Saksi ahli sebut jenazah Mirna harus diautopsi
Merdeka.com - Saksi ahli patologi forensik Prof Beng Beng ONG yang dihadirkan kubu terdakwa Jessica mengatakan seharusnya jenazah Mirna diautopsi setelah kematiannya. Hal ini dilakukan untuk memastikan penyebab kematian Mirna.
Menurut ahli patologi asal Brisbane, Australia, ini mengatakan bagian-bagian yang perlu dilakukan autopsi yakni otak, jantung, hati, berbagai organ endokrin, sistem pencernaan lambung dan usus, ginjal dan kandung kemih, dan terakhir organ kelamin.
"Kalau menurut saya semua bagian tubuh harus diperiksa," kata Beng di persidangan perkara dugaan pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, (5/9).
-
Kenapa Jessica dibebaskan? Jessica Wongso menerima hukuman penjara selama 20 tahun. Namun, setelah menjalani 8 tahun, ia memperoleh remisi dan dibebaskan dengan syarat.
-
Bagaimana kondisi Jessica Mila sekarang? Saat ini, kondisi kesehatannya semakin membaik, dan dia sangat menjaga dirinya serta kesehatan bayinya melalui konsultasi medis serta istirahat setelah insiden tersebut.
-
Apa yang sedang dialami Jessica Mila? Jessica Mila, kini berbagi kabar bahagia karena sedang mengandung anak pertamanya bersama Yakub Hasibuan.
-
Mengapa Jessica Mila pergi ke dokter? Jessica Mila mencari pertolongan dokter yang mengkonfirmasi bahwa kejadian ini adalah hal yang normal dalam kehamilan.
-
Siapa yang bebaskan Jessica? Pembebasan bersyaratnya diatur dalam Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan nomor PAS-1703.PK.05.09 Tahun 2024.
Beng menuturkan, dalam kasus keracunan sianida, semua organ tubuh akan meninggalkan jejak bekas sianida. Sebab, hal itu akan menunjukkan adanya sianida.
"Dalam kasus keracunan sianida, semua organ tubuh akan meninggalkan jejak sianida. Kecuali untuk isi lambung di mana hanya kandungan kecil yang terdeteksi," ujar Beng.
Namun yang terjadi pada Mirna adalah hanya ditemukan di lambung dan itu hanya sedikit. "Tapi hasilnya menunjukkan tidak ada yang bersangkutan mati karena sianida," ucap Beng.
Terlebih kata dia, dalam kasus Mirna meninggal hanya karena minum kopi yang diduga terdapat sianida.
"Dalam kasus ini hanya seteguk, meskipun mematikan, hanya sedikit di atas dosis mematikan, dan manifestiasnya dapat terjadi dalam beberapa jam, dan kematian dapat terjadi setelah hal tersebut," terang Beng.
Untuk itu, sudah seharusnya jenazah Mirna dilakukan autopsi. Sebab Mirna meninggal bukan karena sakit.
"Kalau itu karena sakit, dokter sudah keluarkan surat rekam medisnya. Kalau terjadi pada yang masih muda ya harus dilakukan pemeriksaan. Karena kita enggak punya catat medis, itu harus dilakukan autopsi," tutup Beng. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ungkap kematian Wayan Mirna bukan karena sianida, ini sosok dokter Djaja Surya Atmadja.
Baca SelengkapnyaFilm dokumenter yang berjudul 'Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso' kini menyita perhatian publik karena dianggap ada kejanggalan.
Baca SelengkapnyaTim dokter bekerja untuk mengidentifikasi identitas jasad, penyebab kematian dan memprofiling riwayat medis.
Baca SelengkapnyaBintoro mengatakan pihaknya menunjukkan sejumlah rekaman video dari kamera pengintai CCTV terkait peristiwa tersebut kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaJasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, pemeriksaan organ dalam juga untuk melihat indikasi korban tewas akibat diracun.
Baca Selengkapnya