Saksi sebut pernah beri Rp 1 miliar buat Ketua DPRD Kukar
Merdeka.com - Staf PT Citra Gading Asritama, Marsudi mengaku pernah memberikan sejumlah uang kepada Ketua DPRD Kutai Kartanegara, Salehudin. Hal ini diungkap saat Marsudi menjadi saksi dalam sidang penerimaan gratifikasi dan suap oleh Bupati Kutai Kartanegara non aktif Rita Widyasari.
Marsudi mengatakan, pemberian uang kepada Saleh dilakukan sebanyak dua kali.
"Kenal Salehuddin? Pernah kasih uang kepada Salehuddin?" tanya Jaksa Penuntut Umum kepada Marsudi, Selasa (3/4).
-
Siapa yang meminta sedekah? 'Nak, minta sedekahnya, Nak,' pinta si pengemis tersebut.
-
Bagaimana oknum meminta uang dari dokter Aulia? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu.
-
Kenapa Iswaran menerima suap? Gratifikasi yang diterima Iswaran dalam rangka penyelenggaraan Grand Prix Formula 1 di Singapura.
-
Bagaimana Iswaran menerima suap? Taipan properti Ong Beng Seng disebut dalam dakwaan sebagai pihak yang menawarkan suap.
-
Kenapa Inul Daratista selalu kasih uang ke pengamen? Inul menunjukkan empati terhadap mereka yang berjuang di jalanan dengan kebiasaan baik ini. Terutama saat bertemu pengamen, ia selalu mengingatkannya pada masa lalu saat masih berjuang.
-
Apa bentuk suap yang diterima Iswaran? Gratifikasi yang diterima Iswaran dalam rangka penyelenggaraan Grand Prix Formula 1 di Singapura.
"Kenal, Ketua DPRD. Pernah dua kali Rp 1 miliar dan Rp 500 juta," ujar Marsudi.
Namun, ia mengaku tidak tahu menahu perihal maksud dan tujuan Salehuddin meminta uang kepada PT Citra Gading Asritama, kontraktor yang menangani beberapa proyek di Tenggarong.
Selain Saleh, Marsudi mengaku pernah memberi uang kepada Junaedi, anggota DPRD Kutai Kartanegara. Sama halnya dengan Saleh, ia mengaku tak tahu alasan Junaedi meminta uang sebanyak lebih dari dua kali.
Ia mengatakan, tiap kali meminta uang, Junaedi kerap menitip salam kepada Ihsan. Salam tersebut menurutnya sebagai kode permintaan uang oleh Junaedi kepada Ihsan.
"Ya istilahnya mencari Pak Ihsan, salam ke Pak Ihsan," tukasnya.
Berdasarkan catatan keuangan, pengeluaran uang-uang tersebut ditulis dalam pembukuan dengan keterangan uang Matpus, Material Pusat. Dan menerima suap dari Hery Susanto Gun alias Abun selaku Direktur PT Sawit Golden Prima, sebesar Rp 6 miliar.
Penerimaan gratifikasi oleh Rita tercatat sebanyak 12 kali transaksi dengan beberapa tahap. Selain itu, adanya gratifikasi juga diketahui diurus melalui tim sukses Rita saat Pilkada Kabupaten Kutai Kartanegara, kemudian dikenal dengan panggilan tim 11. Khairuddin termasuk anggota tim 11 dan saat ini menjadi terdakwa atas penerimaan gratifikasi bersama-sama Rita.
Atas perbuatannya, Rita didakwa telah melanggar Pasal 12 huruf b Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Jo Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP atau Pasal 11 atau Pasal 12 B Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Jo Pasal 64 KUHP.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kata Fajar mata uang dollar tersebut diberikan kepada sekretaris pribadi Kasdi, Herdian secara tunai.
Baca SelengkapnyaBidang Profesi dan Pengamanan Polda Sulawesi Tenggara mengungkap fakta persidangan terbaru.
Baca SelengkapnyaUang hasil pemerasan Supriyani dipakai untuk membangun gedung Unit Reskrim Polsek Baito.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan Kasad Dudung yang memeriksa kantong anggota Brimob untuk mencari dompet, namun yang ditemukan justru uang sejumlah Rp150 ribu.
Baca SelengkapnyaHal itu diungkapkan saksi atas nama Budi Sultan, yang merupakan Direktur PT Indo Papua.
Baca SelengkapnyaPengakuan itu disampaikan Supriyani saat diperiksa Propam Polda Sultra.
Baca SelengkapnyaMantan Bupati Sidoarjo Saiful Illah sebelumnya dipidana 2 tahun penjara dalam perkara korupsi proyek infrastruktur di lingkungan Pemkab Sidoarjo.
Baca Selengkapnya"Pinjam 100 pak!" ujar seorang pemuda pada Wali Kota Balikpapan.
Baca SelengkapnyaUang suap itu diterima Dadan Tri dan Hasbi Hasan dari Debitur Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana Heryanto Tanaka.
Baca Selengkapnya'Pinjam Dulu Seratus' tengah ramai dipakai oleh kalangan anak muda sebab banyaknya fenomena teman yang kerap meminjam uang tetapi enggan mengembalikannya.
Baca Selengkapnya