Sakit saraf, mantan ketua DPRD Denpasar tewas gantung diri
Merdeka.com - Diduga akibat tidak kuat menanggung malu menderita penyakit saraf yang tak kunjung sembuh. Nyoman Darsa (51) mantan Ketua DPR Kota Denpasar, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Tidak hanya lingkungan warga Jalan Setia Budi Denpasar dan kerabat keluarganya melayat. Bahkan kabarnya, sore hari selepas pulang kantor para elit politik kota Denpasar juga melayat ke rumah duka Darsa.
Darsa yang juga mantan Kepala PD Pasar Badung, ini ditemukan tewas tergantung, kemarin sore (9/1). Politikus tulen dari PDIP, ini tergantung di kamar rumahnya dengan menggunakan tali tambang plastik warna biru.
-
Kenapa keluarga ini nekat bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Bagaimana keluarga di Malang melakukan bunuh diri? Dua orang korban meninggal dunia yakni ibu, Sulikhah (35) dan anak kedua ARE (13) diduga meminum racun obat nyamuk cair. Sementara Wahaf Efendi (38) memotong urat nadi tangan kiri dan meninggal dunia saat dalam upaya penanganan di rumah sakit.
-
Kenapa keluarga APD mencabut laporan polisi? 'Sehingga saya menghargai orang tua pelaku, sedangkan alasan kita untuk mencabut laporan polisi, karena tersulut emosi membuat laporan ke polisi melihat anak yang merintih kesakitan di rumah sakit,' jelasnya.
-
Kenapa keluarga gadis itu tidak mendukung dia untuk lapor ke polisi? Meskipun ia mengalami pelecehan seksual, disalahkan, distigmatisasi, dan diasingkan oleh keluarganya sendiri, ia menghadapi pertanyaan-pertanyaan di pengadilan dengan penuh keberanian.
-
Kenapa keluarga di Malang diduga bunuh diri? Dugaan sementara, sepertinya bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga. Di mana satu keluarga ini beranggotakan empat orang, bapak -ibu dan putri kembarnya. Namu alhamdulillah satu orang putrinya dalam kondisi selamat, saat ini sedang mendapat pendampingan PPPA dan Psikolog.
-
Bagaimana cara keluarga itu dibunuh? Terdapat 15 kerangka perempuan, anak-anak, dan pemuda yang tewas akibat pukulan kuat di kepala. Semua mayat pada lokasi ini memiliki tanda bekas pukulan di tengkorak mereka, ini menunjukan pada masanya mayat-mayat tersebut dibunuh secara brutal.
"Saat itu memang rumah sepi, suami saya menderita penyakit saraf. Kalau masalah lain tidak ada," ungkap istri korban, Ni Ketut Budiasi, Sabtu (10/1) di rumahnya di Denpasar.
Dikatakan Budiasi, sekitar pukul 12.00 WITA ia pergi ke Pasar Badung dan korban terlihat sedang duduk di balai daja. Setelah pulang dari pasar, ia mendapatkan suaminya itu dalam kondisi tergantung di dalam rumah dengan seutas tali warna biru.
Selanjutnya ia menelepon keluarga besarnya untuk memberi tahu peristiwa tersebut. Namun kejadian tersebut tidak dilaporkan kepada kepolisian. "Ya memang keluarga meminta cukup kami saja yang tau. Jadi kami tidak melaporkan ke polisi," ujarnya.
Pihak kepolisian Polsek Denpasar Barat melalui PJS Kanit Reskrim, Iptu Putu Ika menjelaskan dari hasil pemeriksaan sementara korban murni bunuh diri.
"Kendati tidak ada laporan, tetapi anggota kami di lokasi tetap melakukan pemeriksaan. Bahwa korban murni bunuh diri dan tidak ada tanda-tanda kekerasan. Bahkan, jenazah korban langsung disemayamkan di rumahnya," terang Ika, Sabtu (10/1).
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban menolak untuk dilakukan visum.
Baca SelengkapnyaKasatreskrim Polres OKU Iptu Yudhistira mengungkapkan, dugaan itu berdasarkan keterangan sejumlah saksi
Baca SelengkapnyaKorban pinjaman online Adakami yang viral bunuh diri disebut-sebut warga Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaIGS (17) ditemukan tewas gantung diri dan diduga karena persoalan asmara
Baca SelengkapnyaDugaan awal, korban nekat bunuh diri karena diputuskan pacarnya.
Baca SelengkapnyaKorban dan istrinya kerap bertengkar dipicu banyak orang datang ke rumah menagih utang.
Baca SelengkapnyaSupriansa menyebut kasus tewasnya Bayu Adhitiyawan sangat janggal.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan polisi yang bertugas di Pelayanan Markas Polda Kalbar.
Baca SelengkapnyaJasad RN dibawa ke RSUD Sele Be Solu Kelurahan Klawalu, Distrik Sorong Timur, Kota Sorong, Papua Barat Daya
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca Selengkapnya