Saksi dengar Gulat minta imbalan pelepasan HGU Duta Palma
Merdeka.com - Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Zulher, mengaku mendengar terdakwa kasus suap pengajuan revisi alih fungsi lahan perkebunan di Provinsi Riau, Gulat Medali Emas Manurung, meminta sejumlah imbalan buat mengurus pelepasan Hak Guna Usaha (HGU) lahan perkebunan kelapa sawit PT Duta Palma. Perseroan itu diketahui adalah milik pengusaha Surya Darmadi alias Apeng.
Hal itu diungkap oleh Zulher saat bersaksi dalam sidang lanjutan Gulat, digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (29/1). Dia mengatakan, pernyataan permintaan imbalan oleh Gulat didengar dari Surya selepas melakukan pertemuan pada Agustus 2014 di Riau.
"Kata Pak Surya setelah bertemu bilang, 'Gila ni, banyak kali yang diminta. Uang, saham, kebun.' Katanya begitu," kata Zulher.
-
Apa yang diminta oleh Gubernur Sumbar? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam. 'Secara total tadi ada lebih kurang Rp1,5 triliun,' lanjut dia.
-
Dimana Gubernur Sumbar minta bantuan dana? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam.
-
Dimana SYL meminta Dirjen Kementan membayar tagihannya? 'Di jawaban saudara di poin 8 ada disebutkan Handphone Samsung Jet 4 tahun 2023 yang bayar kepala biro umum Kementan saudara Sukim betul?' tanya Jaksa yang membacakan BAP Rini di ruang sidang PN Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Bagaimana SYL meminta Dirjen Kementan untuk membayar kebutuhannya? Rini kemudian menyebut, beberapa Dirjen yang ditunjuk langsung oleh SYL yang untuk dibayarkan tagihannya.'Salah satunya ketika pak menteri minta disiapkan iPad, waktu itu bapak menyampaikan mintakan ke Litbang,' ungkap Rini.
-
Dimana Gubernur Kalsel bertemu silat kuntau? Sementara itu, saat tiba tiba di Kecamatan Pulau Laut dalam kegiatan yang sama, Sahbirin terpukau dengan dengan pertunjukkan Silat Kuntau.
-
Apa yang terjadi dengan pejabat yang datang ke Kembang Gundul? Pejabat yang datang ke sini, terutama saat dia menggunakan seragam, biasanya tak lama kemudian akan dipindahtugaskan atau turun jabatan.
Namun, Gulat menampik pernyataan itu. Menurut dia, justru dia membantu Zulher yang sedang bingung lantaran didesak Surya segera mengeluarkan pelepasan HGU. Apalagi menurut dia lahan Duta Palma sudah melebihi batas kepemilikan HGU.
"Kejadiannya tidak begitu. Saya tidak pernah minta apapun. Kan waktu Pak Zulher yang bilang Duta Palma kurang ajar. Saya cuma diminta melihat peta. Tanahnya sudah 18 ribu hektar. Saya marah kok ada orang China di dalam," ujar Gulat.
Menurut Gulat, permintaan pelepasan HGU Duta Palma janggal lantaran dia tidak memerlukan sertifikat tanah buat mendapatkan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).
"Dia bilang mau lepas HGU dan bikin sertifikat. Menurut saya aneh, sudah punya HGU kok dilepas dan bikin sertifikat. Saya cuma bilang, 'ini mau dijual ya? Kalau satu juta satu hektar sudah berapa ini?" Sambung Gulat.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SYL bakal menghadirkan mantan ketua klub Ferrari Owner Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat sebagai saksi meringankan
Baca Selengkapnya