Safari Wukuf hingga Badal, Semua Jemaah Dijamin Laksanakan Ibadah Haji
Merdeka.com - Semua jemaah haji Indonesia, dalam kondisi apapun, dijamin oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji sampai selesai. Termasuk jemaah yang sakit dan masih dirawat.
Kepala Seksi Pelayanan Kedatangan dan Kepulangan Daerah Kerja (Daker) Madinah, PPIH Arab Saudi, Cecep Nursyamsi mengatakan, jemaah sakit yang masih berada di Madinah tidak perlu khawatir. Mereka semuanya akan dievakuasi ke Makkah sebelum puncak haji berlangsung.
PPIH Daker Madinah dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) akan terus melakukan evakuasi secara bertahap, jemaah yang sudah bisa dipindahkan. Mereka diberangkatkan ke Makkah menyusul rekan-rekan kloter mereka yang sudah lebih dulu sampai.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan jamaah haji? Karmijono meminta jemaah menjaga kondisi kesehatannya dengan selalu membawa obat di saku baju atau tas pinggang. Tak lupa sering minum air mineral, dan tidak melewatkan makan.
-
Bagaimana penanganan jemaah haji yang meninggal? Mereka wafat saat dalam penanganan petugas kesehatan di tenda-tenda maupun saat dirawat secara intensif di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
-
Siapa yang dapat layanan khusus di Haji 2023? Sebanyak 60.000 lebih jemaah haji lanjut usia akan mendapatkan pelayanan khusus di Tanah Suci
-
Kenapa jemaah haji harus menjaga kesehatan? Namun pihaknya ingin jemaah haji benar-benar sehat karena perjalanan menuju puncak haji masih cukup panjang.'Cuma kita mau dia memang benar-benar stabil, sehingga kalau kita kembalikan ke kloter itu dalam kondisi yang sehat dengan catatan,' kata Karmijono.
-
Apa itu BPIH dalam haji? Setelah mendaftar, calon jemaah akan mendapatkan BPIH yang di dalamnya berisikan nomor porsi haji.
-
Siapa yang bisa menjalankan ibadah umroh? Syarat wajib umroh yang pertama adalah beragama Islam. Hal ini juga berlaku dalam ibadah haji.
"Semua jemaah yang masih ada di Madinah, baik itu di KKHI ataupun di rumah sakit, pemerintah menjamin bahwa mereka akan diberangkatkan ke Makkah untuk melaksanakan ibadah haji," kata Cecep saat memantau evakuasi jemaah haji sakit, di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah.
Evakuasi dari KKHI Madinah dijadwalkan akan berlangsung hingga 16 Juni. Jika sampai deadline, masih ada jemaah yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi di Madinah tidak memungkinkan untuk berangkat ke Makkah, pemerintah akan membadalhajikan mereka. Dengan begitu, mereka tetap melaksanakan ibadah haji.
Bila jemaah sakit mampu melakukan perjalanan ke Makkah, namun tidak memungkinkan untuk menjalani wukuf secara mandiri, jemaah sakit tetap akan diberangkatkan ke Arafah. Mereka diikutsertakan dalam safari wukuf yang secara syar'i tetap sah dalam prosesi rukun ibadah haji.
Dalam safari wukuf, jemaah sakit diangkut dengan ambulans ke Arafah dan melaksanakan wukuf pada 9 Zulhijjah.
Untuk proses evakuasi jemaah dari Madinah ke Makkah, Cecep mengatakan ada syarat-syarat yang harus dipenuhi dari sisi medis maupun dokumen perjalanan. Yang terpenting mereka dipastikan kondisi kesehatan mereka sudah layak untuk dievakusi ke Makkah.
"Adapun untuk dokumen-dokumen yang diperlukan selain surat jalan, rekam medik, ada paspor dan surat jalan dari Kepala Daker Madinah," ujar Cecep.
Kepala KKHI Madinah dr Tri Atmaja Sugiyarno mengatakan sampai dengan Selasa 13 Juni, sudah 21 jemaah haji yang dievakuasi ke Makkah. Jumlah jemaah yang dirawat di KKHI maupun RS Arab Saudi masih banyak, jumlahnya dinamis.
Dari 40 jemaah yang masih dirawat, sebanyak 15 jemaah sudah masuk dalam daftar antrean yang akan dievakuasi ke Makkah.
"Kita usahakan memberikan rencana-rencana pilihan agar jemaah haji bisa kita dorong ke Makkah secepatnya," ujarnya.
Saat ini, di KKHI hanya tersedia dua unit ambulans ditambah lima unit yang tersebar di sektor-sektor yang bisa turut dimanfaatkan untuk evakuasi. Namun, Atma mengatakan, tidak semua ambulans bisa dipakai karena harus siaga jika ada jemaah yang sakit di hotel.
Dokter Atma menambahkan, bila ambulans di Madinah tidak mencukupi, Daker Madinah telah berkoordinasi dengan Daker Makkah untuk membantu evakuasi jemaah dengan menggunakan ambulans dari Makkah.
Untuk jemaah yang dirawat di RS Arab Saudi, menurut dia, tanggung jawab evakuasi ada di pihak RS. Tim KKHI sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi yang ada di Madinah.
Pihak Arab Saudi membeberkan dua rencana penanganan. Pertama, mereka menjanjikan akan mengevakuasi jemaah-jemaah langsung ke Makkah. Kedua, evakuasi oleh KKHI dengan memulangkan jemaah dari RS Arab Saudi dan diberangkatkan oleh KKHI ke Makkah.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan skema Safari Wukuf bagi jemaah haji yang sakit.
Baca SelengkapnyaMasih ada beberapa jemaah haji yang belum diberangkatkan ke Mekkah karena masih dirawat di rumah sakit Madinah.
Baca SelengkapnyaAda 497 jemaah haji reguler yang meninggal saat pada musim haji tahun ini, baik yang meninggal di Arab Saudi maupun wafat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTanpa dipungut biaya, ini kriteria jemaah yang hajinya dibadalkan pemerintah.
Baca Selengkapnyatiga kelompok jemaah yang bisa dibadalkan hajinya.
Baca SelengkapnyaMenag Yaqut Pastikan Semua Layanan Jemaah Haji Sudah Siap
Baca SelengkapnyaBerikut daftar nama jemaah haji yang meninggal dunia di Arab Saudi sampai tanggal 25 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaSetelah menyelesaikan fase mabit di Mina, jemaah akan melakukan tawaf Ifadhah dan Sa’i untuk menyelesaikan rangkaian haji.
Baca Selengkapnya15 jemaah haji yang meninggal dunia sebelum pelaksanaan puncak haji
Baca SelengkapnyaBagi jemaah haji yang sakit atau lansia disarankan tidak turun sehingga salat sunnah dan niat dilakukan di dalam bus.
Baca SelengkapnyaJemaah haji tak perlu membawa peralatan memasak dan bahan makanannya ke Armuzna
Baca SelengkapnyaPelaksanaan wukuf di Arafah baru akan dilakukan usai salat zuhur.
Baca Selengkapnya