Sadis, cewek cantik Rusia di Bali dianiaya pacar hingga nyaris tewas

Merdeka.com - Seorang warga Rusia menjadi korban penganiayaan kekasihnya hingga hampir tewas di Bali. Anna Filippova (33), wanita asal Rusia bahkan masih tidak tahu kesalahan apa yang diperbuatnya hingga dirinya dihajar habis-habisan oleh kekasihnya.

Akibat penganiayaan itu, selain wajah dan paha kirinya bengkak, hidungnya juga patah dan terus mengucurkan darah akibat pukulan kekasihnya, Laszlo (38) asal Hungaria.

Didampingi kuasa hukumnya, Anna melaporkan peristiwa yang nyaris saja merenggut nyawanya ke Kepolisian Sektor (Polsek) Kuta. Dalam laporannya, dia menuturkan kejadian bermula dari kedatangannya ke bar milik sang kekasih di kawasan‎ Camplung Tanduk, Seminyak, Kuta pada 18 Maret 2017 lalu sekitar pukul 00.30 WITA.

Saat dirinya memesan minuman, tiba-tiba dihampiri petugas keamanan yang menyuruhnya pergi atas perintah sang kekasih. Alasannya, Laszlo merasa tak diberi tahu terlebih dulu soal rencana kedatangan Anna ke bar itu.

"Klien kami dimarahi oleh ‎kekasihnya karena datang tanpa memberi tahu dulu. Bahkan Laszlo menuduh klien kami telah berselingkuh dengan orang lain," kata pengacara Anna, Daniar Trisasongko, usai melapor ke Polsek Kuta, Sabtu (1/4).

‎Merasa dipermalukan, perempuan kelahiran 23 Oktober 1984 ini memilih kembali ke vila tempat tinggal mereka di Jalan San Remuku, Gang Drona Nomor 10E Seminyak, Kuta. Sesampainya di vila, Anna langsung tertidur lelap.

Namun, dia dibangunkan sang kekasih pada pukul 05.00 WITA yang langsung menghajarnya hingga tak sadarkan diri. Anna mengaku berulangkali dipukul di bagian bibir hingga robek dan berdarah.

Tersadar dari pingsan pada pukul 08.30 WITA, Anna mencoba mencari kekasihnya. Dia bermaksud menanyakan sebabnya dipukuli demikian sadis. Bukannya mendapat penjelasan, Laszlo malah langsung mengusir Anna. Dia juga kembali menganiaya perempuan berparas cantik tersebut.

Paha kiri Anna ditendang hingga dia terjatuh.‎ Saat Anna bermaksud menepis siksaan itu, rupanya sang kekasih malah menjadi-jadi.

Dia dipukuli di bagian muka hingga berkali-kali. Akibatnya, batang hidup Anna patah. Darah segar mengalir dengan deras. Anna terjatuh dan kembali tak sadarkan diri.

Begitu sadar, Anna langsung menghubungi pengacaranya dan melaporkan perlakuan ‎yang menimpanya tersebut ke Polsek Kuta. Cerita Anna tertuang dalam laporan bernomor: STPL/193/III/2017/BALI/RESTA DPS/SEK KUTA. Visum dokter pun disertakan.

Kapolsek Kuta, I Wayan Sumara yang dikonfirmasi terpisah mengaku bahwa pihaknya belum mendapatkan laporan dari penyidik terkait kasus tersebut. Namun, dia berjanji akan mengecek laporan tersebut.

"Saya cek laporannya. Nanti akan dikabari perkembangannya," aku Kapolsek.