Sakit gula bertahun-tahun, tukang becak tikam jantungnya sendiri
Merdeka.com - Diduga karena mengalami sakit gula yang sudah bertahun-tahun tidak kunjung sembuh, seorang tukang becak inisial MS (49), warga Jalan Lintas Timur, Km 40, Kelurahan Pangkalan Lesung, kabupaten Pelalawan putus asa dan mengakhiri hidupnya dengan menikam pisau di dadanya, Sabtu (23/1) pagi sekitar pukul 07.30 WIB.
Kapolres Pelalawan AKBP Ade Johan Sinaga kepada merdeka.com mengatakan, aksi bunuh diri itu dilakukan saat korban lagi sendiri di rumah. Sedangkan istrinya BS (52) lagi pergi mengajar di salah satu sekolah di Pangkalan Lesung yang diantar oleh putranya JS (24) dengan sepeda motor.
"Sebelum istrinya berangkat, korban meminta pisau pada istrinya itu dengan alasan untuk memotong buah apel," ujar Ade Johan.
-
Kenapa keluarga ini nekat bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Dimana kejadian bunuh diri terjadi? Polisi juga menyelidiki motif kasus empat orang yang ditemukan tewas diduga bunuh diri terjun dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) pada Sabtu (9/3/2024) sore.
-
Bagaimana keluarga di Malang melakukan bunuh diri? Dua orang korban meninggal dunia yakni ibu, Sulikhah (35) dan anak kedua ARE (13) diduga meminum racun obat nyamuk cair. Sementara Wahaf Efendi (38) memotong urat nadi tangan kiri dan meninggal dunia saat dalam upaya penanganan di rumah sakit.
-
Bagaimana cara keluarga itu dibunuh? Terdapat 15 kerangka perempuan, anak-anak, dan pemuda yang tewas akibat pukulan kuat di kepala. Semua mayat pada lokasi ini memiliki tanda bekas pukulan di tengkorak mereka, ini menunjukan pada masanya mayat-mayat tersebut dibunuh secara brutal.
-
Di mana lokasi kejadian bunuh diri? Motif satu keluarga bunuh diri sebuah Apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara, masih misterius.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
Korban yang diduga putus asa, karena penyakit gula dideritanya tidak kunjung sembuh, malah menikam dadanya dengan pisau tersebut.
Korban bunuh diri sambil duduk bersandar di dinding tempat tidurnya dengan kondisi pisau tertancap di dada sambil dipegang. Melihat bapaknya bunuh diri, JS langsung menghubungi ibunya dan memberitahukan pada tetangganya. Tapi setelah dicek ternyata korban sudah tidak bernyawa.
"Sekitar setengah jam saya pergi mengantar ibu dan pulang ke rumah, saya lihat Bapak sudah duduk tersandar dengan memegang pisau yang masih tertancap di dadanya," ungkap JS kepada petugas Polsek Pangkalan Lesung yang turun ke lokasi tempat kejadian perkara (TKP).
Meski demikian, kata Ade Johan, polisi tetap menyelidiki kasus tersebut untuk mencari tahu segala kemungkinan yang terjadi. Untuk itu, polisi turun ke lokasi melakukan olah TKP dan memeriksa semua saksi.
"Istri dan anak korban mengatakan, korban sudah tiga kali melakukan percobaan bunuh diri tapi berhasil digagalkan," ucap Ade Johan.
Namun ketika lagi sendiri aksi itu kembali diulangi, tanpa ada yang melihat, maka pisau dapur yang akan digunakan untuk mengupas buah apel malah digunakan korban menusuk dadanya sendiri.
Dengan sekali tikaman yang menembus bagian jantung, akhirnya korban tewas sebelum dilarikan ke rumah sakit.
"Keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah korban dan keluarga menerima atas kematiannya. Kini korban telah di semayamkan di rumah duka, rencana besok akan di kebumikan," pungkas Ade Johan.
Ade Johan berpesan kepada masyarakat, agar tidak melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri dan keluarga. Sebab, tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
"Semua penyakit pasti ada obatnya, percayakan saja sama Tuhan. Jangan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama," pungkas Ade.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai melakukan mencekik korban di dalam kamar, pelaku sempat keluar rumah dan merokok.
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku sempat cekcok beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaSeorang pria tua tewas dalam rumahnya di Perumnas III, Kelurahan Arenjaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (7/9). Di perutnya tertancap sebilah pisau.
Baca SelengkapnyaSetiap orang tentu ingin menghabiskan hari tua dengan tenang. Berbeda dengan kisah hidup Wagimin.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Lumajang, Jawa Timur menjadi korban pembacokan. Penganiayaan itu dilakukan kakak iparnya yang kemudian nekat membakar dirinya.
Baca SelengkapnyaKisah tragis terjadi di Desa Pagung Kecamatan Semen Kabupaten Kediri. Seorang pria nekat gantung diri karena tak sanggup menikahkan putrinya dengan meriah.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan tewas pada Senin (1/1) sekira pukul 02.45 WIB.
Baca SelengkapnyaPria berinisial MM (70) itu diduga tewas karena gantung diri.
Baca SelengkapnyaKorban dan istrinya kerap bertengkar dipicu banyak orang datang ke rumah menagih utang.
Baca SelengkapnyaNyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.
Baca SelengkapnyaJoktan Bani (67) tewas mengenaskan setelah lehernya ditebas putra kandungnya YB alias Yosit (35). Sang anak juga tewas, diduga bunuh diri.
Baca Selengkapnya