Sadis, Anak Orang Utan Dibius dalam Keranjang Kecil Untuk Diselundupkan Ke Rusia
Merdeka.com - Petugas Bandara International I Gusti Ngurah Ra, Bali, digegerkan dengan penemuan orang utan yang dibius dan dimasukkan dalam keranjang kecil, pada Jumat (22/3) malam.
"Perlakuan sadis ini sengaja dilakukan oleh warga negara asing berkebangsaan Rusia," ucap Dewa Delanata selaku Penanggung Jawab Karantina Wilayah Kerja Bandara I Gusti Ngurah Rai, Sabtu (23/3).
Petugas Karantina Denpasar dan Avsec yang berjaga mendapatkan orang utan ini di Terminal Keberangkatan International dibawa warga negara Rusia berinisial ZA.
-
Dari mana ular diselundupkan? Ratusan ular itu hendak diselundupkan ke China dari Hong Kong.
-
Siapa yang mengamankan biawak tersebut? Saat itu, prajurit TNI mengenakan seragam PDL nampak memegang bagian ekor biawak dan mencoba memindahkannya ke tempat lebih aman.
-
Kenapa ular diselundupkan? China adalah salah satu pusat perdagangan hewan terbesar di dunia, tetapi pihak berwenang telah menindak perdagangan ilegal ini dalam beberapa tahun terakhir.
-
Bagaimana ular tersebut ditangkap? Penangkapan ular-ular itu dilakukan secara manual pada malam hari. 'Semua spesimen spesies baru ini ditemukan di dahan kecil atau di tanah di samping sungai pada malam hari, di dekat hutan dan lahan pertanian,'
-
Siapa yang ditangkap dan dipelihara? Dahulu pernah ada orang dari suatu daerah berhasil menangkap burung jalak lawu ini untuk dijadikan burung peliharaan. Awalnya tidak terjadi apa-apa pada orang yang menangkap burung ini. Namun, ketika sampai di tengah perjalanan. As mobil orang tadi tiba-tiba patah secara misterius.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
Hal tersebut, diketahui saat kopernya di geledah dan ditemukan orang utan serta spuit dan obat bius. Dari pengakuan pelaku ZA, saat ditemukan barang mencurigakan di tas keranjangnya mengaku seekor kera.
"Awalnya petugas tidak berani membuka keranjang tersebut, takut keranya agresif dan lepas di ruang keberangkatan. Namun, saat dibawa ke ruang pemeriksaan, ternyata bikin terkejut, jenisnya orang utan yang dilindungi," kata Delanata.
Dari keterangan pelaku ZA, ia mendapatkannya di Jawa dan membeli anak orang utan ini seharga 300 dolar USA. Anak orang utan berjenis kelamin jantan, berumur sekitar 2 tahun dibius dengan cara diberikan tablet bius yang dicekoki melalui spuit dengan kerja obat selama 2 atau 3 jam.
"Orang utan tersebut, penerbangannya akan transit di Korea dan akan di tambahi lagi obat bius untuk melanjutkan perjalanan ke Rusia," jelas Delanata.
Selain ditemukan obat bius, dalam kopernya, ternyata ZA juga berencananya akan menyelundupkan tokek 2 ekor dan kadal 5 ekor yang di dapatkan dalam kopernya.
"Sementara, barang bukti di serahkan BKSDA dan KP3 untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut dan si pembawa telah diamankan untuk dilakukan pemeriksaan," ujar Delanata.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menemukan seekor orang utan di dalam tas untuk dijual
Baca SelengkapnyaUpaya penyelundupan anak Komodo (Varanus komodoensis) digagalkan petugas di Pelabuhan Labuan Bajo.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap oleh petugas di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda
Baca SelengkapnyaSebuah video yang memperlihatkan dua orang utan berjalan di wilayah tambang Kalimantan Timur (Kaltim) dengan kondisi fisik yang sangat kurus menghebohkan media.
Baca SelengkapnyaBocah bule ini sempat menangis dan memberontak saat akan dibawa ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Baca SelengkapnyaMukti menerangkan, RN merupakan pengendali clandestine lab di Kabupaten Badung.
Baca SelengkapnyaProses pemulangannya ke Kalimantan tidak berjalan mudah.
Baca SelengkapnyaPria ini ditangkap saat mendarat di Tamil Nadu, India.
Baca Selengkapnya"Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi,"
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, kepolisian menerapkan restoratif justice sehingga pemilik hanya diminta buat pernyataan tidak diproses hukum.
Baca SelengkapnyaMahasiswi asal Korea Selatan ini mengaku suka binatang
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial RM mengaku berprofesi sebagai aktor dan produser film Bollywood berwarganegara India.
Baca Selengkapnya