Sadisnya Anwar, perkosa ponakannya sebelum dibunuh
Merdeka.com - Adinda Anggia Putri (12), siswi MTs Tsanawiyah ini ditemukan telah meregang nyawa di area Perhutanan Petak 17, RPH Tenjo, Jasinga, Bogor, Jumat (23/10). Saat ditemukan, Adinda hanya mengenakan bra dan rok berwarna merah.
Kuat dugaan ia menjadi korban perkosaan sebelum dibunuh.
"Mayat tersebut ditemukan sekitar pukul 08.00 pagi. Saat itu korban hanya memakai bra dan rok warna merah," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (25/11).
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Bagaimana pelaku memperkosa korban? Ketiganya dilakukan penahanan selama proses pemeriksaan berlangsung. Berkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
-
Kenapa pelaku melakukan pemerkosaan? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun. Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan. Tersangka sebelumnya melakukan hal serupa pada korban lain. Sempat dinikahi namun kemudian bercerai.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Kenapa korban disekap dan diperkosa? Setiap informasi dan dugaan terkait keberadaan pelaku, petugas langsung meluncur.'Kami masih terus melakukan pengejaran terhadap keempat pelaku yang belum tertangkap,' kata Umi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
Betul saja, Adinda merupakan korban perkosaan. Hal itu terbukti dari ceceran sperma yang ditemukan penyidik pada kemaluan korban.
"Untuk bukti kami melakukan visum. Visum menunjukan sisa sperma pelaku masih di dalam liang vagina. Bukti lain yang kita dapat melalui tulang kepala korban remuk redam dan luka bakar pada tubuhnya," bebernya.
Hingga akhirnya satu bulan kemudian, penyidik Polda Metro Jaya berhasil menangkap pelaku di Cileusik, Padegelang, Banten, Selasa (23/11) lalu.
"Pelaku Anwar alias Rizal merupakan paman korban," tutur Krishna.
Kepada penyidik, pelaku yang bernama Anwar alias Rizal (24) tak lain dan tak bukan merupakan paman korban. Istri Anwar merupakan keponakan Gariyani, ibunda Adinda.
Atas perbuatan kejinya, pelaku dijerat pasal berlapis.
"Untuk pelaku sendiri dikenakan pasal 285 KUHP, Pasal 287 KUHP, Pasal 338 KUHP, Pasal 339 KUHP, Pasal 80 ayat (3) Jo. Pasal 76 c dan Pasal 81 (1) dan (2) Jo. Pasal 76 d UU RI No 35 tahun 2014 tentang perbahan UU RI No 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak," pungkasnya.
Berikut fakta-fakta dibalik pembunuhan sadis Adinda :
Pelaku beralasan Adinda meminta untuk diajak jalan-jalan
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengungkapkan Adinda yang baru saja pulang dari sekolah menghampiri pelaku di parkiran kawasan Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (22/10) silam.Kepada penyidik, lanjut Krishna, pelaku berkilah jika saat itu korban sendiri yang meminta diajak jalan-jalan. "Saat itu korban yang mengatakan jika dirinya ingin diajak jalan-jalan," tambahnya.Akhirnya, tambah Krishna, sekitar pukul 15.00 WIB keduanya pun menuju kawasan Perhutani RHP Tenjo, Jasinga, Bogor dengan sepeda motor milik pelaku.
