Said Aqil Harap Patung Bung Karno Beri Kontribusi Positif untuk Pembangunan Semarang
Merdeka.com - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, meresmikan patung Bung Karno di Stasiun Tawang, Area Kota Lama, Semarang. Dalam acara itu turut dihadiri Komisaris Utama PT KAI, Said Agil Siradj.
Said Aqil berharap, patung Bung Karno itu memberikan kontribusi positif. Khususnya di Semarang, Jawa Tengah. Teladan, gagasan dan pemikiran Proklamator RI diharapkan memberikan manfaat bagi pariwisata Semarang.
"Insya Allah dapat memberikan dampak positif serta memberikan nilai tambah, berkah, kontribusi positif bagi pembangunan kota sebagai kebanggaan wisata Kota Semarang," ujar Said dalam peresmian yang digelar virtual, Rabu (29/9).
-
Bagaimana patung Bung Karno diresmikan? Pada Rabu (23/8) patung Bung Karno diresmikan di Omah Petroek. Peresmiannya dihadiri tokoh-tokoh penting di antaranya Megawati Soekarnoputri dan Ganjar Pranowo.Di sela-sela mereka, juga tampak budayawan Romo Shindu selaku pemilik tempat.
-
Mengapa patung Bung Karno dipasang di Omah Petroek? Sekretaris DPD PDIP DI Yogyakarta Totok Hedi Santoso mengatakan bahwa pemasangan patung Bung Karno di Omah Petroek menjadi cara semua pihak untuk mengingatkan generasi muda tentang pentingnya toleransi.
-
Siapa yang bisa mengubah dunia menurut Bung Karno? Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Berikan aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.
-
Siapa Sarinah bagi Bung Karno? Sosok Sarinah sangat berharga untuk Sukarno, dia bukan hanya mbok, lebih dari itu Sarinah adalah keluarga. Semasa kecil Sarinah lah yang mengasuh Sukarno kecil.
-
Apa itu Patung Palindo? Patung ini dikatakan sebagai 'Sang Penghibur' karena pada ukirannya berbentuk wajah yang sedang gembira atau tersenyum.
-
Apa yang dipegang patung itu? Patung setinggi 2,3 meter ini menggambarkan seorang pria yang memegang alat kelaminnya dengan kedua tangan.
Melihat Patung Bung Karno setinggi 14 meter itu, Said menilai penuh energi kewibawaan dan kematangan pemimpin. Dia mengharapkan, aura patung itu bisa menulari masyarakat.
"Sebagai seorang pemimpin yang gagah dan anggun, tangan kanan menuju ke atas dan tangan kiri memegang tongkat komando, menggambarkan pemimpin bangsa yang memiliki tujuan untuk menggapai cita-cita bagi kemajuan," kata Said.
Said mengatakan, berdirinya patung itu tidak bisa dipisahkan dari Dirut PT KAI terdahulu, Edi Sukmoro serta Pemerintah Kota Semarang.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menyampaikan terima kasihnya kepada Megawati dan keluarga besar Bung Karno yang sempat menghadiri acara peresmian tersebut. Dia menerangkan bahwa monumen Bung Karno yang berdiri di Stasiun Tawang itu merupakan patung keempat Putra Sang Fajar di Semarang.
"Yang pertama, kami bangun 2014 di Jalan S Parman, yang kedua di 2015 di Jalan Soekarno-Hatta, yang ketiga 2018 di Flyover Kalibanteng, dan patung ini alhamdulillah melengkapi kondisi estetika Kota Semarang yang terus kami coba kembangkan untuk menjadi tempat yang menarik untuk berwisata," kata Hendi.
Menurut Hendi, kehadiran Patung Bung Karno di Polder Tawang tidak hanya menjadi ikon baru Kota Semarang. Yang paling penting adalah figur Bung Karno sebagai founding father Indonesia.
"Sebagai Presiden Pertama Republik Indonesia, yang pertama kali meletakkan fondasi pembangunan negara serta ajaran-ajaran ideologi yang sampai dengan hari ini sangat relevan dan besar manfaatnya untuk kemajuan Republik Indonesia," jelas Hendi.
Politikus PDIP ini juga menyampaikan terima kasih kepada Dirut PT KAI dan Dirut sebelumnya, Edi Sukmoro, yang telah gigih untuk bisa menyelesaikan pembangunan Patung Bung Karno itu.
"Kami ucapkan sekali lagi terima kasih kepada Ibu Megawati Soekarnoputri yang telah bersedia hadir secara pribadi untuk meresmikan patung Soekarno di Kota Semarang. Kami semua warga Semarang selalu i love you full dengan Ibu Megawati Soekarnoputri dan siap menjalankan perintah-perintah ibu untuk Indonesia yang semakin maju, Jawa Tengah yang semakin gaya, dan Insya Allah Semarang yang semakin hebat," tandas Hendi.
Acara peresmian Patung Bung Karno itu sendiri dilaksanakan secara luring dan daring di Stasiun Tawang. Presiden Kelima RI sekaligus putri Bung Karno, Megawati Soekarnoputri hadir secara virtual dari kediamannya di Jakarta Pusat dengan didampingi Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah.
Keluarga besar Bung Karno pun hadir secara virtual, di antaranya Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo dan Ketua DPR Puan Maharani. Selain itu, hadir juga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang 'Pacul' Wuryanto, dan pengurus PDIP lainnya.
Pihak PT KAI pun hadir, di antaranya Komisaris Utama PT KAI KH Said Agil Siradj, Dirut PT KAI Didiek Hartyanto dan mantan Direktur Utama KAI Edi Sukmoro.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tahun 2017, museum patung lilin Madame Tussauds di Hong Kong memajang patung lilin Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaMegawati tampak hadir di lokasi menumpangi mobil berwarna hitam.
Baca SelengkapnyaSosoknya diabadikan dalam bentuk patung sebagai apresiasi bangsa Indonesia
Baca SelengkapnyaTongkat komando estafet kepemimpinan tersebut milik Bung Karno
Baca SelengkapnyaBanyak yang menilai patung tersebut sangat tidak mirip dengan Bung Karno.
Baca SelengkapnyaSempat viral patung Bung Karno di Banyuasin yang tembem dan gempal. Kini sudah berubah bentuk berkat pemahat ini.
Baca SelengkapnyaPenutupan memakai terpal atas perintah Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR).
Baca SelengkapnyaPatung Bung Karno di Banyuasin, Sumatera Selatan, menjadi sorotan publik karena tidak mirip sama sekali.
Baca SelengkapnyaPatung ini akan dibuat setinggi 6 meter. Pascatuai polemik, kontraktor diminta perbaiki dan ditutup sementara.
Baca SelengkapnyaFakta pembangunan Patung Jokowi di Kabupaten Karo, telan dana mencapai Rp2,5 Miliar.
Baca SelengkapnyaPerubahan bentuk patung Bung Karno di Banyuasin belum lama selesai, namun sudah mendapatkan kritikan dari seniman dan dewan kesenian.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, pidato presiden merujuk pada pemimpin masa depan yang diartikan sebagai sosok Ganjar Pranowo.
Baca Selengkapnya