Safari sebut dokumen asli utang AS ke Indonesia ada di Eropa
Merdeka.com - Argumen Safari ANS terkait harta Bung Karno senilai 57 ribu ton emas yang dituangkan dalam buku Harta Amanah Soekarno dituding hanya fantasi semata. Safari mengaku tak memegang dokumen asli The Green Hilton Memorial Agreement atau perjanjian pemberian utang.
"Dokumen Grand Hilton masih terpecah, cerai berai belum sepenuhnya utuh ada 12 halaman lebih. Ini merupakan konspirasi internasional untuk menghilangkannya. Dokumennya ada yang asli dan palsu. Saya tidak pegang yang asli, ada (yang asli) dipegang orang. Saya pernah lihat yang asli tapi tidak boleh difoto," ujar Safari di Universitas Paramadina, Jakarta, Rabu (7/5).
Safari menuturkan, dokumen asli tersebut dipegang oleh orang Indonesia yang ditinggal di Eropa. Namun dia menolak menyebutkan namanya orang tersebut. "Orang Indonesia tinggal di Eropa," ujar dia.
-
Apa yang Soekarno lihat di Palangka Raya? Saat itu, Soekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.
-
Apa saja peninggalan Bung Karno di rumahnya? Di dalam bangunan, banyak sekali barang-barang peninggalan Bung Karno yang sampai saat ini masih awet. Di antaranya yaitu sepeda onthel, satu set kursi yang ada di ruang tamu, lemari makan, bahkan surat cinta yang ia tulis untuk Fatmawati, dan beberapa perabotan klasik lainnya.
-
Dimana galeri kuno berada? Situs ini terletak dekat dengan sebuah danau yang terletak pada ketinggian lebih dari 11.200 kaki di atas permukaan laut, di wilayah Ancash, Peru.
-
Siapa yang mengklaim foto tersebut sebagai dokumen sejarah? Dalam narasi yang diunggah di Facebook Kisah Ulama dan Sejarah Nusantara, foto itu diklaim merupakan dokumen bersejarah satu keluarga dengan leher terpanjang diambil pada tahun 1860.
-
Apa nama asli Soekarno? Soekarno dahulu terlahir dengan nama Kusno.
-
Dimana arkeolog menemukan gambar? Lokasi situs ini mengejutkan karena dua alasan, yaitu jaraknya jauh dari sumber air terdekat, Danau Nubia, yaitu lebih dari 97 kilometer, dan lanskap gersang yang tidak ideal untuk beternak hewan bertanduk besar, kata para penulis penelitian.
"Secara teori membuktikan harta amanah itu ada. Saya ingin agar orang Indonesia, sejarawan dan birokrat mencatat fakta sejarah ini ada," tambah Safari.
Untuk meneliti hal itu, lanjut Safari, dia mengusulkan agar dibentuk tim khusus untuk menindaklanjuti harta karun Bung Karno .
Seperti diketahui, Safari meneliti harta karun Bung Karno hingga 10 tahun lamanya. Untuk menelusuri jejak harta ini dia mencoba membuktikan lewat keabsahan perjanjian The Green Hilton Memorial Agreement.
The Green Hilton Memorial Agreement adalah perjanjian antara Amerika diwakili John F Kennedy dan Indonesia yang diwakili Soekarno dan perwakilan dari Swiss William Vouker. Dalam perjanjian tersebut Amerika setuju untuk mengakui bahwa kekayaan Indonesia ada berbentuk emas jumlahnya 57 ribu metrik ton emas.
Pada tahun 1963, sistem keuangan Amerika masih menggunakan "Gold Standard". Artinya untuk setiap dolar yang dicetak, maka harus ada emas yang dicadangkan. Dengan kata lain, jika memiliki tambahan cadangan emas sebanyak 57.000 ton, maka Amerika bisa mencetak uang dolar sebesar nilai emas tersebut. Oleh karena itu Kennedy meminjam emas milik Indonesia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret lawas Presiden Soekarno bersama Sultan Hamengkubuwono IX viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaHarga satu rupiah URIPS sama dengan satu rupiah ORI dan seratus rupiah uang Jepang.
Baca SelengkapnyaDekan FIB UGM Setiadi mengatakan tim Ad Hoc telah bekerja melakukan fakta dan bukti soal tuduhan plagiasi tersebut.
Baca SelengkapnyaPrabowo berpidato berapi-api menceritakan masa lalu bangsa Indonesi
Baca SelengkapnyaDua tahun pascakemerdekaan Indonesia, Menteri Muda Penerangan AR Baswedan, Menteri Muda Luar Negeri H Agus Salim dan rombongan delegas berangkat ke sejumlah negara timur tengah untuk mencari dukungan dan pengakuan negara lain atas kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaAHY nampak gagah dengan seragam dinas berbintang 4 di pundak
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto tidak suka jika bangsa Indonesia dianggap remeh.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Abdurrahman (AR) Baswedan bersama dengan Menteri Luar Negri H Agus Salim dalam mencari pengakuan dari negara lain atas kedaulatan negara Indonesia
Baca SelengkapnyaPenemuan buku tersebut seakan menyimpan kisah dan kenangan yang tersembunyi di balik halaman-halaman usangnya.
Baca SelengkapnyaDewan Pertimbangan pusat bagian ekonomi pada masa Jepang, mengusulkan agar pemerintah menarik dana dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaArtefak yang direpatriasi diambil selama intervensi Belanda di Bali tahun 1906, dan arca-arca dari Candi Singhasari.
Baca SelengkapnyaArtefak-artefak ini ternyata dijual oleh sindikat perdagangan barang antik internasional.
Baca Selengkapnya