Pelaku gelap mata bunuh Adinda karena diancam
Korban yang memina untuk diajak jalan-jalan, akhirnya dibawa pelaku Anwar alias Rizal (24) ke area Perhutanan Petak 17, RPH Tenjo, Jasinga, Bogor. "Mereka akhirnya sampai sekitar pukul 18.00 WIB, di mana tempat lokasi pemerkosaan dan pembunuhan sangat sepi dan jauh dari rumah penduduk. Untuk masuk ke dalam TKP sendiri cukup jauh, sebab dari Pos Perhutani sampai TKP memakan waktu sekitar sejam hingga dua jam," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti kepada wartawan. Ironisnya, korban menolak saat dirayu pelaku untuk melakukan hubungan bak suami istri lantaran dirinya tengah datang bulan. Namun, dengan sadis pelaku malah mengancam korban yang merupakan keponakannya sendiri."Pada saat itu korban lagi mens, tapi pelaku mengancam pelaku ditinggalkan. Karena itu, korban dipaksa melakukan kegiatan bejatnya. Setelah melakukan persetubuhan, korban sempat mengeluh, 'nanti saya adukan kata korban'," ujarnya.Mendengar ancaman korban, pelaku pun menjadi gelap mata dan langsung menghabisinya."Tersangka kalap dan memukul belakang kepala korban dengan bongkahan batu sekitar 30 cm. 'Kenapa saya dipukul' kata si korban. Kemudian setelah itu, korban menghadap ke arah pelaku. Namun disambut dengan hantaman batu sekali lagi, hingga korban jatuh. Usai jatuh pelaku menghantam kepala belakang korban hingga tewas. Untuk memastikan korban tewas atau tidak, pelaku sempat menyeret tubuh korban beberapa meter ke semak-semak. Karena panik, pelaku juga membakar seragam milik korban," jelasnya
Pengakuan ibu korban, Adinda dan Anwar dekat laiknya teman
Kedekatan antara Adinda dan Anwar diakui oleh Gariyani (52). Bahkan, saking dekatnya, keduanya tidak nampak seperti paman dan keponakan, melainkan seperti teman satu permainan."Setahu saya mereka berdua hanya temenan biasa," ungkapnya.Gariyani pun tak menaruh curiga terhadap Anwar lantaran dirinya masih mempunyai hubungan darah dengan istri pelaku. "Anwar (Pelaku), istrinya masih keponakan saya," tuturnya.
Adinda kerap diberikan uang oleh Pelaku
Pembunuh Adinda, bocah MTs Tsanawiyah yang tewas di daerah Jasinga, Bogor akhirnya terungkap. Pelaku yang bernama Anwar alias Rizal dibekuk polisi di daerah Pandeglang, Banten.Anwar merupakan paman korban sendiri. Bahkan, hubungan keduanya tampak begitu dekat tanpa masalah.Hal itu diungkapkan Gariyani (52) ibu korban. Menurutnya, Anwar kerap memberikan uang untuk Adinda. "Sering ke rumah kasih uang sama anak saya juga," tuturnya.
Ibu Adinda, bocah SMP tewas di Jasinga minta pelaku dihukum mati
Penyidik Polda Metro Jaya menangkap pembunuh adinda anggia Putri, bocah usia 12 tahun yang ditemukan tewas bersimbah darah di daerah Jasinga, Bogor, beberapa waktu lalu. Parahnya, pelaku merupakan paman korban, Anwar alias Rizal.Gariyani (52) ibu korban berharap agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal."Permintaan saya dihukum seberat beratnya. Bila perlu hukuman mati. Ya tega enggak tega. Anak saya sudah hilang. Itu harapan saya," ujar Gariyani kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (25/11).Yani pun mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah menangkap pelaku. "Saya mengucapkan terima kasih mencari tersangka sampai ketemu (ditangkap)," pungkasnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PAN (28) salah satu pelaku mengatakan, dia kesal dengan perbuatan AR yang tega mencabuli anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaPelaku tidak terima sehingga korban mengancam pelaku akan mendatangkan pacarnya bersama teman-temannya.
Baca SelengkapnyaMayat korban dibuang ke parit sekitaran semak-semak Jalan Parit Atmo Kepenghuluan Bagan Punak Meranti, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
Baca SelengkapnyaPelaku menyimpan dendam dan sakit hati kepada korban.
Baca SelengkapnyaFakta Baru Kasus Pembunuhan Wanita dalam Koper: Tersangka Sempat Setubuhi Korban di Bandung
Baca SelengkapnyaMayat korban dipaksakan pelaku agar muat ke dalam koper
Baca SelengkapnyaKeempat tersangka adalah IS (16), MZ (13), MS (12), dan AS (12). IS adalah kenalan korban melalui Facebook baru dua minggu dan menjalin hubungan asmara.
Baca SelengkapnyaAda tiga dakwaan yang disampaikan jaksa dalam sidang yang berlangsung di
Baca SelengkapnyaPerbuatan pria berinisial AW (35) di Kecamatan Bangsal, Mojokerto, ini benar-benar melampaui batas. Dia tega memerkosa istri anak tirinya.
Baca SelengkapnyaKasus seorang suami yang tega membunuh istrinya di Kabupaten Pidie, Aceh, dilatar belakangi motif cemburu.
Baca SelengkapnyaSidang digelar secara tertutup di Pengadilan Negeri Klas I Palembang. Para pelaku didampingi keluarganya.
Baca SelengkapnyaIM secara sadis disiksa dengan benda tumpul di bagian punggungnya saat berada di dalam mobil oleh para pelaku.
Baca Selengkapnya