menyelundupkan narkoba dan TKI ilegal," sambung Anang.
Diperkirakan masih banyak jaringan penyelundup dan pengedar sabu asal Malaysia yang belum terbongkar. Apalagi, selain Tanjung Balai, masih banyak kawasan pesisir di Sumatera Bagian Utara yang berpotensi dijadikan para penyelundup sebagai dermaga, karena letak geografisnya yang dekat dengan Malaysia, Thailand dan sejumlah negara lainnya.
Karena itu, BNN berharap masyarakat berperan aktif membantu. "Tanpa bantuan masyarakat kita juga tidak dapat melakukannya sendiri. Bisnis narkoba ini akan terus beredar luas jika tidak kita berantas," ucap Anang.
Seperti diberitakan, BNN menggagalkan peredaran 6 Kg sabu-sabu asal Malaysia di Medan dan Aceh. Mereka menangkap 5 pengedar bersama narkotika itu. Kelimanya ditangkap di tiga lokasi terpisah, yaitu Medan, Deli Serdang, dan Tanjung Balai.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus peredaran gelap narkotika di dua wilayah dengan total barang bukti sebanyak 157 kilogram sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan narkoba tersebut masuk melalui jalur laut Aceh
Baca SelengkapnyaPolisi juga masih mendalami motif Murtala kembali mengedarkan narkotika jenis sabu karena kebutuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaDirtipid Narkoba Bareskrim Brigjen Mukti Juharsa mengungkap modus baru penyelundup narkoba di wilayah Kalimatan Utara.
Baca SelengkapnyaMNZ mendapatkan upah sebesar Rp30 juta setelah berhasil mengambil dan mengantar sabu 17 Kg
Baca Selengkapnya2.128 tersangka di antaranya sedang dalam proses penyidikan dan 303 tersangka lainnya dilakukan rehabilitasi.
Baca SelengkapnyaAiptu AS diduga merupakan bagian dari jaringan pengedar narkoba antarpulau.
Baca SelengkapnyaBNN berhasil mengamankan 110 kilogram sabu dari 6 tersangka di dua lokasi berbeda, yakni Aceh dan Kalimantan Barat.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan warga negara Malaysia yang tinggal di Samarinda bersama istrinya.
Baca SelengkapnyaSindikat ini telah berhasil menjual 140 kilogram sabu hanya dalam kurun waktu 7 bulan.
Baca Selengkapnyakelima tersangka memiliki peran tersendiri untuk menyelundupkan narkoba
Baca SelengkapnyaTiga ASN berinisial R, A dan M tersebut tidak berkutik saat ditangkap polisi.
Baca Selengkapnya