Saksi Sebut Prada DP Ancam Bunuh Fera Oktaria jika Pacaran dengan Pria Lain
Merdeka.com - Majelis hakim Pengadilan Militer I-04 Palembang kembali menggelar sidang kasus pembunuhan Fera Oktaria (21) dengan terdakwa Prada DP, Selasa (6/8). Sidang kali ini menghadirkan beberapa saksi.
Saksi yang dihadirkan pertama hari ini adalah Imelda (21), teman korban. Imelda merupakan saksi keenam yang dihadirkan karena pada sidang pertama sudah lima saksi yang memberikan keterangan.
Kepada majelis hakim saksi menyebut mengenal dekat dengan korban dan terdakwa sejak lama. Dia pun mengetahui keduanya menjalin hubungan asmara sejak 2015.
-
Apa fakta utama pacaran bertahun-tahun? Salah satu caranya adalah dengan berpacaran lama atau bertahun-tahun. Banyak pasangan yang menganggap, berpacaran selama bertahun-tahun akan membuat kita mudah menentukan kepastian ke jenjang pernikahan.
-
Kapan mereka mulai berpacaran? 'Singkat cerita mereka pacaran dari 2011 dan selama 9 tahun belum mendapatkan restu dari orang tua, hingga akhirnya mereka mendapatkan restu dari orang tua dan sampai di titik menikah🥹🥹🫶🏻🫶🏻'
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang terlihat seperti sedang pacaran? Banyak yang merasakan perasaan baper saat melihat kedekatan antara ayah dan anak ini. Terlebih lagi, wajah Nicky Tirta tetap segar tanpa tanda-tanda penuaan, meskipun usianya telah menginjak empat puluhan. Sungguh, mereka tidak terlihat seperti ayah dan putrinya.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
Pada tahun pertama pacaran, korban dan terdakwa tidak pernah terlibat cekcok, mereka nampak mesra. Dua tahun kemudian barulah nampak sifat asli terdakwa.
"Mereka saya lihat bertengkar di rumah korban, korban dicekik terdakwa, masalahnya karena memori telepon. Seingat saya itu terjadi tahun 2017," ungkap Imelda.
Selain menyaksikan langsung, Imelda juga sering menjadi teman cerita oleh korban. Korban mengeluhkan sikap kasar terdakwa terhadapnya.
"Korban bilang takut dianiaya terus," ujarnya.
Saking takutnya, kata Imelda, korban pergi ke Bengkulu untuk menghindari terdakwa. Ternyata, terdakwa mengetahuinya dan menjemput korban kembali ke Palembang.
"Terdakwa jemput korban ke Bengkulu, padahal korban mau kabur dari dia," kata dia.
Imelda mengatakan, korban semakin takut karena diancam dibunuh terdakwa. Ancaman itu lantaran korban ingin putus darinya dan berpacaran dengan laki-laki lain.
"Lebih baik kamu (korban) mati dari pada diambil orang," kata Imelda menirukan ucapan korban.
Semakin hari, korban semakin dibuat resah meski masih berhubungan dengan terdakwa. Terlebih, dia mengetahui terdakwa kabur dari tempat pendidikan di Baturaja, Ogan Komering Ulu.
"Korban curhat takut dicari terdakwa karena DP minggat dari tempat pendidikan. Dia bilang itu saat malam sebelum korban hilang," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini juga tengah ditangani Ditreskrimum Polda Sulsel.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku ditengarai merupakan anak dari anggota DPR RI.
Baca SelengkapnyaKronologi aksi teror yang dilakukan seorang pria asal Surabaya, Jawa Timur kepada teman SMP-nya selama 10 tahun.
Baca SelengkapnyaBerikut ini foto-foto saat Tamara Tyasmara menangis di persidangan kematian putranya.
Baca Selengkapnya