Sahabat Difabel Jepara, Berdaya Bagi Sesama Hadapi Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 belum selesai. Sudah berjalan lebih dari setahun. Setiap orang dianjurkan selalu menggunakan masker agar tetap aman ketika menjalankan aktivitasnya. Masker menjadi alat pelindung diri dari ancaman penyebaran virus Covid-19.
Namun bagi sebagian orang berkebutuhan khusus, menggunakan masker biasa tidaklah membantu saat beraktivitas. Misalnya bagi tunarungu atau tuli. Sebab untuk berkomunikasi, para tunarungu harus melihat ke gerak bibir selain dengan bahasa isyarat.
Penyandang disabilitas di Jepara, Jawa Tengah, yang tergabung dalam Yayasan Sahabat Difabel (Sadifa) tergerak hati. Mencari solusi bagi sesama penyandang disabilitas. Khususnya para tunarungu agar tetap bisa berkomunikasi.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Masker sebaiknya digunakan sekitar 1-3 kali seminggu, tergantung jenis kulit. Misalnya, masker clay cocok untuk kulit berminyak dan sebaiknya digunakan setelah toner. Sementara sheet mask bisa diterapkan setelah toner tetapi sebelum serum untuk memberikan hidrasi tambahan.
-
Siapa yang bisa menggunakan masker ini? Masker ini biasanya sesuai untuk kebanyakan jenis kulit, tetapi bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, sangat disarankan untuk melakukan tes patch terlebih dahulu.
-
Bagaimana wajah dukun ditutupi? Wajah sang dukun tertutupi dengan cinnabar merah, sejenis biji alami yang diyakini berasal dari pegunungan yang jauh.
Inovasi dihadirkan. Mereka membuat masker khusus tunarungu. Masker dibuat dengan menambahkan plastik mika yang transparan di bagian depan. Sehingga lawan bicara mereka bisa terlihat gerakan bibir tunarungu.
"Itu yang mendasari makanya kami mendesain sedemikian rupa sehingga kita membuat pola-pola yang pas untuk teman-teman tunarungu dan tuli," kata Ketua Komunitas Sahabat Difabel, Jepara, Adib Budiono kepada merdeka.com, Senin (15/3).
©2021 Merdeka.comAda 5-6 orang difabel yang membuat masker tersebut. Mereka berbagi tugas. Dua orang bekerja memotong dan buat pola. Sedangkan empat orang lainnya bertugas menjahit.
Adib mengatakan, keterbatasan fisik tidak membuat mereka menjadi lemah. Bahkan kendala yang dihadapi mereka tidaklah terlalu sulit. "Keterbatasan fisik tidak mempengaruhi produksi. Kita semangat kok," ungkap Adib.
Dalam proses pembuatan masker, mereka menggunakan bahan limbah kain perca. Kualitas dan keamanan pemakai juga diperhatikan dalam pembuatannya salah satunya dengan lapisan empat kain.
"Selain menggunakan kain perca pas tengahnya itu kita pakai mika jadi nanti kelihatan mulutnya untuk berkomunikasi. Jadi pakai mika dengan ukuran 6x10cm jadi mereka bisa melihat gerak mimik mulut kita," ujarnya.
©2021 Merdeka.comMasker hasil kreasi tangan mereka kini sudah didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia. Harganya cukup terjangkau. Kisaran Rp8.500.
Sahabat Difabel tidak hanya memproduksi masker khusus bagi tunarungu. Mereka juga memproduksi minuman sehat penguat imun tubuh. Seperti sirup jahe, sirup temulawak, kunyit asam.
Tak hanya itu, mereka juga berkreasi dengan membuat hand sanitizer. Bahannya dari limbah jahe yang digunakan untuk membuat minuman sehat.
"Itu kan limbahnya banyak kita mencari solusi yang sesuai dengan pandemi saat ini maka kita berinisiatif kita guna limbah itu sebagai hand sanitizer alami," jelasnya.
Untuk pemasaran, mereka sudah menggunakan media sosial. Masker serta minuman sehat dan hand sanitizer juga sudah bisa dibeli di platform belanja online seperti Shopee dan Tokopedia.
Keuntungan dari penjualan masker dan minuman sehat digunakan untuk membantu sesama difabel yang membutuhkan dan terdampak Covid-19.
"Dari keuntungan itu kita bansos ke teman-teman yang kurang mampu maupun ke kaum dhuafa. Kita bagi sembako ataupun alat disabilitas seperti kursi roda, kruk dan lain-lain," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.
Baca SelengkapnyaVideo prajurit TNI lakukan kamuflase militer malah bikin komandan ketawa.
Baca SelengkapnyaPolisi ini disebut tampan karena pakai masker. Begini potretnya saat masker dilepas.
Baca SelengkapnyaSaat Idulfitri tiba, para pemuda di Desa Muarajambi ini tak pernah absen untuk menampilkan tradisi hiburan Topeng Labu-labu ini.
Baca SelengkapnyaMasinis ini tampak berbeda saat tak mengenakan masker.
Baca SelengkapnyaDi balik baju seragam TNI yang rapi, ternyata hanya pakai dua alat sederhana, salah satu prajurit TNI ini beri tipsnya.
Baca SelengkapnyaViral wanita ungkap rahasia di balik orang yang ‘ditusuk’ bambu runcing saat karnaval, begini caranya.
Baca Selengkapnya