Sadis, anak kecil disiksa keluarga angkat dengan disiram air panas
Merdeka.com - Tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terjadi di Jalan Sidomulyo, Dusun 4 Pasar 7 Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumut, Jumat (17/9) malam. Seorang anak berinisial M (8) dan perempuan dewasa Hati Lase (28) diduga telah menjadi korban penganiayaan yang dilakukan keluarga angkatnya.
Kedua korban saat ini masih mendapat perawatan di RS Bhayangkara Medan. Di bagian bokong dan belakang badan M melepuh, sementara pada tubuh Hati ditemukan luka dan memar. "Anak itu disiram air panas, yang satu lagi dipukuli," ujar Suhendri, warga yang membawa keduanya ke RS Bhayangkara Medan, Sabtu (17/9) dinihari.
Dia menambahkan, penyiksaan terhadap M dan Hati diketahui Jumat (16/9) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Tetangga keluarga korban melaporkan kejadian itu kepada warga lain yang tengah menggelar rapat tak jauh dari lokasi itu. "Waktu dicek kepala dusun, ternyata benar ada penganiayaan," jelas Suhendri.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Siapa yang memperkosa anak kandungnya? Ali Arwin, ayah kandung yang tega memperkosa putrinya hingga hamil dan melahirkan akhirnya dimunculkan ke publik.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
Warga kemudian melaporkan kejadian itu kepada polisi. Tim dari Polsek Labuhan yang dipimpin Panit Reskrim Ipda Ismail Pane, tiba di lokasi yang sudah dikerumuni warga.
Di dalam rumah, tim menemukan M terjepit di samping ranjang. Bocah yang tidak mengenakan busana itu mengalami luka parah di bagian belakang tubuhnya. Kulitnya melepuh.
Tim juga menemukan Hati juga dalam keadaan terluka. Saat itu dia tengah bekerja di rumah itu. Petugas bersama warga kemudian membawa M dan Hati ke RS Bhayangkara Medan untuk mendapat perawatan.
Terkait dugaan penganiayaan ini, 5 anggota keluarga yang juga tinggal di rumah itu langsung diamankan. Kelimanya yaitu YL (38), Sp (39), RH (24), DRS (21), dan DC (18) dibawa ke kantor polisi untuk menghindari amukan warga.
Ismail Pane mengatakan, penganiayaan itu diduga dilakukan YL dan suaminya Sp. "Dilihat dari kondisinya, sepertinya mereka kerap mendapatkan siksaan. Karena warga mengatakan sering mendengar jeritan dan tangisan anak kecil dari rumah itu," bebernya.
Kasus itu masih diselidiki polisi. Tidak tertutup kemungkinan pelaku lebih dari dua orang.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaNasib malang dialami H, bocah SMP yang harus tinggal sebatang karena keluarganya menjadi tersangka pemerkosaan bocah SMP,
Baca SelengkapnyaDalam video yang beredar, anak itu memakai baju kaos berwarna merah. Sejumlah warga membantu menenangkan anak tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku APS diketahui adalah ayah tiri dari korban dan ATH adalah ibu kandung dari korban MRS.
Baca SelengkapnyaMengetahui peristiwa itu, ibu korban melaporkan kepada keluarganya dan pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaMS merupakan tante korban atau adik kandung dari Bintang Situmorang, ibu korban.
Baca SelengkapnyaMotif melakukan kekerasan alasannya karena untuk menghukum korban. Namun dijelaskan apa kesalahan korban hingga dianiaya begitu sadis.
Baca SelengkapnyaHasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaAkibat penganiayaan tersebut, kedua anak itu mengalami benjol dan memar di sekujur tubuhnya.
Baca SelengkapnyaPara tersangka tidak hanya sekali dianiaya. Namun berulang kali terutama oleh ibu angkatnya dengan berbagai macam cara.
Baca SelengkapnyaTindakan rudapaksa dan pelecehan dilakukan ketika orang tua korban tidak di rumah.
Baca Selengkapnya